"Mau ke mana?"
Kyungsoo terheran-heran melihat Baekhyun menggendong tas ransel sedang yang lebih cocok untuk style pakaian naik gunung daripada style Baekhyun saat ini.
Baekhyun masih memakai setelan jas yang sama, necis dengan sepatu kulit dan dasi sekalian.
Mereka bertemu di lift apartemen.
"Ada urusan. Dilarang kepo."
Kyungsoo mendesis.
"Tumben inget rumah. Ke mana aja?" tanya Baekhyun.
"Ke-po."
Baekhyun terkekeh.
Dia dan Kyungsoo adalah teman minum karena sesama orang Korea yang tinggal di Singapura dengan apartemen yang satu lantai pula. Tapi tahun ini Kyungsoo sangat sibuk sebagai jurnalis dan pembawa acara TV. Kadang harus meliput di lapangan selama sebulan, atau menginap di kamar station TV tempatnya menjadi pembawa acara berita harian. Karirnya meningkat pesat tahun ini. Sampai jarang sekali terlihat di apartemen.
Kata Taeyeon, mereka kalau sudah bertemu memang tidak jarang berubah jadi seperti anak kecil.
"Aku mau ke Korea." kata Baekhyun. "Jemput seseorang."
"Ah, akhirnya beneran nyerah sama Taeyeon?"
Baekhyun terkekeh lagi. Katanya, "Apa yang kau bicarakan?"
"Aku dengar kamu dijodohkan."
"Aku? Bukan dijodohkan, hanya diberi kenalan. Dasar jurnalis percaya gosip."
"Ah, jadi sama aja. Menyerah dengan Taeyeon, kan?"
Baekhyun menghela napas sambil menahan senyum jengkel. Tidak menjawab.
"Padahal pasti menurutmu nggak ada gadis yang lebih mempesona dari Taeyeon, kan, Hyung? Dia memang sesuatu. Ditambah sudah punya anak, jadi makin sesuatu. Mungkin kalo jadi kau juga aku bisa tergila-gila."
"Memangnya aku tergila-gila?"
"Ya.. jelas sekali. Kamu hanya menahannya."
"Sotoy!"
"Aku jurnalis, hyung. Aku tahu banyak hal. Jangan bohong sama diri sendiri. Ckck. Mengenaskan. Aigoo.."
Baekhyun menelan ludah, terdiam beberapa saat sebelum bertanya.
"Kau bilang, kalo kau jadi aku juga pasti tergila-gila?"
"Ya.."
"Kenapa?"
"Entahlah.."
"Kalau jadi dirimu sendiri?"
"Mungkin bisa disebut kagum? Sebatas itu. Jangan khawatir. Aku tidak akan merebutnya darimu meskipun kau gagal sampai akhir." Kyungsoo menaruh tatapan menggoda, membuat Baekhyun memukul kepalanya.
"Intinya aku nggak habis pikir kenapa seorang pria bisa ninggalin dia. Pasti pria brengsek di level tertinggi." Kata Kyungsoo lagi. "Wanita baik nan muda yang pernah hamil itu lain kelasnya. Seperti buah yang sudah matang di pohon. Mereka punya hati yang lebih luas, dan lebih tahan banting."
"Menurutmu, kenapa begitu?" tanya Baekhyun. Dia mengakui dalam hati bahwa yang hatinya rasakan sama persis seperti yang Kyungsoo jelaskan tentang Taeyeon. Wanita muda itu memang seperti apel matang pohon yang merah merona.
"Entahlah.."
Pintu lift terbuka, Kyungsoo melangkah keluar. Tapi Baekhyun menahannya dengan sebuah pertanyaan lagi.
"Kyungsoo-yya, kalau kau jadi aku, apa yang akan kau lakukan?" Pertanyaan ini serius.
Kyungsoo memutar badannya untuk menghadapi Baekhyun kembali. "Memangnya bisa apa lagi? Tentu saja hanya bisa mengikuti arus. Kalau aku jadi kau, benar-benar hanya akan mengikuti arus. Aku tidak akan memaksanya kalau dia tidak mau."
🍇🍇🍇
.
.
.Judul Cerita BaekYeon yg lain..
(On Going) :
28 Des 2020
nurulldoh
🍇🍇🍇
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ahjussi - baekyeon (baekhyun & taeyeon)
FanfictionBaekhyun hanya mengikuti arus... #baekyeon #baekhyun #taeyeon #hayeon #exo #snsd