*Tips Agar Cerita Tidak Membosankan*✨
Membosankan. Menurut kamu, cerita membosankan itu seperti apa, sih?
Karena alurnya lelet? Karena ceritanya serupa dengan cerita lainnya? Karakter yang flat? Atau apa? Konflik rasanya enggak menarik? Atau sepanjang cerita sampai tamat benar-benar datar dan enggak berkesan?Menurutku sendiri, pertanyaan yang aku sebutkan tadi adalah hal-hal yang menguat cerita tampak sangat membosankan.
Lalu, apa yang harus dilakukan?
Mari kita uraikan satu-satu.
Hal yang paling bikin aku bosan sama sebuah cerita adalah karena alurnya yang terlalu flat dan lelet. Apalagi, ketika baca sekitar 1-5 bab awal rasanya flat-flat saja dan enggak menarik, aku bakal meninggalkan cerita itu. Jujur.Bahkan, jika sebuah naskah yang alurnya bertele-tele sedang dikoreksi editor, percayalah, naskah itu akan kena potong. Buang-buang waktu, enggak berguna, enggak ngaruh sama alur, pasti kena cut. Hal itu dilakukan agar ceritanya lebih rapi dan enggak 'gemuk'.
Untuk menghindari pembaca yang kabur karena bosan, aku bakal kasih tips, nih.
Yuk simak!💠 Pertama, kamu perlu menyisipkan hal-hal yang mengejutkan menjelang akhir bab. (Cliff hanger)
Yang kayak gimana, sih?
Kamu pernah nonton drama Korea? Film series dari Netflix mungkin?Begini simpelnya. Ketika kamu menulis cerita di platform menulis semisal Wattpad, tentu cara mempublikasikannya secara bertahab bukan?
Nah, biar pembaca enggak kabur, kamu cukup memberi kejutan/menggantungkan pembaca di akhir bab. Fungsinya, supaya pembaca kamu bertahan dan menunggu terus update-an cerita kamu. Bukannya itu jengkelin, Kak?
Ah, enggak. Ini teknik agar cerita kamu serlalu ditunggu-tunggu dan enggak membosankan. Jadi, usahakan pakai cliff hanger/menggantungkan pembaca. Entah kamu beri clue buat konflik nantinya, entah scene yang sangat bikin penasaran gimana kelanjutannya, atau mungkin berhenti ketika pembaca sedang greget-gregetnya. Biasanya hal ini lebih manjur bikin pembaca stay dan enggak kabur.
💠 Kedua, mempermainkan alur.
- Alur yang baik turun.
Maksudku itu begini. Semisal, di bab A kamu bikin pembaca merasa tegang, maka di bab B kamu bisa bikin pembaca senyam-senyum karena bahagia. Dengan ini, pembaca bakal lebih greget nunggu apa yang akan terjadi di bab selanjutnya. Jadi pembaca berasa sedang naik rollercoaster gitu.- Alur menanjak.
Selain naik turun, kamu bisa pakai alur yang nanjak/naik terus ketika menuju konflik. Jadi rasanya masalah semakin pelik, semakin rumit tapi belum ditemui juga titik terangnya. Benar-benar kusut hingga tiba-tiba sudah berada dibagian antiklimaks dan semuanya sudah diselesaikan dengan baik. Tentu, pembaca akan betah lama-lama karena selalu terjadi hal yang seru di setiap bab.💠 Ketiga, menyisipkan kepingan-kepingan konflik.
Konflik sendiri bisa dari mana saja.Ingat, konflik juga terjadi ketika tujuan dari tokoh itu terhalang.
Nah, ketika mencoba meraih tujuannya, coba beri banyak sekali cobaan-cobaan untuk tokoh utama. Kayak ada aja masalah yang dia alami ketika sedang meraih tujuan.
Sekecil apa pun, kamu bisa membuatnya menjadi kepayahan hingga membuat masalah semakin runyam.💠 Keempat, membuat pembaca jatuh cinta dengan tokohnya.
Tokoh yang pengarakterannya kuat, seringkali membuat pembaca menjadi susah move on. Menilik dari cerita-cerita terkenal dari Wattpad, kebanyakan pembaca sangat-sangat suka terhadap tokohnya—mengesampingkan pemilihan visual yang sangat membantu—hal itu bisa berhasil karena penulis dapat menanamkan dengan baik karakter yang ada dalam cerita tersebut.Caranya gimana, Kak?
Begini, tanpa visual, sebenarnya penulis bisa bikin pembaca jatuh cinta. Yaitu dengan memperkenalkan/mendeskripsikan karakter tersebut secara perlahan hingga terbangun utuh sebuah visual di otak pembaca.Biasanya aku memakai catatan dari satu tokoh. Panjang, rinci, detail karena semuanya aku jabarkan. Dari fisik, psikologi, hingga sosiologinya. Bahkan aku mencoba menyelami pikiran tokoh tersebut agar pembaca benar-benar merasa jika si tokoh sungguhan ada. Jadi rasanya pembaca ikut sayang aja sama tokohnya.
Bonus✨
Mari bahas perihal ide yang kamu tuang.
Sebenarnya, ide itu gampang-gampang susah. Kalau dinilai, ide juga agak mahal.
Tergantung seberapa unik dan langka ide tersebut. Nah, terkadang aku bosan sendiri ketika menemukan ide utama dari sebuah cerita mirip-mirip dengan cerita lainnya.
Sejujurnya sih, nggak ada yang salah. Cuma aku sendiri yang amat sangat pemilih soal bacaan. Aku selalu ingin yang anti-mainstream. Agak kepayahan sendiri untuk memenuhi selera pribadi, terkadang.Untuk kamu, enggak apa, kok sebenernya nulis ide dari hal-hal sederhana atau mungkin terinspirasi dari cerita yang kamu baca. Karena sejujurnya, ketika kamu sudah memulai, hal yang paling susah adalah mengakhirinya.
Sebuah kebanggaan tersendiri memang jika sudah menyelesaikan sebuah cerita, maka dari itu, tulislah cerita yang sederhana dulu, ide yang sekiranya bisa kamu selesaikan dengan baik🥰
Atau mungkin, kamu bisa berlatih membuat ide kreatif dengan cara banyak-banyak menonton film, membaca cerita, mengeksplorasi sekitar, dan lain-lain. Ada banyak ide sederhana yang dipakai penulis hebat, tetapi tentu ada tantangan tersendiri ketika mengeksekusinya.
Beda ekseskusi, beda efek bagi pembaca. Terkadang ada cerita yang menggunakan ide biasa tetapi ceritanya sangat luar biasa. Nah, ayo semangat!
Aku selalu ingat, untuk menulis sebuah buku, kita perlu membaca seribu buku. Hal ini sering memacuku buat lebih semangat menggali ide-ide dari kisah yang sudah baca/tonton.
Semoga berlaku hal yang sama buat kamu, ya!
Jangan malas membaca! Semangat!🥰Nah,gimana nih buat tipsnya? Semoga bermanfaat yaa!😍
Bubayy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Materi Kepenulisan
AcakMateri tentang kepenulisan, akan di publish setiap seminggu sekali. Jika kurang pas, harap di maklumi ya karena MinRu meng- share materi ini juga untuk teman-teman semua bertukar ilmu bersama❤️ Jika ada kesalahan kata, bisa di komen pada part-nya. ✨