Mahesa menarik pinggang Shafira posesif, "ngapain lo ganggu pacar gue? "
"hah? "Shafira bingung dengan apa yang sedang Mahesa lakukan saat ini.
"kamu di apain sayang sama dia? Heh mbak jangan main kasar ya sama pacar gue! Lo Kalau ada masalah sini sama gue. " kata Mahesa.
Shafira tercengang dengan apa yang barusan Mahesa katakan. Sayang? Pacar? Hah? Yang benar saja? Sepertinya kepala Mahesa habis kepentok sesuatu hingga berbicara seperti itu? Pikir Shafira. Shafira juga merasa jadi agak aneh dan canggung dengan itu.
"oh jadi ini pacar mbak? Ganteng juga. " Shafira kaget dengan orang tersebut yang percaya dengan kata kata Mahesa bahwa dia adalah pacarnya. Malahan dia bilang Mahesa tampan.
"eh--" baru saja Shafira ingin memberikan klarifikasi bahwa Mahesa bukan pacarnya tapi sudah dipotong oleh Mahesa.
"emang ada masalah apa sih? " kata Mahesa to the point.
"ini nih mas pacarnya nabrak gue sampe hp gue jadi kaya gini. " kata orang itu sambil menunjuk kan ponselnya yang sudah hancur berantakan.
"eh kok jadi gue sih yang nabrak lo, kan lo yang nabrak gue, terus lo juga jalannya liat ke hp bukan ke jalan, ya bukan salah gue lah. " protes Shafira.
Mahesa perlahan mulai mengerti situasi karna melihat orang didepannya terlihat grogi dan agak takut tapi berusaha menutupi nya. Mahesa sekarang tahu siapa yang salah. Mahesa tak ingin menambah masalah, dia berinisiatif untuk mengalah agar cepat selesai dan bisa membawa Shafira pergi dari sini.
"udah mbak sini biar gue ganti. Berapa sih? " ucap Mahesa
"hah, ga bisa dong kan dia yang salah kok jadi lo yang ganti rugi. Ga, ga bisa pokoknya. "ucap Shafira jengkel.
"terus kalau ga pacar lo yang ganti rugi siapa dong? Masa iya elo kan ga mungkin, tampang aja miskin, dekil, and the kucel gitu. Aneh banget orang seganteng lo bisa kecantol sama cewe ginian. Paling juga dia itu cewe matre yang ngemis ngemis minta bantuan sama cowo banyak duit kaya lo. Dasar jalang. "kata wanita tersebut sambil menunjuk Nunjuk wajah Shafira.
"woy, sembarangan banget lo ngatain pacar gue hina begitu. Insecure dulu napa sebelum ngatain orang, muka aja udah kaya cabe caben gitu."ucap Mahesa tajam menatap wanita itu.
Shafira tentu marah mendengar penuturan dari mulut wanita itu, dia tau dan sadar diri bahwa dirinya memang miskin dan tidak punya uang, dia juga sadar bahwa dirinya tidak cantik, tapi dia juga masih punya harga diri, dia juga tidak mau dikatai seperti itu, semiskin miskinnya dia tidak pernah sekalipun dia meminta minta pada siapapun, paling dia hanya meminjam uang dari ibu suri penjaga panti asuhan yang dia sudah anggap seperti ibu sendiri baginya.
Shafira merasakan pundaknya ada yang mengelus elus, dia melihat ke samping dan mendapati ada tangan kekar yang sedang mengelusnya seperti sedang memberikan semangat dan menenangkan, tangan Mahesa. Dia melihat kesisi satunya dan melihat Mahesa sedang tersenyum manis. Shafira bingung ingin memberi reaksi seperti apa, dia tidak mengerti kenapa Mahesa manjadi seperti ini, Shafira hanya memberi tatapan bingung kepada Mahesa. Disisi lain Mahesa juga bingung kenapa dia harus sampai segitunya membela Shafira, apalagi sampai menyalurkan semangat dangan tersenyum.
Mahesa menatap tajam ke arah wanita tersebut. Mahesa merasa marah kepada wanita itu, entah kenapa, mungkin hanya rasa simpati dan kemanusiaan , Mahesa juga akan membela jika ada wanita lain yang dikatai seperti itu, apalagi jika mengingat ibunya juga seorang wanita, pasti Mahesa sudah marah marah tidak jelas saat ini.
"heh, mulut lo bisa dijaga ga sih kalau ngomong. Lagian hp murah kaya gitu aja heboh, "ucap Mahesa sinis. "nih duit buat ganti rugi" Mahesa memberikan sejumlah uang yang cukup banyak kepada wanita itu, dari dalam dompetnya. Lalu pergi berlalu meninggalkan wanita tersebut.
🐾🐾🐾
Mahesa membawa Shafira pergi kesebuah tempat yang sepertinya itu adalah sebuah danau buatan yang cukup sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang berjalan jalan sambil mambawa teman maupun sendiri, ada juga yang bersama keluarga mereka yang sepertinya sedang piknik.
Tempatnya cukup asri dengan banyak pohon rindang dengan sebuah bangku dibawahnya. Banyak juga bunga bunga cantik yang tertanam disekitar danau yang berwarna hijau itu, membuat rasa tenang dan nyaman jika memandangnya. Shafira sempat terkejut karena Mahesa tiba tiba saja menariknya kesebuah bangku dan duduk disana.
"tunggu sebentar disini gue mau beli minum dulu haus, lo mau minum apa? "tanya Mahesa.
"eh--samain aja sama lo" ucap Shafira tergagap. Dia heran kenapa bisa Mahesa yang biasanya jahil dan bodo amat kepadanya tiba tiba saja jadi baik apalagi sampai membantu menyelesaikan masalah nya.
Shafira menunggu Mahesa sambil duduk dibangku panjang dibawah pohon mangga. Tak berselang lama Mahesa kembali dengan membawa minuman dikedua tangannya. Mahesa mamberikan satu kepada Shafira lalu meninum miliknya. Selang beberapa menit Shafira mambuka percakapan kerana merasa suasananya sangat canggung.
"L-lo ngapain bawa gue kesini? " tanya Shafira.
Mahesa diam sebentar lalu berpaling kearah Shafira disampingnya yang juga sedang menatapnya menunggu jawaban.
"lo ga mau ngucapin terima kasih gitu sama gue karena udah nolongin lo? "
"hah? " Shafira bingung dengan penuturan Mahesa barusan.
"iya, lo ga mau bilang terima kasih gitu karena gue udah baik mau nolongin lo dari mak lampir tadi?"ulang Mahesa.
Sebenarnya Shafira bingung tapi tetap mengucapkan terima kasih "M-makasih ya, lo udah nolongin gue tadi"ucap Shafira tulus sambil menatap lurus kemata Mahesa, begitupun Mahesa yang menatap Shafira meneliti mata indah nya.
"tapi gue ga terima kata makasih dengan ucapan" ucap Mahesa sambil menatap Shafira jahil.
"maksud lo? " tanya Shafira bingung.
"ya lo harus ngelakuin sesuatu buat itu"
"jadi lo tadi ga ikhlas nolongin gue" Mahesa hanya angkat bahu sambil kembali meminum minumannya.
"ya udah lo mau gue ngapain " tanya Shafira malas dan pasrah, tapi mau bagaimana lagi, toh, dia harus membalasnya karena Mahesa sudah menolongnya tadi.
"gampang aja lo cuma harus ngelakuin apa yang gue minta terus selesai" ucap Mahesa dengan entengnya.
🐾🐾🐾
Annyeong yorobunn...
Gue balik lagi nih,
Sesuai kan sama janji gue kalau upnya itu hari selasa dan sabtu,
Sorry ya kalau hari ini sedikit soalnya lagi ga dapet inspirasi nih,
Kalian juga jangan lupa vote dong biar gue semangat jangan lupa juga bagiin ketemen temen kalian kalau kalian rasa cerita ini lumayan,
Mau kasih tau juga nih kalau gue mau ganti cast Shafira yang tadinya Sahar Luna tak ganti jadi Dasha, menurut gue sih lebih cocok gitu menurut kalian gimana?Shafira Febian
Segitu dulu ya gengs..
Papayy....
😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHESHAFIRA
Teen FictionHal yang paling menyebalkan menurut Shafira adalah ketika bertemu dengan Mahesa si tukang bully Shafira yang songong dan tengilnya minta ampun. Disekolah sebisa mungkin Shafira selalu menghindari Mahesa tetapi dengan 1001 cara liciknya Mahesa selalu...