awalan

328 31 2
                                    

-happy reading-

..
.
..

Seoul, 20 Juni 2019

Di Hari ini, keluarga yang sangat bahagia. Para tamu undangan sudah memenuhi seisi rumahnya yang lumayan besar itu.

Sebentar lagi putra tercintanya juga semata wayangnya akan di miliki oleh lelaki pengusaha kaya raya yang sudah menginjak kepala tiga itu.

Ya, sebentar lagi putra kecilnya akan menikah. Walaupun tidak dengan dasar saling mencintai, mereka terpaksa menjodohkan putra kecilnya dengan saudagar kaya itu. Karena hutang piutang yang menyangkutnya.

Yang jeongin, lelaki imut nan lugu yang baru saja menginjak usia enam belas tahun itu terpaksa menerima permintaan ibunya yang akan langsung menikahinya dengan lelaki cukup dewasa itu.

Jeongin tidak bisa menolak permintaan ibunya karena dia sangat sayang dengan keluarganya. Jeongin bisa di bilang anak yang sangat penurut. Jadi di saat ibunya memintanya untuk menikah, jeongin langsung menerimanya walaupun dengan setengah hati.

"Ya, kamu pasti bisa Jeong. Gak usah mikirin soal cinta atau nggak. Pasti lama kelamaan kamu bakal sayang sama dia" ucap jeongin menyemangati dirinya sendiri di dalam kamar.

Sebentar lagi resepsi akan di mulai, dan jeongin tidak mau ia terlihat jelek di depan calon suaminya.

Tok
Tok

Cklek...

Pintu terbuka, menampakkan sosok ibu jeongin yang masih cantik walaupun sudah setengah abad.

Ia tersenyum lalu mengelus Surai jeongin.

"Maafin ibu yah, ibu terpaksa ngelakuin ini. Kalau nggak rumah dan juga aset-aset kita bakalan di sita" ucap sang ibu penuh dengan rasa bersalah.

Jeongin tersenyum manis. "Ibu gak usah minta maaf. Lagian kan Jeje juga gak keberatan. Dan mulai sekarang ibu gak boleh sedih lagi, Jeje gak suka" ucap jeongin sambil memanyunkan bibirnya.

Ibu jeongin terkekeh lalu memeluk jeongin. "Kamu tetep Jeje kecil ibu" ucap ibu jeongin dengan suara bergetar.

"Jeje sayang ibu.." ucap jeongin dan tanpa sadar ia menitihkan air mata.

-m o m m y j e o n g-

Australia, 1 Desember 2019

Lima bulan telah berlalu, kini jeongin dengan sang suami memilih tinggal di Australia. Karena sang suami tengah ada pekerjaan di Aussie, jadi jeongin hanya menurut saja.

Ngomong-ngomong soal suami, ternyata suaminya sangat baik. Malah terlihat sekali dari matanya bahwa ia sangat mencintainya dan jeongin sangat bersyukur.

Kim mingyu. Ia adalah suami dari jeongin. Berumur 35 tahun, mempunyai kulit eksotis, tubuh gagah, tegas, dan juga sangat berwibawa.

Jeongin sampai malu bersanding dengan mingyu. Mengetahui jeongin yang notabenenya hanya seorang pelajar SMA.

"Kaka..Ayo bangun, Jeje udah bikin sarapan buat Kaka" ucap jeongin. Ya, jeongin memilih memanggil mingyu dengan panggilan 'kak' saja, karena dia masih terlalu kaku hanya untuk memanggilnya dengan embel-embel 'sayang'. Dan mingyu pun tak mempermasalahkannya. Toh dia suka.

Mingyu menggeliat dan menguap kecil. Dan di saat itu, matanya langsung menangkap pemandangan sang istri yang hanya menggunakan kaus oblong abu-abu juga celana sebatas lutut. Sangat lucu.

"Lucu banget sih, istri Kaka. Sini peluk dulu" ucap mingyu sambil merentangkan tangannya.

Jeongin tersenyum kecil lalu langsung memeluk mingyu. Jeongin akui ia mulai mencintai mingyu.

-j e o n g i n-

5 Desember 2019

Hari ini adalah hari bahagia untuk jeongin dan mingyu. Bagaimana tidak? Sebentar lagi, jeongin dan mingyu akan menjadi ibu dan ayah.

Ya, belakangan ini jeongin sering kali muntah-muntah, tidak nafsu makan bahkan sampai pingsan.

Sebenarnya Mingyu sudah khawatir dengan istrinya ini, namun jeongin terus mengelak bahwa dia hanya masuk angin saja. Hingga akhirnya mingyu tidak bisa menyembunyikan ke khawatirannya lagi. Mingyu membawa jeongin k rumah sakit, dan betapa terkejutnya jeongin dan Mingyu di saat dokter mengatakan bahwa Jeongin tengah mengandung. Dan usia kandungannya menginjak dua bulan.

25 Juli 2020..

-M o m y j e o n g-

Jeongin tengah memasak untuk makan malam nanti. Jeongin tersenyum bahagia, karena ia tengah memasakkan makanan kesukaan suaminya. Ya, malam ini mingyu akan pulang seusai dinas di luar negeri.

Sedari tadi jeongin tak henti-hentinya bersenandung kecil sesekali tangan mungilnya mengelus perut yang sudah membuncit itu.

Hingga suara dering telepon membuat jeongin mengalihkan perhatiannya. Dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya, jeongin mengangkat telepon dengan hati gembira.

Pasti kak mingyu pikirnya.

"Halo?.." sapa jeongin

" Ya, apa benar ini nomor dari kediaman keluarga Kim mingyu?" Tanya orang di sebrang sana. Ah ternyata bukan kak mingyu batin jeongin kecewa.

"Iya, saya istrinya. Ada apa?"

"Kami dari pihak kepolisian. Ingin menyampaikan berita duka. Bahwa...suami anda, Kim mingyu mengalami kecelakaan di sebuah tikungan tajam di jalan xxxxx..dan kami turut berdukacita karena suami anda tidak bisa di selamatkan. Ia...sudah meninggal" jelas orang di sebrang sana dengan hati-hati.

Deg..

Jeongin bergetar, ia masih mencerna kata-kata yang keluar dari sebrang sana. Telinganya seakan tak bekerja dengan baik untuk mendengar, di saat orang di sebrang sana mengatakan hal yang sangat menyakitkan.

"Halo?..." Tanya polisi di sebrang sana memastikan.

"Y-ya?" Jawab jeongin dengan bergetar

"Sekali lagi kami turut berdukacita. Di mohon untuk anda, segera ke rumah sakit xxxx. Karena jasad suami anda ada di sana. Terimakasih"

Tut..

Sambungan terputus begitu saja.

Jeongin tercekat, pandangan matanya kosong, dadanya sakit. Di saat ia sudah mengerti tentang penjelasan tersebut.

Orang yang selama ini ia sayangi, orang yang selama ini mencintainya dengan tulus, orang yang selalu menghiburnya dan memberikannya kebahagiaan..kini, sudah tidak ada. Suaminya sudah pergi.

Tangan kecil jeongin tanpa sadar mengelus perutnya, dengan air mata yang tak terbendung. Satu tangannya lagi berpegangan di tembok. Ia terisak tak beraturan

"Hiks, kak mingyu..."

TBC...

Buat awalan ya guys..

See u

Mommy Jeong [hyunjeong]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang