Kim taehyung sedari tadi hanya duduk terdiam, memikirkan kalimat menyebalkan yang keluar dari bibir indah milik kim ara, tidak ada yang pernah mengatakan hal aneh seperti itu padanya. Kim taehyung tidak terima, apa maksud dari kim ara untuk menelponnya saat pulang sekolah padahal didepannya sudah tersedia waktu luang untuk berbicara. Pemikiran wanita itu mungkin sedang bermasalah. Dia terlihat seperti orang bodoh atau orang gila, tapi bagaimana dia bisa ada di peringkat nomor satu di sekolah ini.Pemikiran taehyung pecah ketika eunwoo menepuk bahunya dengan keras, wajah taehyung memerah ingin memarahi temannya yang ada dihadapannya yang bernama cha eunwoo. "Eitss, jangan marah, ini salahmu aku sudah memanggilmu ribuan kali tapi yang kudapat hanya kau melihat ke papan tulis yang bahkan tidak ada tulisannya." Ucap cha eunwoo membela dirinya untuk tidak terkena pukulan keras dari tangan taehyung pada wajah tampannya.
"Ini sudah jam pulang, tapi kau malah asyik melamun. Ayo kita menelpon ara sebelum dia pulang. Seharusnya aku tak satu kelompok denganmu pasti ara tidak akan bersikap seperti ini." Tambah cha eunwoo dan memelankan perkataannya yang terakhir agar tidak terdengar oleh telinga kim taehyung. Kim ara memang orang yang tidak bersemangat pada kata kerja kelompok menurutnya itu aneh, tetapi dia juga akan melakukannya meskipun sepertinya dia akan melakukannya kerja kelompoknya sendiri karena biasanya yang lain hanya bercanda dan menghabiskan camilan dirumah orang lain.
Kim ara bersikap seperti orang bodoh menurut taehyung adalah karena kim taehyung sendiri, kim ara malas untuk bertatap muka atau bicara pada taehyung maka dia menyuruhnya menelponnya hanya jika dia butuh dengan kerja kelompoknya. Kalau mereka tidak menelpon kim ara akan mengerjakannya sendiri dan membagi hasil presentasinya kepada mereka.
"Kalau begitu telpon dia. Bilang kita akan berkumpul di rumahku dua jam lagi, tepat pada jam 4 Bagaimana?"
"Aku setuju, baiklah ayo telpon gadis ini."
Calling
"Halo cutie, jam 4 di rumah taehyung bagaimana?" Tanya cha eunwoo tanpa basa basi.
"Okey" jawab kim ara.
"Baiklah sampai bertemu nanti. Dahh."
Tutt-
Damn! bahkan saat ditelpon kim ara kelewat dingin, salahkan kim taehyung karena ini, jika saja cha eunwoo tidak satu kelompok dengan anak dari pemilik sekolah ini maka kim ara tidak akan sedingin ini.
dua jam telah berlalu kim ara telah masuk kerumah tidak lebih tepatnya istana, rumahnya sangat besar seperti sebuah istana modern. Kim ara menelusuri rumah kim taehyung untuk mencari kamarnya, sebenarnya tadi ada pelayan yang ingin mengantarkannya tetapi kim ara tidak ingin, dia akan mencari kamar taehyung sendiri, pelayan hanya memberi tahu dimana letak kamar kim taehyung dan ciri cirinya.
Naik ke lantai dua dan masuk lorong yang tengah setelah itu kau akan menemukan kamar dengan pintu kayu berwarna coklat dan pot bunga dan meja kecil disebelahnya, didepannya ada kamar berwarna putih itu adalah kamar adiknya. Itu kalimat sang pembantu yang diingat kim ara, ternyata kim taehyung memiliki seorang adik.
Kim ara menelusuri lorong setelah menaiki tangga ke lantai dua, lorongnya begitu indah terdapat banyak lukisan dan bingkai foto yang melihatkan keluarga kecil, seorang ayah dan ibu yang menggendong anak laki laki dan perempuan, kim taehyung dan adiknya.
kim ara menemukan kamarnya dan mengetuknya kasar, terlalu malas untuk berbaik hati dan bersikap sopan terhadap diri kim taehyung. Pintu terbuka melihatkan pribadi kim taehyung yang melukis wajah kesalnya.
"Apa kau tidak punya sopan santun? Kau ini dirumah orang, bisakah mengetuk dengan baik dan benar?"
"Aku tak punya waktu untuk melakukan sikap baik terhadap orang buruk sepertimu. Jadi boleh aku masuk? Kalau tidak aku akan pulang." Kim taehyung yang mendengarnya semakin geram tetapi membiarkan kim ara memasuki kamarnya.
"Kemana eunwoo?" Tanya kim ara seraya duduk di sofa yang tersedia dikamar taehyung, sebenarnya jika kim ara tinggal dikamar ini dia pasti tidak akan keluar dari kamarnya, begitu lengkap. Kasur dan sofa yang empuk, Tv dan permainan video game serta perpustakaan mini tersedia di kamar taehyung bahkan ada beberapa alat fittness. Sungguh memuaskan mata, desain kamar taehyung sangat indah dengan nuansa berwarna abu abu dan putih desainnya sangat rapi.
"Aku tidak tau, aku tidak serumah dengannya." Jawab taehyung sedari mengambil laptop dari meja belajarnya.
"Ck kau kan temannya, seharusnya kau bisa menelponnya dan menanyakannya." Timbal kim ara kepada kim taehyung.
"Aku temannya bukan adik atau kakaknya." Lagi lagi kim taehyung menjawab dan membuat kim ara berdecak malas, lebih baik mendiamkan kim taehyung dari pada beradu mulut dengannya bisa sakit telinga kim ara jika mendengar kalimat yang keluar dari mulut kim taehyung. Kim ara memang tidak suka berdebat
Pintu kamar terdengar terbuka dan menampakkan seorang yang sedari tadi ditunggu tunggu, cha eunwoo.
"Maaf teman teman aku terlambat, tadi ak-" Perkataan cha eunwoo terpotong karena kim ara menyuruhnya masuk dan tidak perlu basa basi. Cha eunwoo menuruti perkataan kim ara dan duduk disampingnya.
Setelah mereka telah selesai membuat power point, mereka bergegas untuk pulang. Mereka sepakat kim ara akan memasakkan masakan yang mereka pilih di hari dimana tugas akan dikumpulkan. Kim ara memiliki bakat memasak seperti kakaknya, kim seokjin.
Saat kim ara dan cha eunwoo ingin keluar dari rumahnya, teman teman kim taehyung datang. Park jimin, jeon jungkook dan park hyura. Mereka memandang kim ara dan cha eunwoo bergantian mereka memeluk cha eunwoo karena mereka mengetahuinya. Dan melihat heran kim ara, kim ara yang melihatnya memutar bola matanya kasar, kim ara tau betul mereka. Kim ara ingin meninggalkan mereka tetapi sebuah suara menghentikannya.
"Siapa dia? Cantik..." Park jimin yang berbicara, kim ara seperti ingin memotong mulut park jimin karena perkataannya. Kim ara membalikkan badannya kembali pada mereka.
"Aku? Oh... aku adalah seseorang yang tidak ingin kau tahu, percayalah kau akan menyesal mengetahuiku." That's it, itu yang membuat jimin menjadi ingin tahu. Jimin hanya mengangkat alisnya karena perkataan kim ara.
"Oh begitu yaa, menarik... kau tau aku suka orang seperti dirimu? Sangat berani." Ucap jimin yang dibalas kekehan sinis oleh gadis didepannya.
"Tidak park jimin kau salah, kau tidak pernah suka pada siapapun seperti itu, kau suka pada semua orang yang bodoh dan berlutut padamu, bukan begitu?" Park jimin yang mendengarnya semakin tertarik pada gadis yang ada dihadapannya. Jeon jungkook dan park hyura hanya menatap mereka berdua, sedangkan cha eunwoo yang mendengar perkataan kim ara langsung mengajak ara untuk secepatnya keluar.
"Kim ara, ayo kita pulang aku akan mengantarmu sampai rumah, ayo. Teman teman aku dan ara pergi dulu ya dahh." Park jimin sontak membulatkan matanya dan melirik kim taehyung. Tidak hanya jimin, jungkook dan hyura pun ikut membulatkan matanya dan menatap kim taehyung.
"Jadi dia kim ara ya" Ucap seorang yang paling muda diantara mereka, jeon jungkook.
Kim taehyung hanya menganggukkan dan mengatakan bahwa dia juga adalah orang yang telah membuat kim taehyung bungkam saat di kantin, orang yang sama. Mereka bertiga semakin membulatkan matanya tidak percaya, semua yang taehyung benci ternyata adalah satu orang yaitu kim ara.
"Well, dia lumayan." Giliran park hyura yang memberi komentar perihal kim ara.
"Huum, lumayan membuatku geram, dia selalu saja membuatku marah dengan perkataan gilanya." Tambah kim taehyung pada perkataan park hyura.
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect
RomanceTidak ada yang akan berubah, Tidak akan pernah. kau tetap adalah kau, dan aku adalah aku. Sampai kapanpun tidak akan berubah. Kau lebih memilih menyakiti dirimu sendiri hanya karena prinsip konyolmu? Hanya orang bodoh saja yang melakukannya. Ya aku...