1.1

30 2 0
                                    

"Arkan, nih baju sekolah kamu"

"Arkan jaga jisung yah"

"Biar ayah yang jaga"

"Bukannya hari ini ayah meeting?"

"Meeting sama semua scedule ayah dua hari kedepan ayah pending, biar kamu bisa sekolah"

"Hm yaudah arkan sekolah"

"Jangan lupa suratnya kasih ke wali kelas jisung ya kan"

"Iya yah"

"Yok ka"

"Udah siap lo?"

"Udah lah, gue cowok bukan cewek"

"Sensian ih kaya cewek"

"Ga lucu"

"Hahaha"

Mark dan jeno pun keluar dari ruangan jisung dan bergegas pergi ke parkiran untuk mengambil mobil

"Jeno"

"I-iya ka"jawab jeno

Jeno tau kalau ayah sama kakaknya memanggil dia dengan nama jeno mereka akan memarahi jeno atau menanyakan hal serius

"Jisung sering kamu apain?"tanya mark to the point

Jeno terdiam mulutnya terkunci dia menundukkan kepalanya dia tidak berani menatap kakaknya itu

"Jawab kakak"

"Ma-maaf"

"Kenapa kamu lakuin itu!"bentak mark

Lagi lagi jeno hanya terdiam menunduk

"Jenovan, kamu inget? Kamu yang bawa jisung kerumah, kamu yang sayang banget sama jisung, kamu yang minta seisi rumah buat sayang juga ke jisung, semua udah nurutin apa mau kamu arkandara"

"Tapi kenapa sekarang kamu malah kebalikan dari arkan?"

"Kalau tau kaya gitu, kakak waktu itu ga mau nurutin kemauan kamu buat manggil nama kamu jadi jeno huft"

"Arkan"panggil mark lembut

"Kakak tau kamu anak baik"ucapan mark yang berhasil menusuk hati jeno dan membuat bendungan air mata yang sedari tadi dia tahan keluar

"Maafin arkan, arkan emang salah, semua memang salah arkan, arkan iri ka sama jisung"

"Arkan fikir kalian bakal adil ngebagi kasih sayang tapi nyata ga!"

"Kalian lebih sayang ke jisung daripada arkan"

Mark menepikan mobilnya dan memeluk adiknya itu

"Maafin kakak, maafin kakak ya kan"

"Jisung dirumah sakit gara gara arkan ka"tangis jeno

"Udah lupain, jangan nangis, ga malu apa ntar disekolah diliatin orang orang kalo abis nangis"

"Ntar muncul di base jenovan arkandara pagi ini wajahnya terlihat bengkak apakah benar seorang jenovan yang sering menyuri hati para gadis menangis"nyinyir mark

"Haha apaan si lo ka"

"Yaudah nih batu es tempelin tu ke mata biar seger"

Mark kembali menjalankan mobilnya ke arah sekolahan adiknya ini

Tidak memakan waktu lama mark sampai didepan gerbang SMA Culture 23

"Dah sana turun"

"Mata gue masih bengkak bang?"

"Hooh kaya abis disengat lebah"

"Alay lo bang"

"Haha udah ganteng udah, sono jangan lupa surat adek"

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang