[01]

5.2K 233 47
                                    

"Amelia, mau sampai kapan kau tertidur? Hm" kata ibu.

Oh jika ibu sudah datang, masalah besar akan datang.

"Morning bu" jawabku sambil cengengesan.

"Come on, mandi dan lalu sarapan oke? Ayah ingin menyampaikan sesuatu" kata ibu.

"Baik bu" jawabku.

Lalu aku mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.

Oh hi! Pasti kalian tidak tahu aku siapa, aku Amelia Wood, mempunyai kakak laki-laki bernama Oliver Wood, oh tidak aku juga mempunyai 2 saudara lain.

Namanya Luna dan juga Neville. Mereka seumuran denganku, aku sangat dekat dengan Luna, mengapa? Karena aku bisa membaca pikiran orang lain. Bukankah menarik?

Aku, kak Oliver, Luna dan Neville adalah murid Hogwarts, ya sekarang bisa dibilang sedang libur panjang.

[Anyway, aku sengaja banget masukin Luna, Oliver sama Neville karena bingung bat mau nama in saudaranya apa, emang agak sedikit ada sangkut paut nya ama Harry Potter, cuma engga full cerita harpot yaa]

Setelah selesai mandi aku pun bergegas turun untuk makan bersama.

"Ayah, ada apa?" Tanyaku.

"...ibu tadi memberitahuku ayah ingin menyampaikan sesuatu"

"Ah itu, kita akan pindah rumah dari sini sayang" jawab ayah.

Aku yang sedang makan jadi tersedak.

"T-tapi ayah, kenapa tiba-tiba sekali?" Tanya kak Oliver.

"Masalah itu ayah tidak mengerti juga Oliver, namun Dumbledore memberitahuku kita harus pindah dari sini, karena dementor sudah berkeliaran dimana-mana untuk mencari Black"

"...dan kalau bisa ayah titipkan kalian berdua kerumah nenek" jawab ayah.

"Lalu ayah dan ibu? Disini melawan dementor?" Tanyaku.

"Tidak sayang, kami ikut bersamamu" jawab ibu.

Aku hanya ter senyum.

"Mulai sekarang kita harus berkemas, Amelia ayah sudah belikan koper baru untukmu, ingin lihat?" Tanya ayah dengan tersenyum.

"Sure dad!" Jawabku.

Lalu ayah merangkulku keruangan dibawah tangga.

"Tadaaa~~" kata ayah dia menunjukkan koper lucu ini kepadaku.

"Wow ayah, ini sungguh lucu, thank you dad" jawabku.

•~•

Malamnya aku segera bergegas.

Namun aku mendengar suara dari lemariku.

"Bloody hell, itu suara apa?" Kataku.

Akhirnya aku memberanikan diriku untuk melihat apa yang terjadi didalam lemariku.

Ya memang lemariku seperti kuno, jujur saja aku merasa takut.

Aku menyingkirkan baju-bajuku ke pinggir.

"Tidak ada apa-apa, apa yang terjadi?" Kataku.

"...sudahlah aku harus bergegas dan pergi tidur"

Lalu aku mengambil semua pakaian dan lupa menutup pintu lemariku, sampai ada barang yang keluar dari situ.

"A-apa ini?" Kataku.

"...kertas?"

"...aneh, mencurigakan, mana mungkin Harry keluar dari situ" kataku.

𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 | 𝐄𝐝𝐦𝐮𝐧𝐝 𝐏𝐞𝐯𝐞𝐧𝐬𝐢𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang