5.

3 0 0
                                    

Pagi ini, semua anak 12-1 sudah berada didalam kelas semua, mengingat jam pertama adalah pelajaran matematika yang diajar oleh pak Shim. Kini mereka tengah menunggu guru itu datang.

"Hari ini kalian sarapan apa?" Tanya Jihoon yang kini menghadap kebelakang tepatnya bangku Hyunjin Asahi.

"Nasi goreng, gue suka nasi goreng" Sahut Junkyu yang tiba tiba nyambung

"Gue bangun kesiangan dan gak sempat sarapan" Balas Hyunjin tanpa menoleh, ia sibuk dengan ponselnya.

"Kalau lo sa?" Tanya Jihoon ke Asahi

"Emang kalau gue belum sarapan mau lo kasih makan?" Asahi menatap Jihoon dengan datar membuat Jihoon mendengus

"Gue nanya baik baik kenapa lo jawab gitu?

"Masih mending gue jawab"

Jihoon yang merasa kesal pun membalikan tubuhnya hingga kembali menghadap depan.

"Sabar, kayak gak tau Asahi aja. Mending lo ajak ngobrol gue" Junkyu menepuk bahu jihoon dan tertawa pelan.

"Coba lo lihat si Jeno" Junkyu mengikuti arah pandang Jihoon yang menghadap Jeno

"Kenapa emang?"

"Kita buktikan omongan gue semalem"

"Hmm, tapi kalau lo salah?" Tanya Junkyu meragukan Jihoon

"Gue traktir lo makan, tapi kalau gue bener lo yang traktir gue" Jawab Jihoon membuat Junkyu mendengus

"Oke, gue yakin lo cuma ngarang karena lo kehabisan bahan obrolan"

Tak lama terdengar suara sepatu yang semakin mendekat, mereka semua yakin kalau pemilik sepatu itu tak lain adalah pak Shim.

"Bahkan bel masuk belum berbunyi" Bisik Jihoon

"Kanyaknya si tua itu udah gak sabar mau ketemu lo" Sahut Junkyu yang terakhir tertawa kecil

"Pagi semuanya" Sapa pak Shim

"Pagi pak" Sahut anak anak dengan keras

"Kalian terlihat semangat sekali pagi ini, pasti kalian sudah tidak sabar saja ajar" Ujar pak Shim yang berdiri di depan kelas

"Saya suka yang seperti ini, tetap pertahankan. Tidak ada yang terlambat masuk jam saya, seragam lengkap dan wajah yang terlihat semangat" Lanjut pak Shim, namun tak ada satupun yang menanggapi

"Saya rasa kalian semua punya mulut, apa kalian tidak tau apa fungsi mulut?" Tanya pak Shim lagi karena merasa di abaikan

"Iya Pak, saya sudah tidak sabar diajar sama bapak, bapak bisa mulai mengajar kami sekarang" Ujar Jihoon membuat sebagian anak menatapnya

"Baik saya rasa cuma Jihoon yang punya mulut, kamu dapat nilai tambahan" Balas pak Shim lalu kembali duduk di kursinya

"Lihat, cukup mudah bukan narik perhatian si tua itu" Bisik Jihoon karena bangga.

"Untuk 5 orang yang mendapat tugas dari saya kemarin bisa di kumpulan kedepan sekarang"

Setelah pak Shim mengatakan itu, ke 5 anak itu pun maju ke depan untuk mengumpulkan tugas.

"Selama saya mengoreksi tugas teman kalian, kalian bisa buka buku paket halaman 50 ada 10 soal yang harus kalian kerjakan" Ujar pak Shim membuat anak anak menghela nafas dalam diam.

"Sial, si tua itu ingin membunuh kita pelan pelan" Gumam Hyunjin seraya mengeluarkan buku paketnya.

"Kayak pernah ngerjain tugas aja" Sindir Asahi membuat Hyunjin meliriknya sejenak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Become LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang