Mark, jeno, alesha sama clarisa pergi ke rumah sakit bersama menggunakan mobil mark
Jeno sudah izin ke mark kalo dia bakal bawa alesha sama clarisa ke rumah sakit
"Clar udah dong jangan nangis, jisung baik baik aja kok"bujuk alesha
"Ta-tapi ka, jisung koma"
"Kita berdoa yang baik ya biat dia"
Clarisa mengangguk
18.00
Setelah sampai dirumah sakit mereka langsung menuju keruang jisung
"Ji, ini clarissa, kamu masih tidur? Bangunnya kapan ji? Aku kangen"
"Ji, aku bawain kamu hoodie aku takut kamu kedinginan di rumah sakit hehe"
Clarisa terus terusan berbicara dengan jisung yang masih berbaring diatas kasur rumah sakit
"Clarisa kita pulang yu"ajak alesha
"Ka aku boleh nemenin jisung ga?"
"Clarisa, kamu pulang aja udah malam, jisung biar om yang jaga"
"Om kalo jisung udah sadar kabarin aku ya om"ucap clarissa lalu ayah andara mengangguk
"Mark antar mereka pulang sampai rumah"ucap ayah andara
"Arkan aja yah"
"Arkan jagain jisung, ayah mau ke ruang dokter"
"Hm yaudah"
"Ayo pulang"ucap mark ke clarisa sama alesha
"Arkan gue pulang dulu"
"Hm salam sama mama ya"
"Iya"
Lalu alesha keluar menyusul mark dan clarisa
"Ehem punya pacar kok ga bilang bilang ayah"
"Hehe"
"Dah sana jagain adeknya, ayah ke ruang dokter dulu"
"Siap yah"
Ayah andara pun keluar dari ruangan ingin pergi ke ruangan dokter untuk menanyakan soal donor darah
Jeno menghampiri jisung yang masih berbaring dia membersihkan wajah adiknya itu menggunakan sapu tangan yang dibasahi dengan air hangat
"Baru sadar gue kalo lo ganteng haha"
"Cepet sadar kek, kasian tadi pacar lo nangis nangis"
"Eh iya ya belum official haha"
"Makanya cepetan bangun ntar gue sama alesha ngebantuin biar cepet official kaya gue sama alesha hehe"
Satu minggu kemudian
"Woi jisung udah seminggu lo tidur ga capek apa?"
"Cepetan bangun elah, banyak banget udah pelajaran yang lo tinggal"
"Oiya lo tau ga tadi disekolah clarisa ditembak orang woi terus lo tau ga jawabannya apa?"
"Dia bilang gini sorry gue udah suka sama orang lain gitu kata dia"
"Yakin seratus persen gua kalo dia suka sama lo"
"Makanya cepetan bangun lo!"
Satu bulan kemudian
"Ayah sudah satu bulan"ucap mark
"Iya mark"
Drtt drtt
"Hallo"
'.....'
"Baik saya akan segera kesana"
"Kenapa yah?"tanya mark
"Dokter sudah nemu pendonor darah jisung, kita kesana sekarang"
"Baik yah, mark ngambilin baju arkan dulu"
"Iya nanti langsung ke mobil aja ya"
"Iya yah"
Dirumah sakit jeno masih menatap wajah adiknya yang semakin hari semakin memucat dan badannya yang semakin kurus
"Udah ga usah nangis mulu"ucap alesha
"Hm ga kok kasian aja"
"Haha baru aja sadarnya mas"
"Yaelah malah diingetin"
"Hehe maaf ihh jangan ngambek"
Drttt drttt
"Hallo"
'...'
"Hm iya"
Tutt
"Arkan gue pulang ya dicariin papa"
"Papa lo udah pulang? Gue anter ya?"
"Iya baru aja pulang, gue balik naik ojek online aja lo jaga jisung"
"Yaudah hati hati ya salam buat mama sama papa"
"Iya"
Selang berapa menit saat alesha keluar, datang clarisa bersama laki laki dan perempuan
"Ka jeno gimana kabar jisung?"tanya clarisa
"Dia masih tidur rai haha"
"Jeno?"
"Eh Renjun? Raina? Ko kalian disini?"tanya jeno
"Seharusnya gue yang nanya, ngapain lo di?~"ucap renjun ngagantung saat melihat orang yang terbaring diatas kasur itu
"Jen itukan?"tanya renjun yang langsung ditarik jeno keluar dari ruangan
Jeno menarik tangan renjun ke taman yang ada dirumah sakit
"Jen"
"Sorry, itu adek gue"
"So? Selama ini?"
"Iya, selama ini yang kita siksa dia, jisung suandara anak famous karena kepintarannya dan kesayangan guru yang kita cap sebagai anak culun, itu adek gue, adek angkat gue"
"Ck tega banget lo jen"
"Lo ga tau masalahnya"
"Ya karena lo nganggep diri lo hebat makanya lo ga pernah mau cerita sama kita yakan?"
"Ga gitu ren"
"Cielah dah lah ternyata yang cupu itu lo jen haha"
Renjun pun pergi dari hadapan jeno dan meninggalkan jeno sendiri ditaman
Jeno tidak sadar kalau dari tadi ada yang merhatiin dia dikoridor rumah sakit
"Ayah?"
"Ayah jangan marahin arkan, mark mohon"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Teenfikce[On Going] Jisung orang yang menyembunyikan kesedihannya dibalik senyumnya