Fight

21 1 0
                                    

"Katakan kalau aku wanita paling cantik di dunia" kekehan seorang gadis kecil berumur 5 tahun terdengar sangat menggemaskan.

"Tidak mau, ibuku masih lebih cantik daripada dirimu." Pria kecil itu menjulurkan lidahnya menggoda gadis kecil didepannya.

"Kalau begitu aku tidak akan memberimu hadiah." Tangan yang mungil itu terlihat melipat tangannya tanda dia sedang marah, tentu marah yang tidak sungguh sungguh.

.
.
.
.

Sekolah telah berakhir, kim taehyung, kim ara dan cha eunwoo telah melesaikan presentasi mereka dengan baik, tentu saja taehyung telah meminta maaf kepada ara, ya mungkin dengan terpaksa. Jika tidak taehyung akan mendapatkan nilai nol untuk presentasinya.

"Kau tau rasanya aku ingin mencekik leher taehyung sampai dia tidak bernafas. Kau lihat bagaimana dia bersikap seolah tidak ada apa pun yang terjadi, apa dia lupa dia telah membuat tim ku dan eunwoo kacau, beruntung sekali aku membawa duplikatnya." Omelan kim ara kepada temannya. Sedangkan yoon younha hanya tertawa.

"Dia sangat tampan saat dia sedang marah, aku melihatnya... dia benar benar terlihat seperti seorang raja... bukan begitu kim ara?" Balas sahabatnya.

"Begitu kah youha ssi? Kau ini temanku atau teman kim taehyung? Aku akan tutup telponnya. Dah." Kim ara menutup telponnya dengan sedikit kesal pada younha.

Ara berbincang dengan younha di telpon karna younha memiliki jadwal latihan, you know... dia adalah model sekolah yang terbaik.

"Younha sangat menyebalkan ya?"

Ara sontak melirik kearah orang yang bicara dan melihat jimin dan temannya jungkook, tanpa ada kim taehyung. Ara beruntung karna kim taehyung sedang mengambil mobil dari tempat parkir, jika kim taehyung mendengar percakapannya dengan younha perang dunia akan terjadi.

Kim ara hanya memutar bola matanya. Jimin ada di list kedua orang yang ara benci, salah satu alasannya yaitu berani beraninya dia ingin berkencan dengan younha. Jimin yang membuat younha berkencan dengannya membuat ara menambahkan nama park jimin di black listnya. Jika saja younha jatuh hati pada jimin, let's say ara akan membuat jimin berbaring di kasurnya tanpa nafas yang tersisa.

Jimin yang mendapati reaksi dari ara hanya bisa menghela nafas. Jungkook entah dari mana dia mulai membuka mulutnya, jarang jarang jungkook berbicara dengan seorang wanita, kecuali hyura dan keluarganya.

"Ara? Apa kau melihat taehyung? Sejak tadi kita menunggunya tapi-"

Omongan jungkook terpotong dengan suara klakson mobil yang dibunyikan berkali kali, itu mobil taehyung. Mereka pasti ingin hang out bersama sama tidak biasanya kim taehyung membawa mobil karna rumahnya tidak jauh dari sekolah, rumahnya lebih dekat dibanding rumah ara.

"Hey kim ara! Senang bertemu denganmu." Taehyung berbicara dengan nada sarkas memutar bola matanya. "Ayo teman, kita tidak punya banyak waktu. Acaranya akan dimulai sebentar lagi." Jimin dan jungkook memasuki mobil taehyung.

"Kau tidak ingin pergi bersama? Kebetulan kita akan melewati perumahanmu." Ucap jungkook dari dalam mobil.

"Tidak perlu, aku akan jalan. Lagipula rumahku tidak jauh dari sini." Jawab ara kepada jungkook.

"Oke itu lebih baik, aku tidak ingin mencuci mobilku lagi."

Kim ara memberi tatapan maut kepada kim taehyung dan pergi meninggalkan mobil taehyung karna tidak ingin berdebat dengan taehyung.

.
.
.

Kim taehyung dan temannya telah sampai di gedung acara.

Gedung itu adalah tempat orang orang besar dan anaknya, mereka melihat hyura bersama dengan teman perempuannya jenny. Ahn jenny adalah teman SMP hyura. Kim taehyung, park jimin dan jeon jungkook menghampiri mereka berdua.

Little do you know, jenny menyukai taehyung sejak semester pertama di SMPnya, tetapi taehyung menolaknya karna taehyung tidak tertarik dengan kata cinta bahkan sejak dia kecil. Perasaan jenny pun masih ada sampai detik ini. Mereka berdua sering bertemu jika orang tua mereka sedang ada acara. Jenny selalu memperhatikan taehyung tetapi taehyung tidak menghiraukannya.

"Hai V, lama tak berjumpa." Sapa jenny kepada kim taehyung. Ketiga teman kim taehyung membulatkan matanya karna kaget, tidak ada yang boleh memanggil nama kim taehyung dengan sebutan V hanya orang terdekatnya saja, seperti jimin, jungkook, hyura dan neneknya. Bahkan teman temannya tidak sering memanggilnya V.

Sebenarnya nama V adalah nama special dari neneknya, tetapi neneknya telah meninggalkan kim taehyung untuk selamanya. Setiap nama V terdengar dia akan memikirkan neneknya. Ketiga temannya mengerti hal itu dan berhenti memanggilnya V tetapi orang2 yang tidak tau akan memanggilnya V hanya untuk ingin merasa dekat dengan kim taehyung. Dan hal itu yang paling dibenci oleh taehyung.

"Jenny!! Sttt, jangan membuat ulah." Ucap hyura dengan kesal. Hyura tau jenny menyukai taehyung, tetapi dia tidak mengira bahwa jenny akan memanggilnya dengan sebutan itu.

Kim taehyung mengerutkan alisnya dan menatap hyura. "Aku tidak tau kau bisa berteman dengan wanita sepertinya." Ucap kim taehyung dengan nada dinginnya.

"Tae-" taehyung meninggalkan hyura, jimin dan jungkook.

Jungkook mengejar taehyung sedangkan jimin menenangkan hyura yang menangis, hyura adalah wanita yang baik, dia bahkan tidak bisa menyalahkan jenny. Dia menyalahkan dirinya sendiri, sedangkan jenny tidak peduli dengan hyura. Jenny berteman dengan hyura hanya untuk dekat dengan taehyung.

"Aku akan mengambil minum, jimin kau jaga hyura dulu ya." Jimin marah kepada jenny, terlihat dimata jimin jika jenny bukan teman hyura, hyura terlalu baik untuk jenny sedangkan jenny tidak melakukan apapun yang baik untuk hyura.

Mungkin hyura adalah wanita yang kuat dan ceria tetapi jika yang dihadapi adalah kim taehyung dia merasa seperti semut, tatapan dingin taehyung saja sudah membuat hyura menangis, taehyung, jimin dan jungkook sangat berharga dimata hyura.

.
.
.

"HYUNG!! Kenapa kau marah pada hyura noona?! Dia tidak melakukan apapun!! Minta maaf sekarang atau aku akan -" ucapan jeon jungkook terpotong dengan teriakan balik dari taehyung.

"KAU AKAN APA?! HUH?! KATAKAN!!!" taehyung juga menangis.

"Hyung... sudahlah jangan seperti itu, kumohon." Tatapan marah Jungkook melembut saat melihat hyung kesukaannya menangis.

"Kau tidak tau!! Kau tidak tau yang aku rasakan kook!! Setiap kali nama itu terdengar, kenangan buruk itu selalu terlintas dipikiranku." Bibir taehyung bergetar dan air matanya mengalir tanpa henti. Dia merasa bersalah pada sahabatnya, dia juga mengalami trauma.

Jungkook yang melihat keadaan tehyung saat ini langsung memeluknya erat, jungkook tau betapa berharganya nenek taehyung bagi taehyung. Dan kejadian itu merubah segalanya tentang taehyung.

Taehyung berhenti menangis dan meredah. Pikiran jernihnya sudah kembali lagi. "Maaf kook, hyung tidak bisa mengontrol emosi hyung."

"Hyung.. kau harus minta maaf pada noona. Dia terlihat sangat sedih." Ucap jungkook concern. Kim taehyung hanya mengangguk dan masuk kedalam gedung dengan jungkook.

Setelah mereka masuk mereka melihat hyura yang duduk dengan muka sedih dengan jimin yang berusaha membuat hyura membaik. Mereka berdua mendekati jimin dan hyura. Taehyung langsung menarik kedua telinganya, tanda dia menyesal.

"Aku kim taehyung meminta maaf pada tuan puteri karna telah membuatnya sedih." Kim taehyung berbicara dengan bibir manyun, lucu sekali. Hyura berhasil tersenyum dan memeluk taehyung sangat erat.

"Maaf."

"Tidak! Aku yang minta maaf karna aku marah padamu, aku terlalu over reacting seharusnya aku marah pada wanita itu. Maaf princess."

"Sudah. Jangan terlalu lama memeluk hyura. Kita harus menikmati acaranya. Kau ingat younha? Teman ara? Dia akan tampil disini." Ucap jimin

perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang