Ephemeral

48 12 9
                                    

Pagi buta dengan hawa dingin, suara dan bau asap kendaraan memenuhi kota. Gemuruh hujan deras yang membuat hawa semakin dingin. Kupandangi rintikan air hujan yang terjatuh. Kondisi saat ini sangat mendukung untuk mendengarkan lagu yang sering kali membuatku meneteskan air mata.

Airpods telah terpasang pada telinga, lagu telah berputar dengan lirik yang bisa kurasakan.

You're my everything...

Lirik yang kuucapkan dalam hati, dengan menatap seseorang yang hanya bisa kulihat lewat layar ponsel.

Lee Taeyong,

Laki-laki yang memotivasiku untuk selalu berusaha dan menjadi diri sendiri. Seseorang yang seolah menghalangi jalanku yang hampir mengakhiri hidup ini.

Aku harap,

Aku bisa menyampaikan semua rasa terima kasihku secara langsung padamu... suatu saat nanti, tunggu aku.

Aku berusaha untuk tidak meneteskan air mata, namun gagal. Air itu telah turun membasahi pipiku, segeralah kuusap.

Kugenggam erat payung berwarna hitam legam ini. Aku tengah bersiap untuk melangkahkan kaki pada zebra cross. Lagu yang kudengarkan sejak tadi masih berputar.

Apa yang kuharapkan hari ini? Tentu saja kebahagiaan.

Entah itu diriku sendiri atau orang yang kusayangi. Tetapi kuharap orang yang kusayangi lebih bahagia dibandingkan dengan diriku. Karena aku tidak ingin melihat orang lain bersedih, lebih baik aku yang merasakannya.

Kulangkahkan kakiku pada zebra cross. Hal tak terduga terjadi secara langsung dihadapanku. Sesuatu yang selama ini membuatku trauma dan berusaha kulupakan, namun hal ini membuatku teringat kembali.

Aku tersungkur di tempat. Aku bisa merasakan gemetaran dalam tubuhku. Percikan darah berada di tempat yang tak jauh dariku. Suara sirine ambulan membuatku tersadar.

Baru saja, aku melihat kecelakaan yang ketiga kalinya dalam hidupku.

Pertama, kematian sahabatku yang kusaksikan dengan mata kepalaku sendiri.

Kedua, kecelakaan orang terdekatku yang disengaja olehnya karena ingin mengakhiri hidup.

Ketiga, kecelakaan lalu lintas yang saat ini kusaksikan.

Ponselku berdering, aku berusaha bangkit dan menjauhi kerumunan.

"Halo?"

"Lo di mana? Baca pesan gue!"

Setelah itu telepon terputus. Kubuka pesan dari temanku tadi, Jihan.

Jihan
| Hei lo di mana?
| Adena!

Memang pagi ini aku ada janji dengannya dan tim kami lainnya. Aku mengetik huruf perhuruf dengan cepat agar ia tidak khawatir.

Adena
Maaf Jihan |
Tadi ada kecelakaan |
Gue cari jalan lain dulu |

Aku bergegas menaiki taksi dan datang ke tempat tujuanku.

20 Menit kemudian aku tiba dan langsung memasuki ruang timku yang bertuliskan 'KPOP Fan Union'.

Dalam tim ini beranggotakan sekitar kurang lebih 25 orang. Ini tim yang membuat project untuk idol contoh iklan ulang tahun atau donasi. Beberapa sebagai fansite atau fancam. Bagaimana denganku? Aku sebagai admin fanpage bersama dengan Jihan.

Semua yang ada di dalam ruangan itu langsung berdiri dan memperhatikanku, Jihan juga langsung menghampiriku.

"Kecelakaan? Lo baik-baik aja kan?" Tanya Jihan dengan khawatir.

EPHEMERAL / oneshot | Lee Taeyong 이태용Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang