Happy Reading
Ini aku, gadis yang sangat tidak peduli dengan cinta, sama sekali tidak peduli. Menurutku jatuh cinta hanya membuang-buang waktu, padahal jika memang sudah jodoh pasti juga tuhan akan mempertemukan dengan sendirinya, pikirku.
Tetapi seseorang berhasil membuat aku penasaran. Aku sendiri tidak tau sebenarnya apa yang sedang aku rasakan, entahlah. Hanya saja aku sedikit tertarik dengan nya.Tetapi tuhan tidak mengijinkan ku untuk merasakannya.
Tapi tak apa, aku sudah bahagia tanpa merasakan cinta.
Sebelumnya aku ingin bercerita tentang kisah ku ini. Aku akan memulainya dengan orang yang paling dekat denganku.
Andika Putra Andarto, saudara kembar ku yang hanya berjarak 3 menit 7 detik denganku. Dika itu unik, tidak bisa diam tetapi tingkahnya selalu saja menghibur siapapun yang bertemu dengannya. Perilaku Dika yang cukup aktif sangat bertolak belakang dengan ku yang bisa di bilang pendiam. Tak heran jika kemanapun dia pergi tak sedikit orang yang selalu saja menyapa Dika.
Dika itu usil, tapi dia juga sangat perhatian. Kapan saja ketika aku butuh, dia selalu ada di sisiku. Aku berani bertaruh siapapun yang menjadi kekasih Dika kelak, dia pasti akan sangat bahagia.Selain itu, Dika itu orang yang cerdas, tapi dia juga pemalas. Pelajaran apapun itu ketika Dika memperhatikan dengan sungguh-sungguh,dia akan paham sampai kapanpun. Ketika aku bersungguh-sungguh belajar untuk penilaian, Dika hanya memperhatikan aku yang belajar tanpa menyentuh buku di hadapannya sama sekali. Dia hanya memperhatikan bagaimana aku mengerjakan soal soal latihan setelah itu dia akan tidur ketika merasa bosan. Parahnya, ketika penilaian tiba nilai Dika tidak pernah mengecewakan, bahkan sering lebih tinggi daripada nilai ku. Jujur aku benar benar iri dengannya, ketika ku tanya bagaimana bisa dia mendapat nilai bagus, Dika akan menjawab,
"Kita hidup di ajarkan untuk saling memahami, kalau kamu paham sama pelajaran nya, nilai juga akan memahami"
"Memahami apa?"
"Gatau juga sih"
Benar benar menyebalkan.
Aku dan Dika dilahirkan oleh malaikat tanpa sayap yang sangat cantik (kata ayah). Aku dan Dika tidak tau seberapa cantiknya malaikat itu, tetapi aku dan Dika menyetujui bahwa ibu memang sangat cantik, walau aku hanya dapat melihatnya dari bingkai foto. Ya, ibu sudah meninggal dunia ketika melahirkan aku dan Dika. Tetapi aku dan Dika juga memiliki malaikat lain yang selama ini selalu menemani aku dan Dika. Andarto Setyabudi, namanya.
Aku dan Dika memanggilnya dengan sebutan 'ayah'. Ayah itu pekerja keras, ayah benar benar menggantikan peran ibu ketika aku dan Dika masih bayi hingga dewasa. Aku tidak tau alasan apa yang ayah simpan ketika ia menolak untuk menikah lagi, padahal menurut cerita eyang dulu, ayah terlihat kerepotan ketika mengurus aku dan Dika ketika masih bayi dulu.
Ayah itu guru PNS di SMP favorit di kota ku, jadi tidak usah heran darimana Dika mendapatkan otak cerdas nya. Ketika aku mengeluh karna tidak bisa memahami materi untuk penilaian, terkadang aku menangis, terlebih pada pelajaran matematika. Pernah ketika SMP dulu aku mengadu kepada ayah mengapa aku tidak bisa menjawab pertanyaan dengan mudah sedangkan Dika bisa menjawabnya."Kalian itu saudara kembar, tidak semua apa yang di diri Dika mirip denganmu, tapi tidak semua yang kamu punya juga mirip dengan Dika. Dika boleh saja mempunyai otak cerdas,tapi lihat, pernah dia memenangkan kompetisi melukis sepertimu? Kita itu manusia, tidak semua yang ada di diri kita bisa sempurna, semua mempunyai kekurangan masing masing, begitu juga dengan ayah."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TO KILL ME
Randomsulit untuk di gapai namun senang ketika dilakukan,apa itu? cinta. ya, definisi cinta sebenarnya yang ada dalam hidupku. - Andira Putri Andarto 📌Cerita tidak sesuai dengan kenyataan. 📌Cerita hanya inspirasi dari penulis. Start : 5 Januari 2021