Merah, Kuning, Hijau #2

25 5 1
                                    

Usai tertawa, Liam kemudian mendekati Lika dan meraih tangannya, Liam terlihat seolah mengambil kesempatan itu, dia menggenggam tangan Lika dengan kedua tangannya (Modus)

Lika sadar dengan yang dilakukan Liam. Dia hanya tersenyum dan membiarkan Liam mengambil kesempatan menyentuhnya dan tidak menoleh samasekali.

Bisa dibilang Lika juga tampak nyaman dengan genggaman Liam. Tangan kanan Lika yang digenggam Liam pun tak lama di sambut dengan tangan kiri Lika yang juga ikut menggenggam tangan Liku.

Lika menoleh kearah Liam, dia tersenyum lalu berkata, "belum pernah ada yang berani nyentuh tanganku" kata Lika sambil tersenyum.

Wajah Liam yang tadinya juga tersenyum tiba-tiba datar dan kaku, dia hendak melepas tangannya namun genggaman Lika yang malah semakin erat,

"Apa yang kamu lihat dari pelangi?" tanya Lika sambil menguatkan genggaman tersebut, pertanyaan dengan maksud agar Liam tidak gugup.

"banyak" sahut liam

"salah satunya?" tanya lika

"berapa banyak warna didunia ini, dari begitu banyaknya warna, pelangi hanya memilih tiga warna saja, dia gak perlu harus memiliki banyak warna agar terlihat indah, dia tahu dengan warna yg dimilikinya dia mampu untuk terlihat indah_" ujar liam kemudian ucapannya dipotong Lika,

"sejatinya tak perlu harus punya segalanya untuk bahagia, cukup syukuri apa yang kau punya, begitu kan?" kata Lika.

Saat Lika mulai melepas tangannya, Liku menahanya lalu berkata "gak perlu di tulis, biar aku yg mengingatnya untuk mu"

"lagi-lagi kmu tau kalau aku mau ngambil buku catatanku" kata Lika.

"aku selalu ingin jadi buku catatan harianmu lika" ujar liam.

"maksudnya?" tanya Lika

"apa kamu rasakan gak perlu lagi ditulis, tapi ceritakan semuanya padaku" jelas Liam

"kamu cemburu sama catatanku?" kata candaan Lika

"lika aku ingin jadi satu-satunya orang yang kamu temui ketika membutuhkan sesuatu" tegas Liam.

Lika pun mulai ngerti arah pembicaraan Liam, dimana Liam pasti akan mengutarakan perasaannya untuk sebuah hubungan, jadian, dan pacaran.

Lika tidak ingin hal itu terjadi, dia pura-pura tidak peka lalu berkata,

Catatan LIKA & LIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang