Happy Reading
Pagi ini Dira dan Dika hampir terlambat. Ketika sampai di kelas tepat sekali bel masuk sudah berbunyi, tak sia-sia si kembar berlari dari parkiran menuju lantai 2.
"Anjir capek banget, minum dong"
Ujar Dika sambil mengadahkan tangannya di hadapan Dira.
"Ntar gua dulu,"
Selesai Dira minum, Dika langsung merebut botol minum Dira dan meminumnya hingga habis.
"Kenapa di habisin? Gua minum apa nanti?" Protes Dira
"Beli aja"
Karena Dira tipikal orang yang tidak suka keributan maka ia memilih untuk diam. Dira tau jika ia meladeni ucapan Dika maka waktu satu mata pelajaran akan habis untuk beradu mulut dengan Dika.
Dira menoleh ke belakang tempat duduk nya, kosong. Mata Dira melihat ke seluruh penjuru kelas tetapi tidak menemukan apa yang Dira cari. Lalu Dira mengecek ponselnya namun ia tidak menemukan apa-apa.
"Ratih ga berangkat?" -Dira
Dika yang di tanya hanya menaikkan bahunya tanda tidak tau.
Aneh,tidak biasanya Ratih seperti ini, pikir Dira.
Selama pelajaran berlangsung semuanya berjalan seperti biasanya, hanya saja ketidakhadiran Ratih maka sesi tanya jawab selalu saja sepi, biasanya Ratih akan bertanya 5 sekaligus.
Jam istirahat pun tiba, kelas Dira dan Dika langsung pergi menuju kelas kesenian karna pelajaran selanjutnya adalah seni budaya. Hari ini ada praktek melukis batik menggunakan kanvas, kegiatan yang sangat mudah dilakukan bagi Andira Putri Andarto.
Tetapi kesialan datang pada si kembar. Mereka meninggalkan kanvas di motor Dika, karna tadi pagi hampir terlambat maka mereka tak sempat memikirkan membawa kanvas ke dalam kelas hingga tertinggal di parkiran motor. Untung saja sekarang jam istirahat maka si kembar dapat mengambil kanvas tersebut tanpa menyita waktu pelajaran.Selama perjalanan menuju parkiran setiap siswa di koridor sekolah sedang membicarakan tentang siswa baru yang pindah pagi ini. Entahlah Dira tidak peduli,hanya saja Dika selalu ingin tahu maka Dika sempat berhenti untuk bertanya siapa siswa baru tersebut, hingga mau tak mau Dira tau juga.
Dua siswa laki laki yang pindah ke sekolah ini, itu saja yang Dira dengar dari percakapan Dika dan temannya tadi. Dira sudah sampai di parkiran motor, lalu mencari dimana motor Dika berada. Setelah ketemu lalu Dira meraih Tote bag yang berada di cantolan depan jok motor,lalu membuka. Kesialan 2x bagi Dira mungkin, kanvas yang berada di Tote bag hanya ada satu. Padahal jelas jelas semalam Dira sudah menyiapkan 2 kanvas dan tentunya tadi pagi Dira sudah mengecek nya dan benar memang membawa 2 kanvas. Tapi sekarang mengapa hanya tinggal satu?
Dira langsung menghampiri Dika yang berdiri di depan parkiran sambil memainkan ponselnya. Setelah menjelaskan apa yang terjadi mereka sedikit berdebat,
"Terus gimana?" Tanya Dira
"Beli coba di koperasi, nih pake duit gua semisal nanti kurang"
Setelah menerima uang dari Dika, Dira langsung memberikan Tote bag nya kepada Dika,lalu ia pergi menuju koperasi sebelum habis di beli anak kelas yang tidak membawa kanvas. Sampai di koperasi Dira langsung bertanya kepada ibu penjaga koperasi,
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TO KILL ME
Randomsulit untuk di gapai namun senang ketika dilakukan,apa itu? cinta. ya, definisi cinta sebenarnya yang ada dalam hidupku. - Andira Putri Andarto 📌Cerita tidak sesuai dengan kenyataan. 📌Cerita hanya inspirasi dari penulis. Start : 5 Januari 2021