prolog .

61 11 0
                                    

Dibawah Sang Nabastala terdapat seorang gadis yang memiliki surai sebahu itu tengah terduduk di pinggir pantai.

"Teruntuk gadis berambut sebahu kesayangan saya, terimakasih atas semua hal yang kamu ajarkan dan kamu berikan kepada saya, terimakasih telah menemani saya, jangan menangis sayang. Saya tidak suka sekaligus tidak ingin melihat gadis kesayangan saya ini membuang air matanya secara sia sia untuk saya. Jika saya pergi, ini sudah skenario Tuhan yang dititipkan kepada Sang Semesta, jangan menyalahkan Sang Semesta atas kepergian saya, ini memang sudah jalan yang ditakdirkan Tuhan untuk saya dan kamu. Ingat, saya akan selalu ada di hati kamu.
Jingga, sampaikan pada Sang Langit bahwa Putra Semestanya ini ingin pamit.
Hari dimana saya telah berpulang pada dekapan erat Tuhan.
Senjamu yang kini mulai memudar."

Kemudian gadis itu mematikan Tape Recorder di tangannya, ia menatap ombak yang saling beradu didepannya. Detik selanjutnya Sang Nabastala mengeluarkan air matanya bersamaan dengan gadis itu.

Sampai Jumpa, SwastamitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang