Bagian 6: Jef, sorry

3.2K 369 79
                                    

Vote dulu ah

🏔️🏔️🏔️

"muka lo jelek banget" ucapan Jefri yang tiba-tiba membuat alyssa mengangkat kepalanya dan menatap sang pelaku kesal.

"Buta mata lo!? Cantik begini juga" candaan alyssa membuat Jefri tertawa dan segera duduk, sambil menyerahkan minuman yang sudah di beli.

"Thanks." Alyssa tersenyum sebelum menerima dan meminum cup di genggamannya.

Jefri hanya mengangguk, "Lis" panggilnya.

Yang dipanggil hanya menaikan sebelah alisnya sambil terus meminum Raspberry Cheesecake Frappuccino yang sudah dipesan tadi.

"Lo gk bisa suka gw aja lis?" Pertanyaan Jefri yang tiba-tiba membuat alyssa hampir saja tersedak.

Ini bukan pertama kalinya untuk alyssa mendengar penuturan seperti ini dari Jefri, tapi tetap saja ia jadi canggung.

"Gk usah suka deh, trima gw jadi cowok lo aja." Sambungnya membuat alyssa semakin bingung harus membalas apa.

Alyssa menaruh minumannya dan menarik nafas, "Jef, sorry. Gw gk mau pacaran tanpa perasaan, itu bikin gw mrasa jahat." Tolak Alyssa dengan baik.

Jefri mengangguk malas, "Lo masih suka arka?" Nada tak suka Jefri terdengar dengan sangat jelas.

Alyssa juga bingung dengan perasaannya, ia merasa nyaman dengan Jefri tapi sebagai sahabat. Tidak lebih.

"Jef"

Jefri mengangguk lagi, "apa sih kurangnya gw lys!? Im much better than him!" Seru Jefri kesal, yah karna menurut nya semua yang ada di arka ada di Jefri juga, ganteng? Harta? Nilai? Ah bedanya arka genit Jefri tidak. Lebih unggul dia malah.

"Bukan gitu jef-"

Mata Lisa membulat begitu saja, begitu Jefri menciumnya.

BUK!

Rasa kaget alyssa berlipat ganda, arka!

Sejak kapan pria itu ada disini. Semua perhatian seisi cafe tentu langsung menatap mereka.

"Bangsat!!" Arka ingin sekali kembali menonjok pria yang dengan berani mencium miliknya! Namun karna kewarasannya yang masih ada, ia tak mau membuat keributan jadi lelaki itu membawa alyssa keluar tidak lupa dengan minuman alyssa. Mahal, sayang kalo gk habis.

"Naik." Ketus arka begitu memberi helm putihnya pada gadis yang masih mematung.

Merasa tak ada pergerakan, arka kembali menoleh. Ia memasang helm alyssa sama seperti dulu.

"Naik." Ulang arka, namun tetap saja gadis itu hanya diam.

Arka menarik nafasnya, "naik atau aku gendong." Pilihan yang buruk untuk alyssa, dengan cepat ia naik ke jok belakang arka yang tadi siang tak sempat ia duduki karna gadis menyebalkan entah siapa itu. Ah tapi arka lebih menyebalkan!.

"Pegangan." Seru arka lagi.

Alyssa kembali terdiam, degup jantungnya semakin cepat.

Arka menoleh menatap wajah gadis nya yang masih membeku.

"Sayang pegangan." Ujar arka lembut, alyssa menunduk malu dan langsung memegang ujung jaket arka.

Membuat lelaki itu tersenyum gemas, "dipeluk atuh" arka langsung menarik kedua tangan alyssa dan melingkarkan nya ke pinggangnya.

Setelah itu ia menancap gasnya.

Alyssa menelan salivanya begitu melihat kemana motor arka berjalan.

Oh tuhan Alyssa belum siap.

Apartemen arka.

🏔️🏔️🏔️

🌝🌝🌝

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Aku pun tak taulah

MY EX ☑️ [Hunlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang