Love Warm [END]✔

9

Selesai tampil di acara panti asuhan, mereka istirahat sambil bermain dengan anak-anak panti. Sehun, Raina, Avril dan Chanyeol terlihat sibuk bermain dengan anak-anak yang ada disitu. Tampak Sehun menggendong bayi laki-laki berusia 1 tahun yang ditinggal oleh kedua orang tuanya karena mengalami kecelakaan saat si bayi masih berusia 6 bulan. Sungguh kebesaran Tuhan, si bayi bisa selamat dari kecelakaan itu walaupun orang tuanya tidak selamat.

"Aduh... Adek kecil ini kok lucu banget sih. Pengen Sehun bawa pulang deh." ucap Sehun sambil mencubit pipi bayi itu.

Chanyeol dan Avril yang ada di samping Sehun tertawa tak tertahan saat Sehun berkata seperti itu.

"Lo ga salah ngomong kan, Hun? Kalo bayi nya lo bawa pulang, siapa yang ngurusin? Lo aja juga bayi. Hahaha." ucap Chanyeol yang membuat Avril juga ikut tertawa.

"Astaga, Hyung. Jahat lu mah." jawab Sehun sambil manyun.

Chanyeol dan Avril masih melihat bayi yang digendong Sehun. Tiba-tiba mata Sehun tertuju pada tangan kanan Chanyeol yang menggenggam erat tangan kiri Avril. Seketika Sehun ingat akan pertanyaan yang ingin ia tanyakan tadi.

"Nah... Mumpung Hyung disini. Gue mau nanya." ucap Sehun.

"Nanya apa?" jawab Chanyeol tanpa menatap Sehun.

"Lo jadian sama Avril ya? Hayo ngaku Hyung." ucapan Sehun mengagetkan Chanyeol dan Avril. Seketika Avril melepaskan genggaman tangan Chanyeol tapi tangannya ditahan oleh Chanyeol dan Chanyeol menatap Avril lembut sambil tersenyum manis.

"Elu kali Hun yang jadian sama Raina. Iya kan? Hahaha." ucap Chanyeol mengalihkan pembicaraan. Raina yang mendengar ucapan Chanyeol langsung menbantahnya.

"Ihhh... Wegah gue sama Sehun si tukang komen." sahut Raina.

"Gue juga gamau kali sama lo." jawab Sehun sambil memalingkan muka.

"Udah udah. Sana lanjut momong adek kecil ganteng satu ini ya. Gue sama Avril mau jalan-jalan ke sekitar panti. Dadah..." ucap Chanyeol sambil melambaikan tangan lalu pergi dengan posisi masih menggandeng Avril.

"Dasar yeolie hyung. Suka mengalihkan topik. Bilang iya apa susahnya sih." gerutu Sehun.

Sehun mengajak bayi laki-laki yang ia gendong mendekati Raina. Saat Raina mengetahui Sehun mendekatinya, Raina hanya diam saja melirik lalu kembali menemani anak-anak bermain puzzle. Raina tidak sengaja melihat bayi laki-laki yang digendong Sehun. Seketika ia menjerit, tapi dalam hati.

"Aigo kamchagiyaaaa.... Bayinya lucu banget... Kenapa harus digendong Sehun sih. Gue pengen gendong juga." batin Raina.

"Ngapain lo liat liat?" ucap Sehun setelah mengetahui Raina melihatnya.

"Dih... Geer lo." jawab Raina sewot.

Tiba-tiba Sehun memberikan bayi laki-laki yang digendongnya kepada Raina.

"Nih."

"Gue gamau gendong."

"Nanti nangis lo. Masa adek kecil selucu ini lo gamau gendong." ucap Sehun sambil manyun.

"Iya deh iya. Sini." Raina mengulurkan tangan dihadapan Sehun. Sehun memberikan bayi laki-laki itu sangat hati-hati. Setelah sang bayi laki-laki itu sudah berada di dekapan Raina, Sehun mengeluarkan handphone nya dan berpindah kebelakang Raina dan...

CEKREK!

Raina terkejut Sehun memotretnya tanpa izin.

"Hun! Lo ngefoto gue ga izin dulu." ucap Raina galak.

"Siapa yang lo doang." jawab Sehun sambil menunjukkan hasil foto nya. Ternyata Sehun juga masuk dalam foto tersebut. Semacam selca. Raina malu banget nuduh Sehun yang nggak nggak. Tiba-tiba Sehun beralih ke depan Raina.