[05]

1K 115 2
                                    

Besok paginya aku bangun duluan, oh salah Luna juga sudah bangun.

"Oh halo Amel, oh iya kemarin kau diantar Edmund" kata Luna.

"Apa? Edmund?"

"Iya, kau kan kemarin pergi ke perpustakaan, dan kau tertidur kau dibawa kesini oleh Edmund, mengerti?" Kata Luna.

"Iya Luna masalah itu aku paham, ah sudahlah lupakan saja" jawabku.

"...kau ingin kemana?"

"Pergi makan, ikut?" Aku mengangguk dan ikut keruang makan mencari makan.

Setelah selesai makan aku dan Luna berniat untuk duduk di tepi pantai.

"Kau rindu Hogwarts, Luna?" Tanyaku.

"Yeah, sangat rindu" jawab Luna dengan ter senyum.

"Aku juga rindu mereka" jawabku.

"...hei bagaimana jika kita berjalan-jalan dengan Neville ke hutan?"

"Ide bagus, tak terlalu buruk"

"...kapan?" Tanya Luna.

"Menunggu Neville bangun, atau tidak kak Oliver bisa menghukum kita" jawabku terkekeh.

Setelah itu Neville datang ke tepi sungai, tanpa dilihat siapapun, kita menghilang menggunakan kekuatanku dan sampai di hutan.

"Gelap, kembali saja yuk?" Kata Luna.

"Penakut, ini belum terlalu gelap, ya sebelum mereka datang" kataku sambil melirik didepanku.

Ada banyak kurcaci entah aku tak kenal mereka juga membawa panahnya.

"Oh sial, pegang tanganku" kataku.

Namun saat kita menghilang, kurcaci itu malah membidik panahnya dan mengenai ku.

[kalo potterhead pasti tau dimana adegan Dobby yang ngajak menghilang trus dilempar pisau/pedang ama Bellatrix, nah kurang lebih kek gitu bedanya ini make panah]

"Aw!" Rintih ku.

"Amel!"

"Amelia!"

Neville dan Luna menghampiriku, aku tidak bisa berdiri.

"Ayo Neville kita bawa ke istana!" Kata Luna.

Mereka merangkulku untuk masuk ke istana.

"Amelia! Kenapa dia?! Luna? Neville?!" Tanya kak Oliver.

"Itu panjang, yang penting bawa dulu adikmu ini!" Kata Neville.

Lalu 4 bersaudara itu datang, ya Edmund ia sangat khawatir.

"Ed..." kataku lemas, namun setelah itu aku pingsan.

"Amelia!" Teriak Lucy.

"...ayo bawa keruangan ku"

Lalu Edmund membawaku ke ruangan Lucy.

"Lucy, kumohon tuangkan cairanmu!" Kata Edmund.

"Are you sure, Ed?" Tanya Lucy.

"Kalau kau tak mau, biarkan aku saja sini" jawab Edmund kesal.

"Iya-iya baiklah, akan aku tuangkan cairannya ke Amel, bersabarlah Ed" jawab Lucy, ia juga kesal karena Edmund terus menyuruhnya menuangkan cairan.

"...nah sudah! Tinggal kita balut saja kakinya dengan perban, nah ini minggir lah Edmund!"

"...oke selesai"

𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 | 𝐄𝐝𝐦𝐮𝐧𝐝 𝐏𝐞𝐯𝐞𝐧𝐬𝐢𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang