Ini baru pertama kali dia bingung akan memakai baju seperti apa, biasanya dia hanya memakai Jeans atau Rok dan kaos atau hoodie nya.
Sekarang rasanya ia harus memakai gaun. "Dikira mau pesta apa" ia lalu merutuki dirinya sendiri
Saat bangun tadi pagi, dia melempar ponselnya saat membaca pesan itu, ia heran, kenapa Jaemin bisa sesantai itu?
Jaemin yang santai, dia yang tidak karuan dibuatnya
Jungkook melihat pada tempat tidurnya, memandang miris pada keadaan yang tertera didepan nya "Lo mau kemana sih jenap?"
Sudah banyak baju yang nadia lemparkan kesegala arah, tapi ia belum juga menemukan pakaian yang cocok untuk dipakainya hari ini
"Sumpah, gue gak punya baju"
Jimin juga tengah berdiri dipintu nya "Yang lo lempar apa? Keripik kingkong?"
"SINGKONG!" Ralat Namjoon dari lantai bawah.
"Lagian dek, kalo Jaemin suka sama kamu, gak mungkin dia protes kamu harus pakai baju apa, pakai baju yang biasa kamu pake sehari hari aja" Ceramah Suga, kemudian memungut baju yang berserakan dilantai, menumpuk nya diatas kasur Nadia "Beresin nanti." Dia kembali ke mode galaknya.
"Pertama kali ciee, pake baju apa pun lo tetep cantik kalem bae" Ucap Taehyung, mereka berada dikamar Nadia karena mendengar adik perempuan satu satunya itu misuh misuh daritadi
Nadia meremat salah satu baju yang ada ditangan nya, kenapa mendadak ia jadi seperti ini?
"Jangan banyak pikiran gitu, pakai yang buat lo nyaman aja"
Nadia mengangguk, ia memang terlalu banyak memikirkan tentang pendapat jaemin nanti "Thanks ya abang abang sekalian, sekarang--
Nadia melebarkan pintu kamarnya "dipersilakan untuk keluar"
Mereka menurut saja, dan ada juga yang berdecak kesal karena merasa terusir secara tidak hormat.
Dan pilihan nadia jatuh pada sweater warna purple dan rok selutut warna putihnya "Ini aja deh, heh anjir dah jam berapa ini??"
Saat melihat jam yang tergantung didinding nya, ia langsung menyambar anduknya dan masuk kedalam kamar mandi.
----
Kalau nadia bingung memilih baju, Jaemin bingung memilih Kendaraan.
"Motor apa mobil..?"
"Den, mau makan dulu engga?" Tanya bi inah, Art dirumahnya yang baru saja kembali setelah mudik dari kampungnya.
"Nanti aja deh bi" Tolaknya "Bi, kalo mau ngajak cewe jalan, enak nya naik mobil apa motor?" entahlah mulutnya secara spontan menanyakan pendapatnya pada bibinya itu
"Kalo dulu mah, bibi naik sepeda den." jawab bi inah dengan antusias "tapi pernah juga naik motor, yang vespa itu lho"
Jaemin yang mendengar nya tertawa "Vespa punya mang dimas yang dibandung?" tanya nya
"Nah nu eta!"
"aya naon atuh iye, jiga seru pisan ngobrol na" Mang dimas datang dari dalam rumah dengan segelas kopi ditangan nya
[Ada apa ini? Kaya seru banget ngobrolnya]
Memang supir dan Art-nya ini merupakan suami istri, dan mereka sudah bekerja dikeluarga Jaemin cukup lama, bahkan sebelum Jaemin pindah kejakarta, yaitu dibandung.
"Mang, kalo mau ajak cewe jalan lebih baik pake motor atau mobil?" Jaemin juga ikut menanyakan nya pada mang dimas
"Mobil lebih nyaman sih, tapi dimotor tuh bisa meluk den beuhh m--"
Plak
"Ai maneh, ngajaran teh nu bener atuh" Omel bi inah pada mang dimas yang kaget kemudian mengusap bahunya yang baru saja digeplak oleh sang istri [Kamu ini, ngajarin tuh yang bener!]
"Ah! motor yang ini aja den" tunjuk bi inah pada salah satu motor yang jok nya agak lebar "Jangan yang ninja, dijamin cewenya kesusahan naik"
"pfft tau aja cewenya pendek."
Kalau Nadia mendengar itu, ia yakin gadis itu akan membatalkan acara date mereka. "Pamit ya, keburu malem nanti"Dan ia pun memilih motor pilihan bi inah "Moga sukses denn!" Semangat mang dimas sambil mengangkat kopinya ke udara, dan bi inah disamping nya memberinya jempol
"Iyaa siapp" Jaemin memberi hormat ala tentara pada mereka kemudian melajukan motornya kekediaman calon pacarnya.
-----
"Jaga, jangan sampe lecet" peringat Jin yang sedang makan gado gado bersama yang lain "Kasih makan juga tu anak"
Nadia mendengus "Gue serasa anak ayam yang mau diadopsi" gumamnya
"Tenang, aman sama gue mah, pinjem dulu adeknya ya" Jaemin menggandeng tangan nya saat mereka keluar dari rumah, menghiraukan pelototan suga dan protesan dari Jin.
Sampai dimotor Jaemin memakaikan nya Helm, "Gue ga boong, lo cantik banget" tangan nya mencubit gemas kedua pipi itu
"Dasar tukang ngalus" percayalah dalam hati padahal nadia sudah berteriak.
"Gue serius" ucap jaemin lagi
"y-yaudah makasih, gak jalan sekarang?"
"btw, lo gak takut badut kan?"
Nadia mengernyit kan dahi, "Gak tuh, emang mau kemana kita?"
"Karnaval" Lalu Jaemin menaiki motornya disusul Nadia, kemudian ia melajukan motornya
"Karnaval? Yang baru dibuka itu gasih?" tanya Nadia
"hah kapal baru?"
"Ah engga deh nanti aja" Nadia menahan tawanya, memang jika sedang berada dimotor seperti ini kadang sulit untuk mengobrol
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise [Na Jaemin✔]
FanfictionJaemin itu random, tapi anehnya gue suka -AU -Fiksi ya ini Karya: Sra_lis Nct ©Sm