Tips Mempertahankan Karakter Suatu Tokoh
• Semoga bermanfaat ya teman-teman 😊
❤️ Sebelum ke tipsnya, don't forget like and comment 🎉
••••••
Apasih karakter itu?
Ka.rak.ter (1) /n. Sifat-sifat kejiwaan, akhlak, budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain; tabiat; watak.Setiap manusia punya karakter yang unik, berbeda, seperti halnya karakter di dalam sebuah cerita fiksi. Jika sebuah karakter mempunyai sifat yang begitu sempurna tanpa celah, hal itu malah membuat sejenis plot hole atau bahkan ketidaklogisan sebuah cerita. Ingat, ketika membuat karakter, sudah sepantasnya enggak begitu sempurna, beri kekurangan dan perlakukan mereka selayaknya manusia biasa.
Selain itu, karakter di dalam cerita juga harus kuat, konsisten, tidak mudah berubah (karena berubahnya karakter atau sifat harus diiringi sebab akibat). Bagaimana agar kita konsisten dan enggak melakukan kekeliruan dengan karakter lainnya?
Jawabannya; Membuat 3D karakter
Apa itu 3D karakter? Gambar?
Ah, bukan. 3D karakter, secara sederhana adalah karakter yang sudah lengkap secara atributnya. Baik dari yang umum, sampai yang detail banget. Jadi bukan sekadar nama, status, jenis kelamin dan pekerjaan. Tapi juga keluarganya, sahabatnya, keadaan di sekitarnya, jalan rumahnya, tempat tinggalnya, zodiaknya, isi pikirannya dan segala hal detail tentang karakter tersebut.Perkuat karakternya dengan menuliskannya secara detail. Dimulai dari fisik, psikologi, bahkan sosiologi. Semuanya dijabarin, jangan sampai terlewat.
•••
Kalau bingung dari 3 hal yang udah aku sebut, bisa dimulai dengan hal-hal remeh seperti;
💠 Detailkan karakternya. Bisa dari sudut pandang psikologisnya dulu.
Misal: emosian, tempramen, cepet marah, mudah tersinggung, ceroboh, dll.Apa yang membuat dia berkarakter demikian? Kejadian apa?
Apa karena sifat ayahnya di rumah suka marah-marah juga? Atau ternyata dari ibunya?Lalu pikirkan, saat dia menghadapi sebuah masalah, bagaimana emosi dia?
Langsung marah dengan ngata-ngatain? Atau marah dengan lemparin barang?
Apakah dia punya phobia? Atau kebiasaan aneh?
Apa yang dia suka? Apa yang dia benci?Psikologi sangat berpengaruh terhadap bagaimana cara tokoh berperilaku.
💠 Setelahnya bisa merembet ke bagaimana bentuk fisik karakter tersebut.
Bagaimana bentuk wajahnya? Apa ada yang unik?
Punya tanda lahir?
Rambut?
Bagaimana bentuk tubuhnya?
Tingginya?
Jabarin dari ujung kepala sampai ujung kaki.💠 Bagian sosiologi.
Bagaimana keadaan lingkungannya?
Teman sekolahnya?
Lain-lainnya juga harus dicatat.Catat semuanya. Kenapa?
Selain membuat karakter kamu terasa nyata, 3D karakter seperti ini membuat kamu bisa mempertahankan sebuah karakter di dalam cerita.Karena kamu punya pegangan ini, kamu nggak akan pernah tertukar-tukar lagi ketika menuliskannya, kamu juga enggak bakal keliru lagi.
Lalu, bagaimana jika karakternya berubah karena sebuah konflik?
Seharusnya hal ini sudah kamu pikirkan ketika menuliskannya karena enggak mungkin juga karakter cuma itu-itu aja dari awal sampai akhir. Pada akhirnya akan ada perubahan karena tokoh tersebut punya tujuan untuk diselesaikan. Ketika dihadapkan hal begini, coba kamu memposisikan diri sebagai karakter tersebut. Bayangkan dan berpikirlah seperti dia.Kak, bukannya sifat manusia itu plinplan?
Sebagian iya, sebagian lagi mungkin enggak. Tergantung pada prinsip yang dipegang, bisa jadi.
Terkadang ada karakter yang semula dia dingin, eh pas jatuh cinta dia langsung bucin. Ah, enggak begini. Ini bukan plinplan namanya. Salah besar. Plinplan sendiri artinya mudah terpengaruhi dan tidak berpendirian. Lebih ke sikap, bukan cara dia bertindak.Karakter yang berubah disebabkan ketika membangun karakter, penulis kurang menguatkan pegangannya, sehingga tidak bisa bertahan dan tidak konsisten. Karena jika dipikir dengan logika, enggak mungkin juga kan seorang manusia bisa berubah dengan cepatnya? Pasti ada tahap. Kalau sebuah karakter yang semua dingin banget tiba-tiba jadi pecicilan dan humoris, ini salah. Sangat tidak konsisten dan berujung pada cacat logika.
Cara menghindarinya? Bangun 3D karakter yang sudah aku jelaskan tadi. Dari hal-hal remeh hingga hal di sekitar tokoh juga diulas.
•••
Tambahan:
Ketika menuliskannya, berperanan sebagai dia. Bagaimana?
Pelajari cara berpikirnya, bagaimana dia bertindak, bagaimana dia mengambil keputusan, bagaimana dia bereaksi dengan hal-hal sekitar, bagaimana dia berekspresi, bahkan bagaimana gerak-gerik dia di segala kondisi. Semuanya harus kamu tahu secara mendetail. Hal ini berlaku untuk semua sudut pandang yang akan kamu gunakan ketika menulis. Entah itu sudut pandang pertama, atau bahkan sudut pandang ketiga.
Tapi, pembangunan karakter seperti ini bukan hanya dalam satu narasi atau bahkan cuma sekali. Karena berkemungkinan besar, pembaca akan cepat lupa. Maka sisipkan, kenalkan berulang kali agar melekat di ingatan. Tapi harus konsisten juga.
Seperti manusia pada umumnya, karakternya juga bisa berubah. Tapi apa yang membuatnya berubah. Pasti karena sebuah peristiwa besar dalam hidupnya.
Tapi, bertahan bukan berarti dari awal sampai akhir cerita enggak ada perubahan dan terasa flat, ya. Seperti yang aku bilang, konflik itu bisa jadi sebuah peristiwa yang memiliki pengaruh besar untuk merubah karakter tokoh tersebut. Enggak banyak, tapi cukup terlihat jelas tentunya.
Semuanya harus didasari pada sebab dan akibat.
•••
Nah, gimana guys tipsnya?
Semoga bermanfaat ya❤️
Tips yang ada di atas, dari salah satu Tim Arunika, sebut saja namanya "Kak Ar"🤣Bubay!
Stay tune ya, Arunika bakal kasih kejutan di bulan Januari tahun depan🎉Nantikan, projects baru kami!✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Materi Kepenulisan
DiversosMateri tentang kepenulisan, akan di publish setiap seminggu sekali. Jika kurang pas, harap di maklumi ya karena MinRu meng- share materi ini juga untuk teman-teman semua bertukar ilmu bersama❤️ Jika ada kesalahan kata, bisa di komen pada part-nya. ✨