8%

72 11 13
                                    

Kakimu enggan memasuki sekolah, kamu malu dengan kejadian yang terjadi saat acara pentas seni beberapa hari lalu.

Tapi Mingyu selalu meyakinkanmu, bahwa kamu memang tidak bersalah. Tidak pantas jika murid lain menertawakanmu karna sudah dicampakkan oleh Wonwoo.

"Ayo masuk".ajak Mingyu

"Tapi Gyu--".

"Ga ada tapi-tapian, ayo masuk".kata Mingyu sembari menarik tanganmu.

Kamu pun ikut saja dengannya, bukannya ke kelas ia mengajakmu ke taman sekolah.

"Gyu? Ngapain kesini?".tanyamu

"Lo inget ga? Dulu waktu kecil, lo itu tukang mewek. Dikit-dikit mewek, itu mewek, ini mewek".kata Mingyu meledekmu.

"Lo ini ga mau nyemangatin gue ya?".kesalmu

"Ga gitu, kan gue belom selesai bicara, dengerin dulu kek".kata Mingyu menaruh telunjuknya di bibirmu.

"Yaudah, lanjutin".katamu sambil menyingkirkan telunjuk Mingyu dari bibirmu.

"Lo inget ga, apa yang gue kasih ke lo biar ga mewek terus?".tanyanya

"Emm, ga tau".

Grepp

Mingyu memelukmu, erat sekali.

Para murid yang ada di taman itu melihatmu dan Mingyu berpelukan, mereka mulai membicarakanmu dan Mingyu.

"Ah so sweet banget sih Mingyu".
"Tuhkan lebih cocok sama Mingyu".
"Oh ini alasannya Wonwoo putus sama dia? Mingyu suka ngerebut sih".
"Ternyata bener ya, cewe ama cowo ga bisa sahabatan, pasti mau lebih".

Mingyu melepas pelukannya, ia tersenyum padamu, mengusap pipimu dengan penuh kasih sayang, matanya tak henti menatap matamu.

"Jangan nangis lagi ya?".katanya dengan senyuman.

"Mingyu~".kamu memeluknya erat.

Wonwoo yang melihat itu dari kejauhan, dia ingin sekali berada di posisi Mingyu. Ia menyesal telah merelakan kesayangannya untuk yang lain, apa lagi membuatnya menangis. Tapi apa boleh buat, ia tidak ingin membuat hatinya tersakiti karna sahabatnya sendiri, Kim Mingyu. Memang Wonwoo terdengar egois, ia pikir dengan merelakanmu akan membuatmu selalu tersenyum bersama Mingyu.

|||

"Minhee!".panggil Jaemin

"Apa sih, Jaem?".kesal Minhee yang tidak dengaja lewat depan kelas Jaemin bersama temannya.

"Bagi uang dong, nanti ada pembayaran kas tau, uang gue tinggal dikit nih".kata Jaemin memohon.

"Hhh, gue kira apa".kata Minhee mengeluarkan beberapa lembar uang, lalu memberikannya kepada Jaemin.

Jaemin pun kembali masuk ke kelas. Baru saja ia mendaratkan bokongnya di bangku miliknya, bendahara sudah datang padanya.

"Ayo Jaemin, bayar".tagih bendahara itu.

"Yaampun Somi, gue baru duduk lho".kata Jaemin kesal.

"Bodo amat ya Jaem, siniin uang lo".kata bendahara bernama, Jeon Somi.

"Jadi cewe kok galak banget".omel Jaemin sambil merogoh saku celananya, mulutnya tidak berhenti mengomeli Somi yang galak.

"Jadi cowo kok ngomel mulu kek cewe".kata Somi mengambil beberapa lembar uang ditangan Jaemin.

Jaemin yang tidak menerima perkataan Somi langsung menyentil lengan Somi dengan keras.

"Woi! Ngeselin banget sih!".kata Somi mendelik.

"Bodo amat!".kata Jaemin mengalihkan pandangan dan melipat kedua tangannya di dada.

"Gue bilangin Kak Wonwoo ya lo!".ancam Somi

"Bilangin aja! Gue bilangin Kak (Y/n) juga lo!".ancam Jaemin balik.

"Ayo bilangin aja!".gertak Somi

"BESOK NGUMPULIN CATETAN SASTRA KOREA YA!".teriak sekretaris kelas, Park Siyeon.

Jaemin panik, Jaemin baru ingat, dia tidak menulis catatan tadi. Apakah ini akhir dari cerita Jaemin?

Saat Somi ingin pergi dari hadapan Jaemin, Jaemin memegang tangan Somi.

"Apa lagi?".tanya Somi

"P-pinjem buku catetan dong".kata Jaemin yang tidak berani menatap mata Somi.

"Ga mau!".kata Somi

"A-ayolah, please".pinta Jaemin

"Tapi ada syaratnya".kata Somi tersenyum miring.

"LAH SOM, MASA--".

"Mau pinjem ga?".

"Iya-iya, buruan apa syaratnya?".tanya Jaemin

Somi pun mendekatkan badannya ke Jaemin, kepala Somi mulai mendekat ke wajah Jaemin, membuat Jaemin berdetak tidak karuan.

"Buruan kek!".kesal Jaemin

Somi pun membisikkan sesuatu pada Jaemin.

"Gimana? Mantep ga?".tanya Somi

"Seriusan lo? Kok gue ga yakin ya".kata Jaemin melirik sinis Somi.

"Mau pinjem buku catetan ga?!".kata Somi mendelik tajam.

"Hhh, iya-iya bawel".kata Jaemin memutar bola matanya malas.

"Nanti malem gue ke rumah".ucap Somi

"Lah kok nanti malem?".tanya Jaemin

"Ya terus mau lo gimana, marmut?! Orang besok dikumpulinnya kok, kan rencananya malem ini. Kalo lo sewot ga usah pinjem buku gue!".kesal Somi

"Yaudah sih ga usah emosi juga, miskah".kesal Jaemin juga.










Tbc.

Maapin aghu telat update lagi yorobun.
Aku lagi draf jg ni, mau aku pub juga yg di draf.
Makasih udh yg mo nunggu ♡

more than friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang