UCAPAN TERAKHIR (Prolog)

138 9 2
                                    

Semua bermula dari ruang yang sunyi. Berpenghuni jiwa yang sepi. Menyita waktu yang panjang, berteman harapan yang hampa. Hingga pada suatu hari, setitik cahaya muncul dalam lamunan. Menciptakan sejuta ilusi, membawa tangis dan tawa, meniupkan ruh bernama Cinta.

Hei, Kamu!
Iya, kamu. Kamu yang jauh disana. Kamu yang kini begitu sulit kujumpai meski hanya via suara. Semoga selalu bahagia, ya. Ketahuilah, bersama siapapun kamu, bagaimanapun keadaanmu, tak kan pernah bisa menghapus jejakmu dalam perjalanan hidupku.

Sebait kata berjuta makna kuucap untuk terakhir kalinya. Terimakasih telah menjadi kejora dalam gelap malamku. Aku kuncupkan secuil rasa pada malam tanpa rembulan, bersama lirihnya do'a. semoga selalu bahagia meski aku dan kamu tak bisa menjadi kita.

Kepingan Rasa (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang