After Live (Bangkok Illumination 2020)

34.5K 1K 91
                                    

Halo Genks seperti yang Joy jelasin di deskripsi, ini Book kedua sejarah Halu kita bersama MG.
Yang di Book pertama udah cantik 50 part, jadi Joy putusin bikin book baru untuk lanjutannya.
Semoga serame book pertama yaw😌
Nanti kalo ga rame sifat malasnya Joy kambuh🤤


Oke

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Pancaran khawatir terlihat sangat jelas di mata Mew. Tentu saja siapa yang tak khawatir jika seseorang yang disayangi tengah sakit.

"Phi Mew, berhenti menatap Gulf begitu. Gulf hanya sedikit tak enak badan bukan sedang sekarat."

Mata Mew langsung melotot dan Gulf hanya bisa cengengesan lalu menggapai lengan Mew. "Bercanda. Sudah jangan khawatir. Gulf akan pulang sendiri saja, Phi kan masih harus ke MSS." Ujar Gulf sembari menutup mulutnya karena batuk kecil.

"Tapi-"

"Tak apa Phi Mew~"

Mew menatap Phi Best meminta bantuan. Namun dibalas gelengan oleh Phi Best. Karena Gulf yang berkata tidak saat sakit maka itu akan berarti tetap tidak. Tipikal keras kepala anak bungsu sudah melekat apik pada dirinya.

"Tak apa Phi Mew. Nanti Mae akan pastikan bocah ini langsung tidur dan tidak bermain game. Mae sudah memaksanya pulang ke rumah tapi bocah ini bilang rumah terlalu jauh." Ujar Mae yang tiba dengan membawa sebotol air untuk Gulf. Gulf hanya meringis pelan karena Mae mengadu pada Mew.

"Yai Nong-"

"Is tak apa Phi Mew. Sudah Phi ke kantor saja. Gulf setelah ini akan minum obat dan tidur." Ujar Gulf meyakinkan.

Mew meraba leher dan dahi Gulf. Dan benar saja subu tubuh bocah ini semakin panas.

Mew menghela napas. Jika begini kerjaannya pun tak selesai tepat waktu. Tapi jika ia memaksa ingin mengantar Gulf maka bisa dipastikan ia akan di rajuki oleh bocah itu sampai besok.

"Baiklah. Jika ada apa-apa kabari Phi oke?"

Gulf mengangguk semangat menjawab Mew.

"Phi Mew jika ada urusan lain maka tak apa, Mae bisa memaksa bocah ini pulang bersama Mae. Agar Phi Mew tidak lagi terganggu-"

"Gulf dan sifat keras kepala nya lebih mengganggu Mew Mae. Tak apa Mew akan cepat dan menyusul. Mae bisa percayakan Gulf pada Mew. Memaksa bocah ini hanya akan membuat kita kesal diabaikannya," Cibir Mew dibalas kekehan oleh Mae. Sedangkan Gulf yang entah mengantuk atau memang merasa lemas hanya tersenyum tipis.

Gulf segera mengajak Mae dan Phi Best untuk pulang. Semakin lama ditahan Mew disini maka akan semakin tak nyaman ia. Ia hanya ingin kasurnya sekarang.

"Phi-"

Cup

Mew mengecup kilat bibir Gulf, sangat cepat hingga tak ada yang menyadarinya di ruang ganti itu. Kalaupun ada yang menyadari itu hanya orang-orang mereka.

"Phi mohon jika terasa sangat pusing atau sakit lainnya kabari Phi oke? Ponsel Phi akan stay di saku Phi," Mew mengusap rambut Gulf lembut.

Gulf tersenyum karenanya. Ia sangat ingin bersama Mew lalu Mew yang akan merawatnya. Namun ia sadar, pekerjaan Mew lebih penting.

MewGulf 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang