Prolog

8 2 2
                                    

Sepertinya aku menderita Accismus. Dari buku yang pernah aku baca, Accismus adalah keadaan dimana seseorang pura-pura tidak tertarik pada seseorang padahal sangat tertarik.

Jinsendro Sanandra atau biasa disapa Jinsen melihat kearah gadis yang sedari tadi tersenyum memandanginya setelah membaca kalimat dari buku yang dipengangnya.

Mereka, bukan mereka tetapi Jinsen sedang duduk di kantin sambil menunggu batagor kesukaannya datang, entah sejak kapan gadis itu sudah berada di depan Jinsen.

Apa gue menderita Accismus juga? Jinsen membatin melihat gadis itu menyeruput susu melon yang diketahui Jinsen sering diminumnya.

Jinsen lagi baca apa ya? Serius amat, hehe. Syazee Elizabeth biasanya disapa Zee mengikuti Jinsen diam-diam menatap setiap gerakan mata Jinsen yang mengikuti baris kata per kata.

"Jinsen lagi nunggu batagor ya?" Tanya Zee menyadari Jinsen kembali menatapnya.

"Hm."

"Hari ini mau pulang sekolah bareng gak?" Tanya Zee lagi.

"Gak, gue mau ke perpus."

Zee menatap Jinsen yang tersenyum ramah kepada Ibu yang mengantarkan pesanan batagornya. Manis ya, kayak madu. Batin Zee.

Zee sudah menyukai Jinsen dari lama. Mereka berdua adalah teman masa kecil bahkan disekolahkan disekolah yang sama. Akankah Zee bisa mengungkapkan rasa sukanya kepada Jinsen?

Dan apa Jinsen akan terus berpura-pura tidak menyukai Zee?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A C C I S M U STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang