Happy Reading...
Hati-hati banyak typo bertebaran.
Pagi hari telah tiba, Ara sudah terbangun dari mimpi indahnya, ini adalah hari ke dua Ara di sekolah barunya, setelah Ara selesai bersiap siap, Ara langsung turun ke lantai bawah, sebelum berangkat ke sekolah, Ara menyempatkan dirinya untuk sarapan bersama ke 2 orang tuanya, lagian, masih terlalu pagi jika telah berada di sekolah. Pikir Ara.
Tiiit...Tiiit.
Bunyi klackson mobil terdengar dari luar rumah Ara, tanpa melihat, Ara juga sudah tahu pelakunya siapa, ya siapa lagi jika bukan Arvin Kalandra Wijaya.
"Mama, Papa, Ara berangkat sekolah dulu ya, Arvin udah di depan soalnya." Pamitnya sambil menyalim ke 2 tangan orang tuanya.
"Ya nak, hati hati di jalan ya kalian." Pesan kedua orang tuanya.
"Iya ma, pa, Ara berangkat dulu ya." Ucap Ara, lalu meninggalkan kediamannya itu, dia langsung saja membuka pintu mobil Arvin dan duduk bersebelahan dengan Arvin.
"Udah selesai?" Tanya Arvin.
"Udah, yok berangkat." Ucap Ara, Arvin segera melajukan mobilnya menuju sekolah meninggalkan tempat kediaman Ara.
***
Seperti biasa, Ara dan Arvin selalu disambut dengan bisikan bisikan para siswa siswi di sekolah itu, ada yang positif dan juga ada yang negaif, namun kini Ara dan Arvin tak terlalu memerdulikannya, kalau Arvin sih, emang dari dulu gak peduli ya. Karena Arvin sudah biasa menjadi topic pembicaraan di sekolahnya.
Hari ke 2 bersekolah sini tidak se- nervous hari pertama Ara menginjakkan kaki di SMA barunya, ya begitulah menurut Ara, Ara kini telah berada di ruangan kelasnya begitu juga dengan Arvin. Ara baru saja ingin duduk di kursinya, namun perempuan yang berjalan mendekatinya membuat Ara mengalihkan pandangannya.
"Ngapain dia jalan ke kursi gue?" Batin Ara bingung.
"Hy." Sapa gadis tersebut sembari mengulurkan tangan kanannya, Ara menerima uluran tangannya sembari tersenyum manis terhadap wanita tersebut.
"Ya." Balas Ara kembali.
"Lo murid baru ya?" Tanya wanita tersebut, Ara menyudahi jabatan tangan mereka.
"Ya." Jawab Ara.
"Ooh, kenalin nama gue Indah." Ujarnya, Indah mengulurkan tangannya kembali yang disambut hangat oleh Ara.
"Ara." Jawab Ara, Indah kemudian duduk disamping kursi yang ditempati oleh Ara.
"Lo anak kelas sini?" Tanya Ara pelan.
"Iya." Jawab Indah.
"Tapi semalem kok gue gak lihat lo di kelas ini?" Tanya Ara.
"Ooh, semalem gue gak sekolah, sakit." Jelas Indah.
"Ooh." Jawab Ara.
"Gimana rasanya sekolah di sini?" Tanya Indah.
"Gue belum ngerasain apa apa ya kan ini juga hari ke 2 gue sebagai pelajar baru di sekolah ini, jadi wajar kalau masih biasa biasa aja." Terang Ara.
"Gue harap lo nyaman ya sekolah di sini." Ujar Indah.
Ara menaikkan ke 2 alis matanya "Kenapa emangnya?"
"Bukan apa apa sih, cuman bilang doang, BTW, lo yang tadi pagi berangkat bareng Arvin kan?" Tanya Indah, Ara menganggukan kepalanya.
"Iya." Jawab Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arvin & Arabella
Teen Fiction-Untukmu bahagiaku, kuharap kita selalu bersama hingga kita menua- Bagi Arvin, Ara itu bahagianya, Ara segalanya untuknya. Apapun dilakukan Arvin agar Ara selalu tersenyum. Ara juga yang dapat mengertinya dan Arvin sangat mencintai wanita itu. Namun...