Part 1.

28 4 14
                                    

"Aduh! kenapa sih darahnya keluar gak liat kondisi ini gue udah terlambat Astagfirulloh!” kata Shely geram karena merasa ada sesuatu yang mengalir dari bawah wkwkwk.

Pasalnya ia datang bulan saat sudah siap untuk pergi ke sekolah.
Kenapa gak keluar pas mandi tadi?! Jadi herman kan ini datang bulan apa penyesalan sih datangnya di akhir mulu.

Shely memasukkan bungkusan pink yang kaum hawa pasti tahu apa itu ke dalam tasnya.

“SHELY UDAH BELUM?!” tanya Emak Shely yang sedang memanaskan mobil, karena dia telah selesai mencuci mobil, sudah sarapan dan tentunya sudah dandan cantik yang bisa di hitung berapa lama.
Namun Shely belum turun juga.

“Sabar kali mak. Anak mu yang cantik, bohay, bahenol, manis, imut, lucu, walau tak terlalu tinggi ini sedang kedatangan tamu merah,” jawab Shely.

“Hah? ” tanya Emak Shely gagal fokus.

“Datang bulan ae lah mak, kudet banget sih,” ujar Shely santai.

“Hah?” kata Emak Shely semakin tidak paham.

“Haid mak e! Haid! perlu Shely jelasin apa itu haid?" Jelas Shely gemes karena kelemotan emaknya.

"Owwhh haid bilang kek dari tadi, mana emak ngerti tamu merah, tamu bulan, sekalian aja sama tamu matahari, " balas emak Shely tak mau kalah.

"Aku cantik, aku sadar, dan aku diem, " balas shely sombong.

"Heh, cantik kamu itu , hasil produksi tunggal emak sama papih kamu ini ya Shel, " jawab Emak Shely tak mau kalah.

"Iya dah mak iya, emak mah yang paling top, yang lain mah cuma kacang dua kelinci, " jawab Shely mengalah sambil melihat jam di pergelangan tangannya dan dia langsung tersadar bahwa dia sudah sangat terlambat "astagfirullah,  lailahaillah muhammadarosululloh,” teriak Shely kaget.

"Ya alloh kenapa? kamu udah nggak lama lagi ya? Maafin kesalahan emak ya, baik yang di sengaja maupun tidak si sengaja, " ungkap emak Shely dengan muka yg sangat khawatir.

"Sa ae lah mak, Shely mah udah ngalahin koceng oyen, jadi nyawa oyen di warisin sama Shely kok, jadi intinya sekarang hayyuk mak kita pergi, karena Shely udah telat!!” jawab Shely histeris.

"Owwh telat, hah? Telat? Siapa dimana? Sekarang berbuat apa wkwkwk," jawab emak shely sambil terkekeh.

"Sabar-sabar anak sabar panjang umur Shel, jantung, lu tahan-tahan di dalem ya, jangan loncat dulu, gua nggak kuat, lu berat, " ungkap Shely pasrah.

***

Sesampainya di sekolah,  Shely turun dari mobil emaknya ,dan langsung menyambar tangannya sambil berucap "Shely sekolah mak, doain moga menjadi anak yg sholehah, berbakti kepada orang tua, murah rezeki, panjang umur dan sehat selalu, " kata Shely.

"Amiin," jawab emak Shely sambil menghayati perkataan anaknya.

Ketika Shely sudah pergi baru dia sadar "Tuh bocah tadi do'a ulang tahun buat siapa? Au ah gelap kembaran Selena gomez mau kerja dulu" kata emak Shely sambil berlalu membawa mobilnya menuju kantor.

***

Shely berjalan dengan santainya di lorong kelas yang sudah sepi, you khow lah karena semua murid sudah masuk kelas.

Dan dia melupakan fakta bahwa dia belum memakai itu untuk keselamatan raga dan batinnya.

"Jangan pernah katakan bahwa cintamu hanyalah untukku karna kini kau telah membaginya, " gumam Shely benyanyi lagu yang sangat begitu populer di kalangan rakyat +62.

"Ku menangis ... membayangkan betapa kejamnya dirimu atas dirikuuuu ... kau duakan cinta ini ... kau pergi bersama dia ... huooooo ..., " nyanyinya membahana seatro sekolah sampai seluruh siswa dan murid keluar dari kelas karena nyanyian yang menggelegar.

"Mereka semua kenapa lihatin ke arah gua, gua cantik ya, " gumam Shely belum sadar bahwa dialah pusat dari segala perhatian.

Seorang guru datang menghampiri Shely siapa lagi kalau bukan Pak Ashep kepala licin, kumis tebal dan jangan lupakan kaca mata bulatnya
"Kenapa kamu masih berkeliaran di sini Shely?" tanya pak Ashep mengintimidasi.

"Anu pak, owh iya Shely tadi izin atuh pak sama ibuk Mawar di kelas Shely, " sambil mendekat Shely berbisik kepada pak Ashep, "Bapak mau kan salamnya Shely sampaiin," rayu Shely sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Ah kamu bisa saja, sudah sana masuk kelas kamu, jangan lupa sampaikan salam saya ya, " jawab pak Ashep sambil cengengesan.

Akhirnya dengan jurus kebohongan shely semua kelas kembali aman.

"Huh selamat, " jawab Shely.

Tanpa ia duga seperti ada yg mengalir lagi di bawah.

Dan seketika itu juga dia berlari sekencang kilat melebihi Ronaldo wati, mereka berpacu, semakin berpacu hingga semuanya buyar karena Shely menabarak seorang duda, eh salah maksudnya cowok.

"Emak!!! bokong Shely! dah lah ancor! tenggelam kan aja Shely lagi, " racau Shely tak jelas.

Laki-laki itu berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangan kepada Shely, dan Shely menerima uluran tangan itu.

"Lu kenapa nabrak gua? " tanya cowok itu.

"Hmmm anu maaf, ah itu lah pokoknya urgent, ntar aja bye," jawab Shely berlalu menuju toilet.

Dan laki-laki itu tidak sengaja melihat sesuatu berwarna pink yang biasa di gunakan semua cewek ketika datang bulan.

Tiba-tiba iklan itu muncul seketika di pikiran nya, "Anti kerut anti bocor cang bodi fit, corr, " nyanyinya cengengesan.

"Ah gua punya ide, " katanya sambil menjentikkan jari.

Di ambilnya barang itu, dan ikut berlari menyusul si pemilik barang.

***

"Hah pembalut, pembalut, pembalut. Kemana lu coenggggggg!! Astaga ... lu nggak berperikemanusiaan astaga, dah lah, buang aja gua ke rawa-rawa," ucap shely putus asa, sebab pembalut yang sudah di siapkan dari rumah raib ntah kemana.

Dan mirisnya semua barang yang ada di tasnya sudah berserakan dimana-mana.

"Lu cari ini kan? " tanya seseorang keluar dari balik pintu sambil mengoyang-goyangkan pembalut itu di hadapan Shely.

Langsung saja wajah Shely berubah menjadi seperti kepiting rebus menahan malu yang tiada duanya.

"Kok bisa sama lu sih?" cicit Shely menahan malu.

"Bisa dong, " jawab laki-laki itu. "Gua bakal kasih nih pembalut sama lu, kalau lu mau nerima syarat dari gua, " ungkapnya sambil menaik-naikkan alisnya.

"Apa syaratnya?" tanya Shely mendongak karena tinggi laki-laki itu sejengkal dari tingginya.

"Datang ke lapangan jam istirahat, gua tunggu, " jawab laki-laki itu sambil meletakkan pembalut ke tangan Shely dan menepuk puncak kepala Shely sambil berlalu.

Setelah ditinggal laki-laki itu Shely hanya mematung seperti kambing coeng sambil bergumam, "Mimpi apa gua semalam?"

Kecantol Cinta si SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang