700 days (HIATUS)

5.9K 533 43
                                    

Live Haier telah usai. Segmen dengan lucky fans juga sudah. Kini MewGulf tengah berganti baju dan siap untuk ke jadwal mereka selanjutnya. Yang berbeda tentunya.

Gulf tengah merapikan rambutnya saat Mew sudah keluar dari bilik ganti. Mereka satu ruangan omong-omong.

"Phi Gulf apa perlu Phi jemput nanti malam? Phi senggang." Tanya Mew duduk disamping Gulf yang tengah merapikan rambut.

"Um? Tidak Phi, Gulf bisa sendiri. Gulf tidak mau mengacaukan malam kita hehe."

Mew tersenyum karena jawaban Gulf yang menggemaskan menurutnya.

"Dengan rambut model ini Phi Gulf semakin menggemaskan hum,"

"Tentu saja. Gulf selalu menggemaskan." Ujar Gulf bangga dan menatap Mew jahil.

Mew melihat ke pintu dan belum ada orang yang masuk. Karena memang tadi ia berpesan ingin bicara empat mata dengan Gulf. Dan masih ada waktu 10 menit sebelum waktu yang ia minta selesai.

Hup

Mew meraih pinggang Gulf agar bocah itu duduk di pangkuannya.

"Ada apa Phi?" Tanya Gulf heran. Tak biasanya Mew tiba-tiba mendudukkannya dipangkuan. Ah mungkin lebih tepatnya beberapa waktu terakhir. Mengingat mereka sepakat hanya akan saling terbuka jika sedang dilingkungan keduanya.

"Hanya rindu."

Gulf tersenyum mendengar kalimat singkat nan lirih itu. Ditatapnya wajah Mew dari pantulan cermin. "Sabarlah. Nanti malam hanya akan ada kita." Tukas Gulf mengelus rahang Mew.

Mew tersenyum tipis, sembari mengecup perpotongan leher Gulf. Gulf balas mengecup dahi Mew.

Setelah itu keduanya mulai berbenah untuk ke jadwal selanjutnya. Tak lama beberapa staff dan kru mereka pun masuk, dan keduanya mulai menjadi biasa. Tak lagi terlalu intim.

.

.

"Nong akan pulang? Atau akan-"

"Tentu saja pulang Phi. Memang mau kemana lagi huh."

"Oih oih Phi kira akan kencan. Bukannya ini 700 hari kalian. Oih Waanjai sangat jeli dalam menghitung."

"Tentu tidak Phi."

Mild terbahak karena puas membuat Gulf merona malu. Keduanya memang sudah selesai acara. Mild pun sudah ingin pulang, ia menyempatkan diri untuk menggoda bocah bongsor itu sebelum pulang.

"Baiklah. Jikapun akan pergi berhati-hatilah. Jangan ceroboh." Pesan Mild sembari mengusap rambut Gulf. Diangguki oleh Gulf.

Tak lama setelah Mild izin pulang, Gulf dan anggotanya juga akan pulang. Gulf pikir tak ada orang luar lagi di sekitarnya, dan kebetulan ia juga agak mengantuk.

"Mae, Gulf tidak pulang ya." Ujar Gulf lirih, ia juga memeluk Mae. Terlihat sangat manja.

Mae yang sudah sangat hapal tabiat anaknya itu pun membalas pelukan Gulf. "Baiklah. Mae antar ya?" Tanya Mae yang diangguki Gulf.

.

.

Gulf membuka pintu itu pelan. Ia membuka topi dan maskernya, meletakkan di meja.

"Phi Mew?" Panggil Gulf sembari mengitari ruangan itu. Tepat saat akan membuka kamar keluarlah Mew. Baru selesai mandi.

Cup

"Sudah tiba hm? Nah mandilah," Ujar Mew setelah mengecup bibir Gulf. Gulf tersenyum lebar dan mengangguk.

Sembari menunggu Gulf mandi, Mew menyiapkan meja makan. Karena memang ia ingin membuat kejutan untuk Gulf. Gulf hanya tau tentang menghabiskan waktu berdua malam ini, tidak dengan makan malam yang sedang ia siapkan ini.

MewGulf 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang