➾ Balas dendam

556 85 11
                                    

・・•「᯽」•・・•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

・・•「᯽」•・・

.
.

         Setengah tahun berlalu sejak kejadian [name] terbunuh oleh kutukan, setengah tahun yang menjadi mimpi buruk Fushiguro disetiap tidurnya.

Masih dalam pencarian, villain mana yang menjadi pelaku utama peristiwa tersebut. Nama-nama seperti Getou Suguru dan Mahito menjadi urutan atas tersangka utama.

Hari ini, Fushiguro dan Itadori ditugaskan untuk membereskan kutukan yang berkeliaran di sekolah tua yang sudah lama tidak beroperasi.

"Tempat tujuan kita sekolah lagi yaaa, jadi teringat saat aku belum masuk ke Sekolah sihir," ucap Itadori.

Fushiguro masih setia mencari informasi tambahan dari layar handphonenya. "Yang ku ingat jelas adalah momen ketika kau melempar dan merusak gawang bola."

"Tapi aku menang."

"Tetap saja kau merusak."

Hari yang normal, perdebatan tidak penting sebelum mulai beraksi.

Setibanya mereka ke Sekolah yang dimaksud, dapat langsung mereka rasakan aura keberadaan kutukan yang sangat kuat sedang berada di dalam bangunan Sekolah itu.

"Sepertinya kerjaan kita hari ini akan berat ya?" Fushiguro menatap malas setiap sudut bangunan itu.

Itadori merenggangkan otot-ototnya. "Ya aku hanya berharap tidak perlu ada campur tangan dari Sukuna."

Dari dalam tubuh Itadori, Sukuna membatin. "Percaya diri sekali kau bocah."

Pekerjaan dimulai, Fushiguro dan Itadori mulai menginjakkan kaki masuk ke dalam sana. Baru sampai di pintu masuk, keduanya disambut 5 kutukan level 4.

"Gyokuken." Dua anjing shikigami hitam dan putih Fushiguro memasuki arena, 2 kutukan dibantai habis.

Itadori bergerak maju, fokus ke 1 kutukan terlebih dahulu. Pukulan kuat dikeluarkan, kutukan tersebut terlempar menabrak dinding.

Seusai membereskan kutukan tersebut, Itadori lanjut membantu Fushiguro menghantam 2 kutukan yang masih ada.

Kedua shikigami Fushiguro bekerja sama dengan baik, mempercepat langkah awal mereka. Memasuki gedung tua ini lebih dalam, keduanya diberi pilihan untuk tetap bertarung bersama atau berpencar.

"Agar lebih cepat kita berpencar saja." Fushiguro mengeluarkan pendapatnya.

Itadori setuju dan memilih jalan lurus, sedangkan Fushiguro naik ke lantai atas.

Keduanya sama-sama dikepung banyak sekali kutukan level 4, meski mudah untuk dikalahkan tapi jika jumlahnya banyak akan merepotkan juga.

"Gama." Fushiguro mengeluarkan shikigami kodoknya. "Beberapa pergi bantu Itadori ditempatnya."

Keduanya terus melangkah maju hingga aura kutukan disini dapat menghilang. Fushiguro tiba lebih dulu diatas atap sekolah ini.

Aura kutukan terasa begitu dekat, terdengar suara kedua shikigami anjing Fushiguro yang nampak waspada.

"Kau pasti tingkat 2 ya?" suara terdengar dari arah belakang tubuh Fushiguro. Dengan cepat ia berpindah posisi agar tidak terkena serangan.

"Heeeeh, lincah juga," kata kutukan yang akan menjadi lawannya saat ini.

Anjing putih datang menyerang dari kanan dan anjing hitam dari kiri. Kutukan itu membereskan shikigami Fushiguro dengan mudah.

Fushiguro dibuat terkejut, dipanggilnya shikigami ular untuk melindungi diri. "Orochi."

"Ya, jangan terburu-buru begitu dong. Ayo mengobrol sebentar." Kutukan yang tadinya tepat berada di depan pandangan Fushiguro itu kini sudah duduk santai ujung sana.

Fushiguro tetap pada posisinya, untuk jaga-jaga dari segala arah. Ular tersebut melingkari tubuh Fushiguro.

"Heee, pengguna kutukan shikigami ya? sepertinya aku teringat sesuatu...." Kutukan itu nampak berfikir dan mengingat sesuatu.

Fushiguro masih pada posisi siaganya. Ketika kutukan kembali mengatakan sesuatu, terbongkar fakta menyedihkan bagi Fushiguro.

"Oke aku ingat, jadi gadis itu kekasih mu? aku masih ingat betapa manis suaranya saat berada dibawah tubuhku."

Jantung Fushiguro mendadak bekerja dua kali lebih cepat, matanya membola masih terkejut dan merasa tidak percaya dengan apa saja yang baru telinganya dengarkan.

Bertahun-tahun hidup dalam banyak beban dan satu beban besar muncul setengah tahun yang lalu. Kini salah satu pencariannya selesai, penjahat yang mengutuk [name] muncul ke hadapannya.

"AHAHAHA, kau terkejut? akan ku ceritakan lagi sedikit kejadiannya. Ahhh, bulu kudukku merinding, kekasih mu benar-benar man—."

Belum selesai kutukan itu menyelesaikan perkataannya, shikigami ular Fushiguro sudah menyerang lebih dulu. Membuat tubuh kutukan itu terpental dan menabrak pagar besi yang menjadi pengahalang.

"Ugh, sial."

Fushiguro terus menyerang, emosinya langsung mencapai puncak ketika mendengar [name] diperlakukan seperti itu.

Kebahagiaannya bersama [name] telah direngut, mahkota kekasihnya itupun ikut direngut. Tidak ada lagi alasan tambahan bagi Fushiguro untuk membunuh kutukan tadi.

Musuh Fushiguro mengeluarkan smirk diwajahnya, mulai mengeluarkan teknik terkutuk miliknya. Dua buah kipas tangan keluar dari baju kutukan itu.

"Kazerio." Sebuah teknik terkutuk, dimana kedua kipas digerakan seperti pisau dapur. Mengeluarkan angin yang dapat menebas benda.

Shikigami ular Fushiguro terbelah menjadi dua, kembali Fushiguro memanggil shikigami kodoknya yang tersisa untuk mengelur waktu.

Fushiguro sempat mendapatkan luka dari tebasan angin tadi, bagian lengannya robek dan mengeluarkan darah.

"Terkejut? Perkenalkan aku kutukan tingkat satu. Panggil saja Rieyu dan ingat nama itu di sisa hidupmu."

Rieyu tertawa keras. "ITUPUN JIKA SETELAH INI KAU MASIH DAPAT HIDUP."

Exonerate • Fushiguro Megumi • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang