Part. 5

4.5K 401 66
                                    

Author POV.

Dea memeriksa setiap dokumen yang berada di meja kantornya dengan perasaan bahagia sambil membayangkan koin emas yang berlari kearahnya.

Bagaimana tidak, baru 1 minggu sejak makan dan obat-obatan yang dia buat di kirim ke medan perang langsung habis dan membuat kaisar ingin berkerjasama dengannya.

"Berapa banyak keuntungan yang kita dapat dari menjual makanan dan obat-obatan ke istana ?" Tanya Dea.

"Sangat banyak yang Nyonya, bahkan kerajaan lain juga membeli obat dan makanan dari kita untuk persediaan perang" kata Lili semangat.

"Ya kita untung besar yang Nyonya, apa lagi obat anda sangat manjur untuk mengobati luka dan menghilang rasa sakit" sambung Even.

"Apa keuntungan kita bisa menutup kerugian dari bisnis yang lain ?" Tanya Dea.

"SANGAT BISA NYONYA" Balas Even dan Lili bersamaan.

"Bagus kalau gitu kita enggak akan rugi dan bisnis kita lain tidak perlu tutup"

"Tapi yang Nyonya ada 1 masalah lagi"

"Apa ?"

"Kita kekurangan orang untuk berkerja di perusahaan obat"

"Kita tinggal mencari orang lain untuk berkerja lalu apa masalahnya ?"

"Masalahnya tidak ada laki-laki yang tersisa di negara ini, mereka semua ikut berperang, sedangkan wanita yang sudah menikah tidak boleh untuk berkerja di istana, hanya ada Remaja tapi mereka tidak akan mau karena sebentar lagi ada pesta kedewasaan untuk para wanita lajang"

"Yang tersisa hanya budak dari negara yang sudah di taklukan oleh negara ini" kata Lili.

"Ya sudah cari saja mereka dan pekerjakan di perusahaan obat kita" kata Dea santai.

"Tapi Nyonya selama ini tidak ada bangsawan yang memperkerjakan budak, hanya keluarga rakyat jelatah yang memperkerjakan mereka" keluh Lili

"Tidak penting mereka budak atau atau rakyat biasa, yang terpenting mereka jujur dan mau bekerja dengan baik" kata Dea.

"Cari budak sebanyak 30 orang untuk perusahaan obat dan untuk memasak makanan untuk perang" perintah Dea mutlak.

Lili dan Even hanya menghelai nafas dan tidak berani untuk membantah.

"Baik Nyonya" balas mereka.

"Bagus lah sekarang kalian boleh pergi"



..................................



Dea memperhatikan semua budak perempuan dan laki-laki di depannya ada lebih 30 orang.

Mereka semua sangat kurus, bahkan pakaian yang mereka pakai sangat tidak layak.

"Di mana kalian semua tinggal ?"  Tanya Dea ramah.

Mereka semua diam dan hanya memandang satu sama lainnya.

"Tidak apa-apa jujur saja"

"Kami tinggal di bawah jembatan atau di rumah kosong nyonya"

Dea terdiam dia tidak tahu harus bicara apa.

"Baiklah mulai besok kalian akan mulai bekerja di tempat ku, aku memberikan kalian gaji 10 koin emas tiap bulannya dan seminggu sekali aku memberikan Kalian libur" kata Dea.

Even dan Lili kaget mendengar perkataan Dea para budak juga kaget.

"Nyonya apa anda tidak salah, biasanya kami hanya mendapatkan 1 koin emas setiap bulan dan itu pun kami harus bekerja selama 19 jam" kata pria di depan yang tadi menjawab pertanyaan Dea.

"Kenapa aku akan memberikan kalian 10 koin emas dan oh ya kalian akan berkerja dari pagi jam 8 sampai jam 6 sore dan ya kalian aku juga akan membuat rumah untuk kalian tinggalin bersama kalian bisa membawa anak dan istri kalian untuk tinggal di tempat yang aku bangun"

"Aku akan membuat tempat yang nyaman, bersih dan hanya untuk kalian tapi kalau kalian berani mengkhianati ku dan bermalas-malasan aku akan langsung menendang kalian dari perusahaan ku, kalian mengerti" kata Dea tegas.

"Ya Nyonya" balas mereka semangat.

Mereka senang mendapat tempat tinggal yang layak dan gaji yang besar.

"Aku juga akan menyediakan dokter dan obat bagi yang sakit jadi bicara saja dengan ku kalau kalian sakit, aku juga menerima setiap keluhan dari para pekerja ku, jadi kalau ada pekerja lain yang menghina atau menyakiti kalian, kalian bisa bicara pada ku" kata Dea membuat mereka senang.

"Baik lah kalian boleh pergi"

"Nyonya bagaimana bisa anda memberikan mereka tempat tinggal dan gaji yang besar, mereka hanya budak" kata Lili.

Setelah para budak pergi semua.

"Ku rasa kamu lupa Lili mereka memang budak tapi mereka masih manusia bukan binatang yang bisa di perlakukan tidak layak, kau bisa bicara seperti itu karena kau tidak terlahir seperti mereka tapi jika kamu berada di posisi mereka apa kamu bisa bicara seperti itu" kata Dea.

Lili dan Even diam mereka tidak pernah melihat Nyonya mereka marah seperti ini, walaupun dia tidak berteriak atau memaki mereka tapi perkataan sungguh dingin, hingga membuat Lili dan Even seperti membeku di dalam salju.

"Sebelum bicara pikiran dulu dan pikiran perkataan ku tadi"

"Even bawa Arsitek terbaik kehadapan ku nanti dalam" perintah Dea.

"Baik Nyonya"

Dea melangkah keluar dari aula rumahnya dan berjalan kearah kamarnya.

Hari ini dia sangat lelah, dia bukan hanya harus mengurus bisnis-nya yang dulu tapi sekarang dia harus mengurus bisnis yang baru.

Membuat jatah tidurnya berkurang dan itu sukses membuat Dea gampang lelah.

Dea menatap atap kamarnya, sejak dia bangun di tubuh Annette dia sama sekali tidak tahu jika dunia luar di balik pagar rumahnya sangat buruk, selama ini hanya hidup nyaman dan mengurus bisnis.

Dia punya uang, gelar dan kekuasaan itu lah sebabnya dia ingin membantu orang-orang malang itu.

Jika di kehidupan dia yang dulu dia tidak bisa membantu orang lain karena, dia tidak punya uang atau pun kekuasaan kini dia bisa membantu mereka dengan puasnya.

Dea menutup matanya yang lelah, berusaha untuk pergi tidur dan mengistirahatkan hati dan badannya.

............................

TBC





I'm Single Mother : 3 suami 1 istri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang