1. New School

10 4 54
                                    


Happy Reading...

Jangan lupa vote+commentnya.

  Pagi ini, adalah hari dimana Ara akan memulai kehidupan barunya, ini adalah hari yang sama, tentunya dengan suasana yang berbeda, pagi ini Ara awali dengan senyuman, karena kata pepatah kalau udah marah pagi pagi pastinya sampai malam juga akan marah marah, dan kalau marah marahkan jadi cepat tua, makanya Ara mengawali paginya dengan senyuman .

Setelah selesai bersiap siap, Ara turun ke bawah dimana keluarganya telah berada di sana.

"Pagi ma, Pagi pa." Sapanya pada ke dua orang tuanya.

"Pagi sayang." Jawab ke duanya serempak.

"Papa, Mama, Ara pamit dulu yah mau kesekolah." Pamitnya pada ke 2 orang tuanya.

"Gak tunggu makan dulu?" Tanya papa Ara, Papa Ara bernama Rio sedangkan mamanya bernama Intan.

"Gak usah pa, nanti aja di sekolah Ara takut telat soalnya, lagian Ara udah ditungguin sama Arvin di depan." Ujar Ara.

"Oh, ya udah, nanti kalau di sekolah baru, kamu yang baik, yang rajin juga belajarnya." Pesan Papa Ara.

"Siap pa, kalau gitu Ara pamit dulu ma, pa." Ujar Ara sembari menyalim ke dua tangan orang tuanya, lalu berjalan ke luar di mana Arvin telah menunggu.

"Kamu udah siap?" Tanya Arvin.

"Udah kok, ya udah kalau gitu ayok berangkat, aku takut telat soalnya."

"Tenang aja, gabakal telat kok, lagian ini juga masih jam 06.00 pagi yah masih banyak waktu lah."

"Ihh, kamu mah, langsung berangkat aja kenapa sih?" Kesal Ara.

"Ya udah ya, ini aku juga mau jalanin mobilnya, kamu gak usah cemberut gitu, ntar kalau aku khilaf gimana?" Goda Arvin.

"Ish, dasar mesum kamu." Ujar Ara kesal, Arvin memasuki mobilnya, namun dia bingung, mengapa Ara tidak berada disampingnya? Dan ternyata Ara telah duduk di belakang bangku kemudi.

Arvin mengerutkan keningnya "Kamu ngapain di situ?" Tanya Arvin.

"Ya duduklah, masa iya aku tidur." Jawab Ara.

"Maksud aku, kamu ngapain duduknya di belakang." Ujar Arvin.

"Ya mau aja." Jawab Ara.

"Sini duduk di samping aku, aku bukan sopir yah." Ujar Arvin.

"Males ahk, duduk di samping kamu." Jawab Ara.

"Ara, sini gak."

"Gak."

"Sini gak kamu."

"Gak mau."

"Ara, duduk di samping aku aja apa susahnya sih." Kesal Arvin, Ara lalu berpindah posisi, yang tadi posisinya di belakang Arvin kini telah di samping Arvin, dan itu semua Arvin yang memaksa.

"Udah kan?" Ara bersuara ketus.

"Nah, gitu kek dari tadi." Ujar Arvin seraya mengelus lembut puncak kepala Ara.

"Buruan jalan ihh, ntar kita telat lagi." Kesal Ara, bagaimana tidak, Arvin sejak tadi malah focus menatap Ara, tanpa mempedulikan waktu yang terus berjalan.

Arvin terkekeh "Ya sayang, ini aku udah jalanin mobilnya."

"Buruan ihh, aku gak mau terlambat, masa baru hari pertama udah terlambat aja, kan gak enak akunya nanti." Ujar Ara.

"Tenang aja, gak bakal telat kok, lagian kita udah mau nyampe ke sekolah." Jawab Arvin.

***

Arvin dan Ara kini tengah berjalan beriringan di lorong sekolah, dimana lorong adalah tempat para siswa siswi yang lebih banyak berlalu lalang, Ara merasa risih karena hampir setiap mata memerhatikannya, bahkan tak jarang dia dengar ada yang membicarakannya dan juga Arvin.

Arvin & ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang