"Jika seseorang memandang cinta dari fiksi dan materi Untuk apa di ciptakan hati"
bunyi bel sekolah berbunyi tiga kali pertanda pelajaran telah usai yap pukul waktu menujukan jam 15.00 wib para siswa pulang dari sekolah, di akhir pekan dari siswa yang langsung pulang mengikuti organisasi namun berbeda dengan siswa dilakukan beno ketika pulang sekolah, dia selalu bekunjung ke taman kota sebelum ke taman kota Kevin selalu mampir ke warung kecil dengan baju yang di keluarkan dan kerah selalu tidak pernah di kancingkan
"Bu beli permen" sambil maiin beras "yooo bentar" ucap bu elah penjaga toko yang berada dekat dengan sekolah "tumben nggak beli rokok" tanya bu elah, Kevin yang berniat ingin tidak merokok, sambil garuk garuk kepala "hehe lagi nggak punya uang bu"
Setelah dari warung dekat sekolah nya kevin pergi ke taman sambi membawa sebungkus permen yang di bawa dari warung tadi, setelah sampai taman kevin duduk di pinggir jalan dengan spot yang indah untuk mabel intasgram,
Sambil memerhatikan layar ponselnya, kevin pun fokus terhadap layar ponselnya dan lupa keadaan sekitar nya tiba tiba
"baaaaaaaaaaaa" kevin pun terkejut dan kevin mengunakan bahasa isaratnya yang mengunakan tangan nya "bikin kaget ajah ya kamu itu" seperti tanpa dosa wulan ketawa dengan tawa yang sanggat kecil layaknya perempuan yang lain nya wulan mebalas nya dengan bahasa isyarat "makanya jangan fokus ke hape mulu" kevin lansung menyuruh wulan duduk di samping kevin "sini duduk" wulan langsung mengagukan kepala nya dan duduk di sebelah kevin, wulan yang selalu bersikap manja di depan kevin menyederkan kepala wulang ke pundak kevin, kevin membiarkan wulan di pundak kevin
Wulan yang mengunakan seragam putih abu abu namun berbeda sekolah dengan kevin "wulan yang bertanya kepada kevin "kamu tumben nggak ngerokok" kevin dengan mudahnya menjawab dengan bahasa isyarat "lagi nabung kok buat masa depan" wulan yang heran karena di awal pertemuan mereka kevin selalu merokok.
Disela pembicaraan mereka, kevin teringat dengan permen 1 bungkus rasa mint,yang di beli kevin tadi sebelum ke taman, wulan yang sedang mengunakan bahasa isyarat kepada kevin "kok kamu tau sih aku suka permen mint, kan aku nggak pernah ngasih tau permen ke sukaan ku" kevin dengan mudah nya menjawab "bukan pacar kamu, kalo cemilan kamu ajah aku nggak tau"wulan yang tersipu malu dari pipi nya tembem yang mulai memerah, dan memukul lemput pundak kevin,
Kevin yang membuka permen lalu memberikan ke mulut wulan "aaaaaaaa" perlakuan kevin terhadap wulan memang sedikit lebay begitu juga sebaliknya,
Karena mereka saling mencintai satu sama lain bukan karena harta, dan tahta, itu mereka lakukan untuk saling melengkapi satu sama lain,
Handphone wulan bergetar pertanda pesan masuk, "wulan kamu di mana cepat wulan sudah hampir malem waktunya pulang" pesan whatsAPP yang telah baca membuat wulan bersiap siap untuk pulang,
Wulan yang mengajak kevin ke rumah wulan, sementara kevin yang merasa canggung terhadap orang tua wulan,
"Mau main ke rumah aku nggak, kalo kamu berani main sini ke rumah aku" isyarat tanggan dari wulan itu bikin kevin yang tadi nya enggan menjadi mau ke rumah wulan dengan pakaian masih seragam SMA yang dia pakai,
Ketika perjalan menuju rumah wulan banyak sekali para tengtangga wulan yang memperhatikan mereka layak nya ondel ondel,
entah kenapa semenjak mereka melewati jembatan yang melewatin kampung wulan yang hanya bisa di lewati oleh kendara roda dua, hanya muat dua kendara saja yang bisa melewati masuk ke gank rumah wulan itu
tak jauh dari jembataan rumah wulan hanya melewati beberapa rumah yang sangat pdat pemukiman itu, ada yang berlari ke arah wulan sambil berteriak
" kak wulan kak wulan" kevin yang berada di samping wulan memberi tahu ke wulan bahwa ada yang memanggil wulan di belakangnya, wulan yang membalikan badan ke belakang, ternyata yang di adit yang memanggilnya
Adit yang berlari ke wulan, ketika sampai ke wulan adit yang mengegam sebuah kertas, kertas tersebut berisi pesan yang bertulis.......
KAMU SEDANG MEMBACA
warna
Narrativa generaletali yang warna warni itu yang menjadi kusut tapi entah bagaimana wulan memperbaiki tali tali itu dan megubahnya menjadi sebuah rajutan namun di mata kevin semua tali kusut itu sama saja dan tidak berguna, entah semenjak kapan kevin menyukai rajuta...