Bond Between Us~1

88 9 3
                                    

Haiiii apa kabar? Semoga cerita ini dinanti dan banyak yang baca ya. Aku harap kalian mau share cerita ini biar yang lain juga bisa dukung dan semangatin Aku.  Happy reading guys!

Bunga memandang seorang pria matang dan seorang wanita berusia tiga puluhan akhir yang sedang menggendong bayi lelaki yang kini tengah berjalan kearahnya. Terpukau sebentar oleh ketampanan yang dimiliki suami satu hari-nya —Erza— lalu keningnya berkerut ketika menilai penampilan wanita di sebelahnya. Berbagai pertanyaan mulai berkecamuk di kepala memikirkan selera seorang Erza memilih istri. Wanita di depannya berusia jauh diatas Erza. Tetapi sangat menarik karena memancarkan aura cemerlang khas para wanita independen. Akhirnya Bunga pun maklum dan menyudahi pikirannya.  Dia harus bersikap wajar atau hal-hal yang tak diinginkannya akan terjadi.

"Bunga, itu Erza udah kesini! " seru Iriana senang. Oh ya, itu adalah mertuanya. sekarang mereka berdua sedang menunggu Erza di bandara. Tidak akan mungkin Bunga percaya diri untuk menawarkan jasa menjemput sang suami seorang diri. Ngomong-ngomong tentang suami, bagaimana respon Erza saat bertemu dengannya ya?  apakah Ia masih ingat? mungkin saja Erza pura-pura tak kenal padanya dan bersikap seolah tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka kan? ah sepertinya begitu.

Waktu seolah bergerak lamban ketika ketiga orang yang ditunggu telah menyadari keberadaannya. Bunga sudah tidak sadar lagi atas setiap ucapan Mama mertuanya yang tak berhenti mengoceh akan kerinduannya dengan sang anak.

"Mama, " panggil Erza setelah sampai kemudian memeluk Mamanya penuh kerinduan.

"Anak bandel. " Iriana menjewer telinga Erza setelah mengurai pelukan yang membuatnya protes karena jadi pusat perhatian orang-orang di sekitar. Wajah putih miliknya sedikit ditumbuhi jambang dan agak memerah malu. Tepat ketika perhatiannya teralih pada sesosok gadis muda di sebelah Mamanya, Erza tak bisa tak membatu. Pria itu salah tingkah mengingat sikapnya barusan yang agak memalukan.

Bunga masih memperhatikan,  bahkan jantungnya hampir saja copot saat Erza menatapnya lekat. Dia tidak terlalu tau apa maksud tatapan Erza, dan itu membuatnya canggung setengah mati.

"Ini pasti cucu Oma kan?  waah ganteng sekali kayak Opanya! " Iriana merebut Bayi Aldric setelah sebelumnya melempar senyum tipis pada wanita yang menggendong cucunya.

"lho, kok kayak Opanya? Kan Papanya yang bikin! " protes Erza.

"Iya dong, Aldric kan gak boleh bandel kayak Papanya. Jadi mirip Opa aja ya sayaaang. " Iriana tampak bahagia sekali menoel-noel dan menciumi wajah gembul Aldric yang sangat kental dengan gen bule. Siapa saja pasti iri dengan kelebihan fisik anak-anak blasteran.

"Kita langsung pulang aja ya Ma, capek banget nih. Kasihan juga Laurent yang megangin baby Al terus. "

"Lho, kamu sebagai Papanya fungsinya apa? ck, dasar! " omel Iriana. Dia tersenyum tak enak hati memandang Laurentcia—wanita yang datang bersama Erza— dan wanita itu hanya balas tersenyum maklum. Mungkin dia tidak bisa bahasa Indonesia.

Karena menyadari gadis disebelah Mamanya memang ikut untuk menjemputnya, Erza tak lagi berniat membalas ucapan Iriana yang memang setengah bercanda. Harus kalem atau bisa hancur image-nya sebagai seorang lelaki dewasa.

"Okay gak usah buang- buang waktu kita langsung pulang. Oh ya Bunga, Kamu katanya ada janji sama temanmu kan?"

Bunga tersentak dari lamunan. Karena merasa tak menjadi bagian dari obrolan mereka. "Ah..ya. Kalau gitu Aku pergi susul Anas dulu, katanya dia udah deket sini. " Rasanya Bunga ingin menghilang saja karena jawabannya yang agak kikuk. Semoga Erza gak mikir macem-macem.

"Hati-hati Sayang," ujar Iriana setelah mencium pipi Bunga, kemudian gadis itu berpamitan.

Bunga hanya tersenyum dan mengangguk kecil kepada Erza dan Laurentcia sambil berlalu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bond Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang