#3

1 1 0
                                    

"Hah..hah..hah.." Kevin menghela nafasnya yang agak terputus-putus.

Menghirup nafas lebih dalam, cowok dengan seragam sudah takberaturan itu menatap seorang yang cowok sebayanya yang tampak bangkit dari jatuhnya. Meludah, lelaki yang hampir sama amburadulnya dengan Kevin menatap tak kalah tajam. Bahkan dia mulai kembali menyerang Kevin yang tampak begitu santai.

'Bugh'

Bunyi pukulan itu terus terdengar sampai salah satunya sudah terkapar tak berdaya karena kehabisan tenaga. Kevin bangkit dan menendang lawannya yang sudah tak bisa apa-apa.

Tersenyum licik Kevin meludahi lawannya yang hanya bisa diam melihat apa yang di lakukan Kevin padanya.

"Lo tau, gue begitu senang melihat entah yang keberapa lo kalah lagi" senang sekali Kevin bisa menang dalam perkelahian yang sering sekali dia lakukan.

Lawannya sama sekali tak mengatakan apa-apa, hanya menatap diam Kevin yang tengah tertawa jahat layaknya Joker. Gimana tidak, Kevin tertawa padahal tidak ada hal lucu di sekitar mereka bahkan lelaki yang sudah terkaparpun sama sekali tak mengeluarkan jokes lucu untuk menghibur Kevin. Dan entengnya dia tertawa seakan apa yang dia lihat begitu lucu.

"Gue udah bilang nggak usah ngajak jika ujung-ujung kalah, malu-maluin aja tau nggak" kekeh Kevin melihat lawannya itu tampak tak senang dengan ucapannya.

"Berbaring lah di situ, kalau udah bisa bangkit sama udah sembuh, gue akan tunggu lo. Kapan kita bisa beradu lagi"

Senyum kemenangan di berikan Kevin pada lawannya yang hanya menahan marah melihat kesongongan Kevin. Sungguh jika dia sudaj sembuh akan dia tantang lagi cowok sangong yang sudah mrnjadi musuh bubuyutannya. Kali ini memang dia kalah, tapi suatu hari dai tidak akan lagi menahan untuk menghabisa orang yang sudah meremehkannya.

Kevin berjalan mengambil tasnya yang tergeletak begitu saja. Menyempirinya di sebelah bahu kirinya, Kevin masih sempat melihat lawannya yang sudah mulai mau bangkit tapi terlihat sulit. Dan Kevin sama sekali tak peduli, malah dia mulai berjalan meninggalkannya sendiri.

Hari ini adalah hari yang begitu menyenangkan bagi Kevin. Entah siapa lagi besok yang akan mengajaknya adu jatos, akan dia jabanin kalau ada yang berani. Mengingat setiap mereka melakukannya pasti tetap dirinya yang akan keluar sebagai pemenang.

Meninggalkan gang Kevin melihat sekitarnya yang tampak sepi. Sebenarnya tempat Kevin mengadu pukul itu tidak jauh dari sekolah. Dan biasanya tempat ini adalah jalan bagi para anak-anak sekolah pulang sekolah. Karena dia melakukannya pas banget pulang sekolah jadi tidak akan ada yang melihat atau mendengar suara pukulan. Jadi aman.

Kevin terus berjalan sampai di tujuannya, motor kesayangannya yang dia taruh begitu saja. Karena lawannya yang mencegat dan mengutarakan keinginannya ingin mengadu kekuatan. Mau baku pukul kok tanya dulu, tentu Kevin jawab iya.

Sudah di atas motor dengan helm sudah terpasang di kepananya, segera saja Kevin melaju menuju rumah. Sungguh dia sangat capek, meskipun menang tetap saja Kevin akan merasakan efek dari adu pukulnya. Karena lawanya juga tidak main-main dalam memukulnya.

Di perjalan pulang Kevin tidak sengaja melihat seseorang yang sangat dia kenal. Di berhentikan motornya tidak jauh dari targetnya.

Turun daru motor Kevin mengayunkan kakinya menuju orang yang di tujuinya. Tepat di hadapannya, tampa minta persetujuan sang empunya Kevin main serobotan aja. Bahkan tidak tau malunya mulutnya sudah mengemut pipet dan menyeruput minuman milik sang empunya.

"Ihhh!! Kevin!!" Teriakan itu sama sekali tak di pedulikan Kevin, dia harus isi dahaga dulu.

'Plak'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pangeran TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang