Chapter 3

1.7K 258 16
                                    














****





















Doyoung buru buru melepaskan diri dari laki laki tampan didepannya.

"M-maaf dan te-terimakasih tuan." Ucap Doyoung dengan begitu lembut, membuat hati Haruto menghangat.

"Tidak masalah, lain kali berhati hatilah. Siapa namamu cantik?" Tanya Haruto sambil mengulurkan tangan.

"A-aku K-kim Doyoung." Ucap Doyoung sambil menjabat tangan Haruto, tiba tiba Doyoung merasakan sekelebat ingatan.

Hades lalu menghampiri persephone "Siapa namamu cantik?" Tanyanya

Persephone terkejut sekaligus terpesona pada Hades yang terlihat begitu tangguh.
"A-aku Persephone" cicitnya dengan pipi memerah

"U-ughh" Doyoung memegangi kepalanya yang tiba tiba pusing setelah mendapatkan potongan potongan ingatan yang aneh. Pria manis itu hampir saja jatuh kalau saja seseorang tidak datang dan memeluk pinggangnya.

"Hyung gwenchana?" Itu Junghwan, kekasih Doyoung yang ternyata langsung menghampirinya ketika melihat Doyoung bersama pria asing.

"Ah Hwannie, tidak apa apa hanya pusing sedikit."

"Nuguseyo?" Tanya Junghwan kepada Haruto, sambil menatap tajam Haruto.

Haruto membalas tatapan Junghwan dengan angkuh, manusia hina ini berani menggertaknya huh?
"Watanabe Haruto, berterimakasihlah padaku yang sudah menyelamatkan pria disampingmu. Bukan malah menatapku tajam."

"Hwannie tadi hyung hampir ditabrak dan Haruto-sshi yang menolong hyung, jangan berlaku tidak sopan padanya." Nasehat Doyoung

"Ah maaf Haruto-sshi terimakasih sudah menolong kekasihku. Hyung ayo pulang, hyung pusing kan?" Kata Junghwan dengan lembut pada Doyoung, yang langsung diangguki oleh Doyoung.

"Eumm Haruto-sshi sekali lagi terimakasih, aku pamit dulu." Ucap Doyoung sambil membungkukkan tubuhnya.

Haruto menatap nanar kepergian Doyoung, meremas dada kirinya yang terasa sakit melihat tangan Doyoung yang bertautan dengan orang lain. Harusnya tangannyalah yang menggenggam tangan Doyoung, menyelipkan jari jari besarnya diantara jari jari lentik Doyoung, harusnya dialah yang memeluk Doyoung, mencium bibir plum Doyoung dan membuat Doyoung tersenyum. Seharusnya hanya dia, karena dialah pasangan hidup Doyoung yang sebenarnya.









****











Doyoung sedang tiduran di kasurnya, tiba tiba ingatannya tertuju pada pria tampan bernama Haruto yang telah menyelamatkannya tadi. Pria itu terasa tidak asing dan dekapannya membuat Doyoung nyaman, pun Doyoung merasa sudah mengenal pria itu sejak lama. Juga ingatan yang tiba tiba datang saat mereka bersalaman tadi, sebenarnya itu apa? Doyoung merasa begitu pusing.

Sementara Haruto lagi lagi terdiam dalam kamar temaramnya, tersenyum miris mengingat pertemuannya dengan Doyoung. Haruto sangat merindukan Persephonenya, ia ingin merengkuh Doyoung dan menciumnya tanpa kenal hari esok.










****









Haruto masih dengan kegiatannya seperti kemarin, mengamati Doyoung. Pria cantik itu sedang bermain bersama murid muridnya. Haruto mendekati salah seorang murid Doyoung yang terjatuh, ia berjongkok dan membantunya untuk berdiri kemudian mengilangkan kotoran di rok gadis tk itu.

"Tidak apa apa hm?"

Gadis kecil itu menggeleng kemudian tersenyum dan mengecup pipi Haruto.

"Telimakacih paman tampan, paman mau menikah cama aelin kalau sudah besal?" Kata si gadis kecil yang ternyata bernama Aerin.

Haruto terkekeh kemudian mengusak rambut gadis kecil itu
"Paman maunya menikah dengan gurumu" Ucap Haruto sambil melirik ke arah Doyoung yang belum sadar akan kehadiran Haruto.

"Bu gulu Youngie sangat cantik! Tapi tidak cocok dengan paman Hwan, paman Hwan menyebalkan. Bu gulu menikah dengan paman tampan saja hehehe."

"Astaga Aerin, kamu terjatuh?" Ucap Doyoung yang akhirnya sadar bahwa muridnya tidak ada satu.

"Bu guluuuu aelin jatuh tapi ditolong paman tampan!" Ucap Aerin sambil menghampiri Doyoung

Doyoung menatap Haruto, agak terkejut dengan kehadiran pria itu.
"Haruto-sshi terimakasih sudah menolong Aerin"

"Tidak masalah, aku sangat suka anak anak dan lagipula Aerin sangat manis."

Aerin kemudian meninggalkan Doyoung dan Haruto, keadaan jadi sedikit canggung.

"U-uggh Harutos-shi sedang apa disini?" Tanya Doyoung, sesaat kemudian ia merutuki ucapannya. Inikan taman umum semua orang tentu boleh berada disini.

"Ah kebetulan lewat, kantorku ada di dekat sini. Doyoung-sshi seorang guru?"

"U-um y-ya" Entah kenapa tetapi Doyoung merasa begitu gugup.

"Itu cocok dengan anda, anda terlihat semakin cantik ketika bersama anak anak."

Pipi Doyoung memerah mendengar pujian Haruto, Doyoung kemudian memperhatikan Haruto yang saat ini sedang bermain dan tertawa bersama beberapa muridnya. Doyoung tidak mengerti untuk alasan apa jantungnya berdebar begitu kencang hanya karena melihat senyuman pria bernama Haruto yang baru dikenalnya kemarin itu.



















TBC













Catatan : tulisan yang dicetak miring adalah flashback, atau ingatan sewaktu Doyoung masih jadi dewi persephone.

Sorry for typo soalnya ga aku edit sama sekali, btw mau kasih tau kalau Hades bakal slow update sesuai mood aku dan inspirasi. Karena konfliknya yang lumayan rumit. Jangan lupa vote komen yaaaa biar aku semangat buat lanjutin ceritanya!

HADES (Harubby)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang