Mungkin pernah, aku ingat satu hubungan ambigu yang tak pernah kuanggap kebenaranya.
Begini, kebiasaan ibu yang mencocokan pikirannya, membuatku dicocokan pada anak teman ibu (Di jodohkan).
Namanya Alan. Ayahnya juga seorang ilmuan seperti ibu. Seorang tokoh yang cukup berpengaruh dan keturunan bangsawan ingris.
Ibu pernah menceritakan bahwa nama Alan adalah nama Celtic yang mungkin pemendekan sebuah kaya yang berarti 'batu'.
Tak hanya itu, sejarah nama Alan diperkenalkan di Inggris oleh Breton, yakni pengikut dari William Sang Penakluk, dari sekian pengikut tersebut, yang paling dikenal bernama Alan (Bangsawan Britania), karena diberi penghargaan untuk pelayanannya dengan memberikan tanah yang sangat luas dalam penaklukan kerajaan baru.
Itulah sejarah nama dari seorang bangsawan yang bernama Alan dan itu pula yang membuat ayahnya memberi nama Alan.
Nah, dua tahun yang lalu setelah kepulangan ibu dari ingris, mereka telah memperbincangkan perjodohanku dengan Alan yang saat ini sedang menyelesaikan studinya.
Aku tidak mengatakan menolaknya karena atas permintaan ibu. Namun, aku juga tidak pernah mengatakan menyetujuinya atau menerimanya.
Sampai hari ini perjodohan itu tidak pernah di bahas kembali, maka perjodohan itu telah sirna sehingga aku menganggap bahwa perjodohan itu tidak pernah terjadi.
Namun siapa yang sangka, disaat aku telah melupakan perjodohan itu, Alan datang kembali dalam kehidupanku.
Tapi sebelum hari itu, hidupku biasa-biasa saja, aku hanya akan fokus pada diriku, pada karir dalam menulis, dan kembali pada prinsip tampa harus memikirkan cinta dan perjodohan.
Dan sebelum kedatangan Alan, seseorang sudah datang lebih dulu, membawaku pada kehidupannya, memberiku arti cinta yang belum pernah kutemui.
Hadir sebagai tamu lalu menggeledah isi dari hati dan pikiran yang telah kususun rapi di atas perinsip, kemudian menjadikannya kacau dan berantakan.
Seketika itu pula aku telah kalah dalam memelihara prinsip tersebut, dengan hadirnya rasa baru yang belum pernah kurasakan sebelumnya
Sesuatu itu seolah membawaku pada tempat yang terasa sangat nyaman, tempat aneh yang tidak ku hendaki namun membuatku betah berada di dalamnya.
Sesuatu itu bukan berasal dari Alan si anak bangsawan. Tapi berasal dari pemuda biasa, pengembara ulung, pemuda introvert yang bernama Liam Kusuma, atau kerap dipanggil Liku.
Dngan polosnya dia datang kedalam hidupku tanpa segan dan canggung. Tanpa permisi dia mendobrak pembatas hati yang selama ini terjaga dengan prinsip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan LIKA & LIKU
Teen FictionSeorang Gadis bernama Lika, dipertemukan dengan pemuda introvert yang bernama Liam Kusuma atau kerap di sapa Liku, pertemuan yang dramatis, namun dihadapkan pada kisah yang terbilang tragis, dimana kisah yang sering kita sebut Lika-Liku.