Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa menyambut waktu istirahat tersebut dengan berhamburan menuju kantin. Salah satunya kumpulan cewe cantik dan famous, siapa lagi kalau bukan Kezzia dan teman-temannya? Mereka berjalan santai kearah kantin, dan mengarah ke satu meja kosong, memesan makanan. Sambil menunggu mereka berbincang santai.
"Demi apa, si Eric anak Pak Erwin?" Thea berujar
"Lo tau ngga sih? Gue pengen narik omongan gue tadi" Sahut Kezzia
"Omongan lo yang mana?" Tanya Celine
"Hm itu loh.. Yang gue bilang kalau dia sok-sok an, kayak bokapnya aja yang punya sekolah. Eh ternyata emang bokapnya yang punya sekolah anjir"
"Yaudah sih, kan lo ngga tau juga"
Thea mengangguk setuju "Nah iya setuju tuh sama Celine"
"Santai aja Kez" Massy ikut angkat bicara
Tak lama pesanan mereka datang, langsung mereka nikmati. Biasanya saat jam istirahat pertama mereka hanya memesan bubur atau roti, dengan teh atau susu. Dengan segera mereka menyelesaikan makanan tadi, setelah selesai mereka melanjutkan pembicaraan karna masih ada sisa waktu istirahat.
"Btw si cowo-cowo tadi masuk kelas mana ya?"
"Gue ngga berharap mereka masuk kelas kita sih"
"Me too"
"Tapi ada kemungkinan mereka masuk kelas kita, soalnya kelas kita itu muridnya paling dikit"
Semua terdiam, menoleh ke arah Celine yang baru saja mengeluarkan pendapatnya.
Kezzia tak tau harus seperti apa lagi "Iya anjir, mampus!"
"Kampret!" Thea mengumpat kesal
"Maybe yes maybe no, bisa aja mereka dibagi 2 kan?" Massy memberi usulnya
"Bisa juga, tapi tetep aja, pasti salah satu dari mereka masuk kelas kita"
"Hm, kalau itu udah pasti sih"
"EH IYA!"
"Kenapa sih?"
"Mereka dihukum sama Bu Yuli bersihin aula kan? Gue ngga yakin mereka beneran bersihin, tapi malah bolos"
***
"Lo yakin gak dibersihin nih?" Waldo bertanya
"Gak usah, ni aula udah bersih, lagian ada si Rendi juga, biarin dia yang bersihin"
"Terserah"
4 siswa baru tadi bukannya melaksanakan hukuman mereka malah bermain ponselnya masing-masing.
Tiba-tiba suara teriakan dari arah pintu aula terdengar
"WOI!" Yap, Kezzia berteriak sama seperti saat ia memergoki Eric dan teman-temannya di belakang sekolah tadi pagi
Semua menoleh kearah Kezzia
Thea menatap tajam Eric "Lo belom kapok juga atau gimana?"
"Bukan kapok, tapi emang sengaja. Kayaknya modelan kalian pengen cepet-cepet di DO ya?" Sarkas Celine
Kali ini Massy yang menatap tajam 4 cowo tersebut, membuat mereka bergidik ngeri "Gue muak liat muka kalian, apalagi lo" Kata Massy sambil menunjuk ke arah Eric lalu melanjutkan pembicaraannya "Lo anak Kepala Yayasan tapi gak bisa ngasih contoh yang baik, dan gue juga yakin lo yang nyuruh temen-temen lo biar gak bersihin ni aula kan?"
Eric terdiam
"Lo diem, artinya iya" Seru Thea
Kezzia menatap Rendi yang masih sibuk membersihkan ruang aula, memanggilnya dan menyuruh Rendi pergi ke kantin. Ia yakin jika Rendi kelelahan membersihkan aula sekolah yang sangat luas ini hanya sendirian, mumpung masih tersisa beberapa menit lagi waktu istirahat
KAMU SEDANG MEMBACA
Erikez
Teen FictionEmang bener masa lalu sehebat itu? Sehebat itu mempengaruhi masa depan seseorang?