6. Antara Karir Dan Cinta🍑

84 9 0
                                    

Happy reading!

Jangan terlalu mencintai seseorang,Karena ketika kita kehilangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan terlalu mencintai seseorang,
Karena ketika kita kehilangannya.
Kita tidak akan benar-benar
melupakannya dengan cepat.

- Antara Karir Dan Cinta -

~~~

"Pak Devan bangun, udah pagi pak!" Teriak Arabella kepada suaminya yang masih terlelap dalam tidur.

Mahadevan terbangun dan melihat ke arah Arabella dengan tajam, bisa-bisa nya dia pagi-pagi seperti ini berteriak seperti sedang berada di hutan.

"Kamu bisa gak, ngomong baik-baik. Gak usah teriak-teriak!" Ucap Mahadevan dingin dan ketus.

Arabella menelan ludah nya sendiri, dia sedikit takut kepada suaminya jika sedang marah. Bukan maksud dia untuk berteriak-teriak tapi ini darurat.

"Ya.. maaf pak, lagi bapak dari tadi saya bangunin gak bangun-bangun. Terus pak, ini tuh udah jam 8, emang bapak enggak ke___" belum sempat melanjutkan Rasyid memotong.

"Kamu lupa saya siapa?" Katanya.

Arabella melupakan sesuatu, jika suaminya adalah bos bukan pegawai. Tapi tetap saja bos juga harus mencontoh kan yang baik untuk para pegawainya.

"Iya.. saya tau bapak CEO terkenal yang tampan nya bikin cewek klepek-klepek!" Ujar kesal Arabella yang seperti cemburu.

Mahadevan berdiri dan menghampiri Arabella, menatap Arabella dengan tatapan yang sulit di artikan dan dia memasukkan satu tangannya ke saku celananya.

"Kamu cemburu?" Tanya Mahadevan dengan senyum miring nya.

Arabella gugup saat berada didepan Mahadevan, entah kenapa saat di tatap oleh Mahadevan seperti itu membuat jantung nya berdegup kencang. Napas nya susah untuk di atur.

"Gila, direktur ini bikin gua mau pingsan! " Batin Arabella.

"Eng..enggak, siapa juga yang cemburu. Pede banget!" Ucap Arabella yang menghindar dari tatapan Mahadevan.

"Oh ya?"

Mahadevan semakin memperdekat jaraknya dengan Arabella, raut wajah Arabella sudah pucat dan gugup. Sampai akhirnya Arabella tidak bisa kemana-mana karena dia sudah berada paling ujung. Badannya sudah menempel dengan dinding.

Mahadevan memperdekat wajahnya ke arah Arabella, Arabella yang melihat pun langsung menutup matanya dia takut jika Mahadevan melakukan hal yang dimana sering terjadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara karir dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang