[COMPLETED]
Berawal dari seorang anak perempuan yang tinggal di London, bersama dengan 3 saudaranya, menemukan sebuah pintu masuk untuk menuju dunia Narnia✨
𝓐𝓶𝓮𝓵𝓲𝓪 𝓪𝓼 𝔂𝓸𝓾.
📍don't forget to vote.
📍bahasa kadang baku kadang enggak.
📍m...
Paginya setelah selesai Luna mengajakku untuk bersantai didepan pantai, ya kakiku sudah sembuh total aku sangat bahagia.
"Amel, aku sangat ingin kembali kerumah, entah mengapa aku menjadi seperti ini" kata Luna.
Aku yang sedang melempar batu ke pantai langsung menghampiri Luna dan duduk disebelahnya.
"Hei, mana Luna yang ku kenal? Luna yang kukenal ia tidak seperti ini, kau ingat kata Dumbledore? Kita harus menetap disini sampai misi kita selesai" jawabku.
"...ya aku sejujurnya juga sedikit bosan, tapi berkat adanya semangat yang membuatku ingin menetap disini terus"
"...tenanglah kita akan kembali"
Dan kita berada disana, sampai hampir tengah hari.
Di dalam istana.
"Hei! Kalian lihat Amel? Kemarin dia mau mengajari ku sihir" kata Lucy.
"Tidak tahu, Lucy. Kita disini daritadi berdua" jawab Neville.
Edmund yang mendengar perkataan Lucy dan Neville ia langsung mencariku dan Luna.
"Kemana anak itu? Tidakkah dia tahu bahwa aku sangat khawatir dengannya" kata Edmund.
Edmund keluar dan dia melihat kita berdua.
"Nah itu mereka!"
"...kalian kemana saja?"
"Ed?" Kataku.
"Edmund" kata Luna.
"...aku kembali kekamar ya, Amel, badanku tidak enak"
Aku menghampiri Luna, "Ya benar badanmu kan gak bisa kau cicipi, jelas gak enak lah" jawabku dengan tertawa.
Luna juga ikut tertawa, sedangkan Edmund hanya berdiri dibelakangku dan juga ikut tersenyum.
"Sudah ya, pujaan hatimu sudah datang, aku ingin masuk" goda Luna kepadaku.
"Ya! Luna!" Teriakku.
"Pujaan hati?" Tanya Edmund.
"Jangan dengarkan dia, Luna memang aneh" jawabku.
"...aku ingin masuk, kau mau bengong disitu terus?" Tanyaku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lalu dia nengok kearah ku dan aku meninggalkan Edmund dan aku masuk ke istana.
"Kau! Darimana saja sih?!" Tanya kak Oliver.
"Dipantai bersama Luna kak, kenapa?" Jawabku.
Kak Oliver hanya mengacak-acak rambutku.
"Ck kak kau ini kebiasaan" kataku.
"...sudah ya aku lapar ingin makan"
•~•
Malamnya setelah selesai makan malam, Peter menyuruh kami berempat untuk stay diruang makan karena harus ada yang ia bicarakan kepada kami.
