Malam hari di rumah Sheila…
"Eh,Shei,lu lagi nyantai gak?"
Tanya Liya di telpon."Iya,kenapa emang?"
"Mau nemenin gue gak?"
"Kemana?"
"Ke gramed,gue pengen beli novel,tapi kagak ada temen,lu mau ya?pliis…"
"Malem-malem?,seriusan?"
""Iya Shei…gue ngidam ke gramed nih,"
"Idih!,hamil lo??"
"Canda Shei,lu mau kagak??kalo gak gue jalan sendiri"
"Mmm…Oke deh,sekalian lu traktir makan ye?laper gue,eh ini gue yg kerumah lu apa lu yg kerumah gue?"
"Enak banget lu bilang traktir makan,tapi iya deh,mumpung gw baek, eh Gue aja yang kerumah lu,tunggu yes?"
"Iya"
Setelah Sheila mengatakan itu,Liya menutup panggilan.Sheila lompat dari kasur dan bergegas untuk bersiap-siap,karna buru-buru,dia hanya memakai baju lengan panjang abu abu,celana hitam,dan tas selempang hitam.
5 menit Sheila menunggu,bel rumahnya berbunyi.
'TING…TONG…'
Sheila berlari kecil dari kamarnya yang ada dilantai 2,menyambut Liya yang datang dengan motor nya."Cepet banget Liy?kebut-kebutan ya lu?"
"Kagak elah,gue sebenernya udah nyampe di warung depan,tapi nelpon lo dulu takutnya lo gak mau"
"Oh,yaudah sih,ayok berangkat"
"Yok!"
***
"Lu mau nyari novel apaan?"
Tanya Sheila ketika mereka sudah sampai di depan mall."Ada deh,bagus pokoknya"
"Iya deh serah lu"
Sheila mengikuti langkah Liya tanpa protes,asalkan ditraktir makan Sheila,Sheila tidak akan berkicau.Ya…Sheila memang kaya,tapi…siapa sih yang gak mau makan gratis?percaya deh,makanan traktir tuh rasanya lebih enak 2 kali lipat .:')
Sheila melihat-lihat sekitaran mall yang masih ramai,mulai dari time zone,restorant,gramedia,toko baju,toko sepa…
Mata Sheila membulat melihat seseorang yang sedang melihat -lihat sepatu,dia reflek mencengkeram lengan Liya."Apasih Shei?"
"Liya,ayok cepetan ke gramed"
Sheila menarik lengan Liya dan berlari mengajaknya pergi meninggalkan toko sepatu."Bambang!napa lo ajak gue lari -lari sontoloyo!!"Liya menjitak Sheila gemas.
"Sori…sori…gw reflek"
Sheila menghembuskan nafas,mengatur jantung yang memburu karna berlari."Lo liat siapa sih?"
"Dia…Rico"
"Hah??!seriusan lo liat Rico?"
"Iya,tadi di toko sepatu,dan itu jelas banget kalo Rico,gak mungkin salah"
"TAPI GAK USAH NGAJAK GUE OLAHRAGA MALEM-MALEM BAMBANG!!"Teriakan Liya sontak membuat para pengunjung mall memperhatikan mereka,Sheila menutup mulut Liya gemas.
"Diem sutel!"
"Iya udah!,ikut gw cepetan,abis ini kita ke resto"
Sheila mengikuti Liya dengan setengah hati.Rico…teman seangkatan Sheila,11 IPS 2,sudah lama mengejar-ngejar Sheila-tapi ditolak berkali-kali. (hmm…sad)
Secara tampang Rico emang ganteng,tapi kelakuan?jangan tanya deh,dia geng motor,sering berantem,ngerokok,minum-minum, nilai anjlok,berkali-kali masuk ruang bk-bahkan kadang Sheila yang disuruh menanganinya,tapi karna dia punya 'orang dalam' disekolah dia tidak dikeluarkan meskipun kelakuan nya bikin para guru pingsan ditempat.
Sheila pernah beberapa kalibertemu dengan ibu Rico,dan ibunya cantik,sangat-sangat lembut juga ramah,sangat berbeda dengan Rico yang tukang labrak dan 'bar-bar'.
Menghindari Rico adalah jalan terbaik,itulah yang dipikirkan Sheila.
"Yok Shei,gw udah dapet"
"Eh?iya,ayo' "
"Mau di resto mana?"
"Di kafe aja yok Liy,gw pengen manis-manis,"
"Oke,deh,di seberang ada kafe,tempatnya juga unyu-unyu gitu,bagus buat foto,disana aja ya?"
Sheila mengangguk.***
"Asli ya Liy,si Rico neror gue terus di sosmed"Sheila memulai sesi curhatnya kerika pesanan mereka sudah datang."Tinggal block susah banget sih"ujar Liya sambil menyendok es krimnya tak peduli.
"Ck…masalahnya setiap gue block dia muncul lagi muncul lagi gitu liy… "
"Ko' bisa?"
"Ya bisa aja,kalo di WA dia ganti nomer,kalo di ig ganti akun,emang gw kagak capek apa?! :("
"Suruh sapa lo cantik"
"Jadi orang nilai gw dari cantik nya gw doang?"
"Tergantung orang"Liya tetap santai menyendok es krimnya.
"Kalo Rico?dia tertarik sama gw karna apanya?"
"Ya mana gw tempe,emang gw emaknya"
"Ya kira-kira bambang!"
"Kalo kata gw sih karna cantik "
"Lo temenan ama gw karna apa?"
"Karna lo bisa gw manfaatin duit sama otaknya"
Kali ini Sheila mencubit tangan Liya dengan keras."SAKIT WOE!"
"Lo sih!bikin gw esmosi mulu"
"Canda kalee😂😂"
Liya tertawa melihat ekspresi Sheila yang sedang kesal, wajahnya menggelembung dan memerah.Tapi Sheila tau,bahwa Liya berteman bukan karna dia pintar atau kaya,dia tau kalau Liya memang benar-benar tulus berteman,dan dia percaya itu…
***
'BRUK'
Sheila menghempaskan tubuhnya di kasur bersprei panda miliknya,matanya terpejam-dan terbuka lagi ketika suara klakson mobil mengejutkannya.Sheila melihat keluar jendela yang menghadap teras rumah,bibir nya tertarik mencetak sebuah senyuman bahagia.
"MAMA!PAPA!" Dengan wajah bahagia Sheila lompat kepelukan Zidan dan Eli yang juga memasang wajah bahagia.
"Apa kabar Sheila?"Tanya Eli sambil mencium puncak kepala putrinya.
"Iih,nggak bilang kalo mau pulang,kan aku mau ikut jemput"
Sheila cemberut,wajahnya menggelembung lucu."Maaf deh,mama sama papa mau buat kejutan ceritanya"
Eli merapikan rambut Sheila."Gimana sekolahnya?"
"Papa ah!,yang ditanya sekolah mulu,anak papa Sheila apa sekolah si?"
Mereka bertiga tertawa mendengar penuturan Sheila,ya,Sheila bisa menjadi sangat tegas jika disekolah,tapi dirumah,dia adalah anak yang sangat manja.***
"Shei?ASTAGAA…LU BEGADANG?HARI INI KAGA ADA ULANGAN BAMBANG"Liya berteriak heboh melihat wajah Sheila yang berkantung mata dan terlihat sangat mengantuk."Mama papa gw pulang tadi malem"
Jelas Sheila lalu menenggelamkan wajahnya-tidur."Eh?beneran?gw mau kerumah lu dong"
"Terserah,pokoknya sekarang jangan ganggu gue tidur"
"Oke…oke…selamat tidur…Putri Sheila…"Liya tertawa dan meninggalkan kelas,bel masuk akan berbunyi 15 menit lagi, Sheila akan memakainya untuk tidur karna tadi malam dia begadang nonton film bersama papanya.
***
Thanks for your vote,keep reading guys~💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope...
Romance''Percayalah,berharap pada sesuatu yang tidak pasti adalah hal yang sangat menyakitkan '' -Hope💔