(END) Denganmu Tahun demi Tahun

8

    Setelah beberapa kali hujan lebat, cuaca dengan cepat menjadi kering dan panas, dan pertengahan musim panas secara resmi tiba.

    Yan Tangzhi memulai liburan musim panas, yang berlangsung selama dua bulan.

    Dia tidak punya rencana untuk mengarang pelajaran selama liburan musim panas, dan sepertinya dia tidak perlu mengarang pelajaran. Dia tinggal di rumah setiap hari untuk membaca pekerjaan rumahnya.

    Shaoying selalu merasa lega, terlalu malas untuk mendisiplinkannya terlalu banyak.

    “Sayang, aku akan bekerja.” Shao Ying dengan santai mengenakan lengan pendek dan menginjak sandal busa, seolah pergi ke pasar sayur untuk bertarung dengan penjual sayur selama tiga ratus putaran.

    Yan Tangzhi segera meletakkan pulpen di tangannya, bangkit dan membawanya ke pintu.

    Dengan wajah dingin, dia menatap lurus ke arah Shao Ying. Bibir tipis itu dengan ringan terbuka, dan dia ingin mengatakan sesuatu. Ketika dia bertemu dengan tatapannya, dia berubah menjadi peringatan, “Apakah kamu memakai tabir surya?”

    “Tidak.” Shaoying melihat ke luar jendela dan berkata dengan acuh tak acuh. “Ini sudah sore, dan belum panas.”

    “Ini bukan pertanyaan apakah itu panas atau tidak.” Yan Tangzhi membuka laci di bagian atas lemari sepatu dan mengeluarkan tabir surya darinya, dengan keras kepala menuntut, “Pakai lagi.”

    “Cih, kau bertingkah seperti bayi lagi.” Shao Ying menatapnya tak tertahankan. Dia mengulurkan tangannya dengan sangat jujur, bergumam di mulutnya, “Bagaimana kau bisa hidup lebih lembut dariku, anak laki-laki besar?”

    Yan Tang Zhi tidak mengucapkan sepatah kata pun, memeras sedikit tabir surya, pingsan di telapak tangannya, dan dengan hati-hati mengoleskan lengan bawah Shao Ying yang terbuka.

    Ini bukan pertama kalinya dia melakukan hal seperti itu.

    Tapi setiap kali saya gemetar.

    Meskipun Shaoying terlalu malas untuk merawatnya, kulitnya sangat bagus, halus dan lembut, dan bisa patah.

    Dia selalu kurus, dengan lengan tipis yang bisa dililitkan dengan kuat, seolah dia akan patah dengan sedikit usaha.

    Yan Tangzhi hampir menahan napas, dengan hati-hati menyebarkan tabir surya untuknya, dan dengan tenang menarik napas lega, dan menyerahkan botol itu ke tangan Shaoying.

    "Anda menyeka wajah Anda."

    “Ini merepotkan.” Shao Ying, seorang pria baja lurus, mengambilnya dan menggosok wajahnya dengan kasar dua kali, terlepas dari apakah itu diterapkan secara merata.

    Dia melemparkan kembali tabir surya ke dalam laci, dan melambai ke Yan Tang lagi, “Tunggu di rumah dengan patuh, aku akan kembali untuk membawakanmu camilan tengah malam.” Setelah

    Shao Ying selesai berbicara, dia memikirkan titik di mana dia kembali, dan kemudian mengubah kata-katanya. Jika kamu tertidur, bangunlah untuk sarapan besok. "

    " ... Oke. "Yan Tang menghentikan apa yang akan dia katakan dan memperhatikannya memasuki lift.

    'Bisakah saya pergi denganmu? '

    ' Tinggal di rumah terlalu membosankan, aku ingin bersamamu. '

    -Jika kata-kata ini diucapkan, Shao Ying pasti merasa bahwa dia ratusan kali lebih merepotkan daripada tabir surya.

    Di bar, penyanyi residen bernyanyi semakin bersemangat, berteriak dan berkeringat di atas panggung.

    Di antara hadirin, para tamu minum satu per satu, menggelengkan kepala dan berbalik, dan berlangsung semarak hingga tengah malam.