Part. 4

4.4K 378 27
                                    

Author POV.

Dea memijat pelipisnya yang terasa pusing, baru 1 bulan sejak dia datang ke dunia ini.

"Bagaimana bisa kita rugi besar ?" Tanya Dea pada Even dan Lili yang berdiri di depan meja kerjanya.

Even dan Lili menundukkan kepalanya, mereka diam dan tidak berani bicara saat Dea menatap mereka.

"Negara kita sedang berperang dengan negara barat banyak dari pelancong yang tidak datang kenegaraan ini, apa lagi laut sedang pasang jadi kita tidak bisa menjual emas dan dermaga di tutup untuk sementara waktu" jawab Even pelan.

Dea menghelai nafas berat, jika mereka terus rugi seperti ini enggak menutup kemungkinan dia harus menjual salah 1 aset pentingnya untuk bertahan hidup selama.

Bahkan berlian dan emas tidak bisa mereka kirim ke negara tetangga selama perang antar kerajaan, bukan hanya itu usaha tuna ikan mereka juga harus berhenti sementara karena laut yang tidak bersahabat.

Dea terdiam sambil memijat keningnya, tapi kemudian dia tiba-tiba saja tersentak kenapa dia tidak memikirkan ini sebelumnya.

"Apa yang di butuhkan oleh istana untuk saat ini ?" Tanya Dea tiba-tiba.

"Ha... maksud anda nyonya ? Apa anda bermaksud untuk berinvestasi kepada kerajaan ?" Tanya Lili bingung.

"Tidak-tidak bukan itu, aku hanya bertanya apa yang di butuhkan oleh ini istana dan tentara yang ikut berperang saat ini ?"

"Makan dan obat-obatan nyonya, saat ini istana sedang berperang melawan negara suci jadi mereka tidak mau memberikan orang suci untuk mengobati tentara yang sakit, sedangkan untuk makanan semua makanan yang di kirim ke medan perang cepat busuk" lapor Even.

"Bagus" gumam Dea.

"Luka seperti apa yang di derita oleh tentara ?" Tanya Dea semangat.

Even dan Lili saling menatap dalam bingung, mereka tidak tahu alasan nyonya mereka bertanya tentang perang.

"Karena tentara negara kita kuat jadi mereka hanya menderita luka kecil karena pedang dan kelelahan karena jarang makan" kata Even.

Dea menyeringai lebar mendengar perkataan Luis, bagus dengan ini dia hanya perlu membuat makanan yang tahan lama dan obat merah ( atau biasa di sebut Betadine ).

Kalau untuk makanan dia bisa membuat membuat yogurt untuk makanan penutup dan dendeng serta abon sapi untuk makanan utama atau rendang agar lebih mudah.

Dia juga bisa membuat buah yang sudah di keringkan untuk cemilannya.

Tapi yang harus dia pikirkan sekarang ada obat merah, ya setidaknya dia harus membongkar isi otaknya untuk membuat obat merah dengan bahan alami.

Ya dia ingat Aloe Vera dan Jatropha multifida, itu bisa di racik menjadi obat.

*Jatropha multifida atau nama lainnya adalah pohon Yodium.

Pohon ini memiliki kandungan alpha amirin, kampesterol, 7 alfa diol, stigmaterol, beta sitosterol, dan HCN serta batang pohon yodium juga mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tannin. Jadi tak heran, dengan banyaknya kandungan di tanaman yodium ini manjur untuk menyembuhkan luka ringan dan mencegah infeksi.

*Aloe Vera atau nama lainnya Lidah buaya

Tanaman lidah buaya memiliki berbagai jenis senyawa aktif seperti mannans acetate, polymannans, antrakuinon, lektin dan saponin serta senyawa antrakuinon. Senyawa antrakuinon yang ada di lidah buaya merupakan zat yang bisa mencegah bakteri.

Nah dua tanaman ini bisa di jadikan bahan untuk luka bukan hanya tanaman ini aja tadi ada juga Cocor bebek.

"Apa dari beberapa tentara juga ada yang terkena deman ?" Tanya Dea.

"Menurut informasi yang tahu beberapa tentara ada yang terkena deman rendah nyonya"

Dea tersenyum semakin lebar di otaknya sudah tersusun barisan tanaman yang bisa dia buat menjadi obat.

"Apa kalian tahu Lidah buaya, pohon Yodium, daun kembang sepatu dan pohon Meniran ?" Tanya Dea semangat.

"Itu pohon apa nyonya, di taman kita hanya menanam bunga mawar dan bunga anggrek serta bunga Lili kuning seperti bangsawan yang lainnya" jawab Even.

Dea menghelai nafas mereka tidak akan tahu bentuk atau nama tanaman yang dia sebutkan tadi.

"Apa di sini ada hutan yang lebat dan jarang di sentuh ?" Tanya Dea lagi.

"Ada nyonya tapi di sana berbahaya banyak binatang buas" kata Even.

Bodo amat sama bintang buas, lebih baik dia menjadi bolang dari pada menjual aset untuk masa depan 3 anak itu.

"Bawa aku ke sana" perintah Dea mutlak.

"Baik nyonya" balas Even pasrah.



...................................



Dea memasuki hutan dengan beberapa kesatria-nya, ini pertama kalinya dia masuk hutan.

Dulu waktu dia SMA dia pernah ikut pramuka dan kemping, tapi hanya di depan sekolah saja tidak pernah masuk kedalam hutan.

"Nyonya sebenarnya apa yang anda cari di sini" kata Liana pelayanan pribadinya.

"Obat" jawab Dea singkat.

Even, Liana dan Lili menatap aneh nyonya mereka, untuk apa dia mencari obat di hutan harusnya dia pergi ke gereja dewa matahari dan minta air suci.

Dea hampir saja berteriak kegirangan saat melihat tanaman yang dia cari, benar kata orang nenek moyang dulu jika hutan adalah sumber alam terbaik.

Terima kasih nenek moyang walaupun dia tidak tahu nenek moyang siapa itu.

"Mana pisau kecil yang ku minta bawa" kata Dea pada Even.

Pemuda itu menyerahkan pisau kecil ke tangan Dea dengan bingung.

Dea berlari dengan cepat dan memetik tahanan lidah  lidah buaya, pohon Yodium, pohon kembang sepatu dan Meniran"

Bahkan dia mencabut pohon-pohon itu dengan akarnya agar dia menanamnya dia rumah dan menjadikan pohon uang.

"Kyyyaaa" Dea berteriak keras membuat para pelayan dan kesatria-nya kaget.

Mereka langsung meninggalkan pohon yang di suruh Dea untuk di petik dan berlari kearah Dea.

"Ada apa nyonya ? Apa ada yang ular ?" Tanya Evan kaget.

"Ini benar-benar surga, di sini bahkan bahkan ada pohon Belimbing wuluh, Daun cincau,
Daun patah tulang, Daun seledri, Daun tempuyung dan pohon srikaya bahkan ada pohon kunyit dan jahe" kata Dea semangat sambil menunjuk semua pohon yang dia sebut tadi.

"Ambil semua pohon itu sekaligus akarnya" perintah Dea tegas yang di balas anggukan kepala oleh anak buahnya.

"Baik nyonya kata mereka patuh"

Dea tersenyum puas melihat semua tanaman yang dia dapat, hutan memang yang terbaik, semua buah dan tanaman yang dia butuhkan bisa dia dapatkan dengan mudah di sini tanpa harus repot-repot mencari ke negara lain.

'oh dewa hutan aku mencintaimu' batin Dea semangat.

Rasanya dia mau menangis bahagia melihat semua yang dia dapat di dalam hutan.

Dan sekarang dia hanya perlu mengelola semua tanaman dan buah serta memesan tempat untuk semua obat yang akan dia buat nanti.

Dia akan mendapat banyak uang dari obat-obatan yang dia buat, dia bahkan bisa membuat shampoo dan sabun untuk mandi, dia juga bisa membuat serum dan loution untuk badan bahkan dia bisa membuat parfum alami untuknya.

..............

TBC


I'm Single Mother : 3 suami 1 istri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang