Pagi ini, 4 laki-laki menatap gerbang sekolah yang bertuliskan 'Trisakti Senior High School' , berjalan percaya diri memasuki halaman sekolah.
"Good luck deh ya" ucap Eric
"Moga aja ada cewe cantik, lumayan buat cuci mata, asik" ujar Andra sambil mengibas rambutnya
"Cewe mulu lo! Mana mau cewe sama lu, suka kaga, jijik iya!" Kesal Waldo, karna temannya yang satu ini tak pernah henti membahas cecan
"Yeh, mentang-mentang lo banyak yang suka, lo malah ngehina gue"
"Emang kenyataannya lo jelek goblok, ngga usah kepedean lo!" Ledek Eric
Arkana yang sedari tadi diam akhirnya angkat suara "Ini kenapa jadi ribut? Gue males lama-lama berdiri kayak orang bego, gue mau langsung ke kelas"
*Arkana yang paling cuek sis
"Nah tuh Arkana udah ngomel, mending ayo langsung samperin ke ruang kepala sekolah"
Eric dan Andra mengangguk setuju dengan usul Waldo
Mereka berjalan melewati halaman depan sekolah, lalu melewati koridor sambil mendengarkan seruan atau bahkan teriakan para kaum hawa.
"Aaa Eric ganteng bangett!!"
"Arkana cool bangett!"
"Waldo jangan senyum dong ngga kuat nih liat senyumnya, apalagi ada lesung pipinya!"
Eric, Arkana, Waldo tak menggubris pernyataan tadi. Justru Andra yang kepedean, padahal daritadi namanya tak disebut.
"Oh kalau gitu liat senyum gue aja gimana?" Goda Andra
Kumpulan perempuan tadi yang awalnya tersenyum senang sekarang berubah menjadi muka jijik!
"Apaan sih lo! Jijik gue, mau muntah!"
Andra menatap kesal perempuan tadi, lalu beralih kembali pada teman-temannya
"Emang gue jelek banget?" Tanya Andra karna tak ada satupun perempuan yang memuji ketampanannya
"Lah itu lo sadar nyet" Eric mengumpat
Arkana menatap kearah Andra lalu bergeleng tak percaya, mengapa ia memiliki teman yang sedikit bodoh, lalu menjawab singkat "Iya"
"HAHAHA NOH ARKANA AJA BILANG LO JELEK NDRA" Tawa Waldo pada temannya itu
"Yeh si bangsat! Kok bisa gue temenan sama lo pada sih?!"
"Ngga ada yang maksa lo temenan sama kita, lagipula lo ngga tau trimakasih banget anjir. Lo terkenal juga karna temenan sama orang ganteng kayak kita"
"Tai lo pada" Andra mendengus kesal, sedangkan teman-temannya justru tertawa
Namun tawa mereka terhenti saat Arkana menunjuk kearah depan. Terlihat seorang laki-laki yang sepertinya seumuran dengan Eric, namun ternyata salah. Pria tersebut masuk ke kelas X Mipa 1, sedangkan Eric anak kelas XI, itu artinya adik kelas mereka.
"Tuh Ric liatin, serang?"
"Gasken bro, bawa dia ke belakang sekolah"
***
"KAK KEZZIA!!"
"KAK KEZZIA MANA?!"
Teman sekelas Kezzia, lebih tepatnya ketua kelas dikelas Kezzia menoleh kaget saat salah satu adik kelasnya berteriak di depan kelas "Heh kenapa? Bentar dipanggil dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Erikez
Teen FictionEmang bener masa lalu sehebat itu? Sehebat itu mempengaruhi masa depan seseorang?