Bagian 4 - Tiba - tiba cinta datang

90 11 2
                                    

Rissa menampar keras pipi Luna membuatnya menangis tersedu. Memegangi pipinya yang kemerahan. Reza turun dari lantai dua karena mendengar ribut - ribut

"Ada apa sih??"

"Papa!!" Luna menangis memeluk Reza sambil memegangi pipinya

"Kamu apain Luna?" Tanya Reza dengan mata melotot

"Anak kamu kurang ajar!! Aku sudah bilang jangan pakai lipstick ku. Aku sudah belikan dia lipstick yang sama"

"Kamu sakit jiwa Rissa! Perkara lipstick bisa - bisanya kamu tampar anakmu!!"

"Biar! Biar dia jera!!"

"Kamu mirip Psikopat!!" Kamu Gila!!"

"Kamu yang Gila. Luna udah besar dia sudah 6 tahun. Sudah paham mana yang salah mana yang bener. Kamu terlalu memanjakan Luna!!"

"Dia baru 6 tahun! Kamu bisa kasih tau dia baik - baik bukan dengan main tangan!!!"

"Ini caraku mendidik anak - anakku!!"

"Tapi Luna anakku!!!"

"Sekarang kamu akui Luna?? Dulu sewaktu aku minta kamu nikahi karena hamil Luna, kamu selalu berkelit. Kamu bahkan menuduh bahwa Luna bukan anakmu!!!"

"Kenapa sih kamu jadi bahas kemana - mana!! Luna, kamu kekamar aja ya" Reza mendorong Luna untuk pergi kekamarnya agar dia tidak melihat orangtuanya bertengkar

"Sekarang sok perhatian dulu kemana??" Rissa tertawa mengejek

"Aku ga mau bahas apa - apa. Kamu udah gila Risaa"

"Iya aku Gila! Kenapa? Ga suka? Cerein aja aku!!"

"Ngasal ya kalau ngomong"

"Bukannya kemarin bilang mau nalak aku? Gih talak! Aku ga butuh suami macam kamu!!!"

"Jaga bicaramu!!"

"Gak! Kenapa aku harus menjaga bicaraku?? Ini mulutku, apapun yg aku katakan terserah aku!!"

"Kamu bener - bener menguji kesabaranku!!"

Rissa tertawa "Bisa apa kamu kalau kesabaranmu abis hah?"

Reza melotot marah "Kamu! Kamu hampir buat Lisa hilang, kamu juga tampar Luna! Aku ga tau lagi harus bilang apa sama wanita gila kaya kamu!! Luna dan Lisa adalah anak - anak aku! Iya dulu aku masih labil tidak mengakui Luna tapi pada akhirnya aku menikahi kamu kan? Kamu udh banyak berubah sejak kecelakaan itu! Kenapa kamu lampiaskan ke aku dan anak - anak? Itu traumamu, kamu ga cedera kamu ga lumpuh kamu masih hidup lengkap dan baik - baik saja. Apa sih masalahmu? Kamu melampiaskan kekecewaanmu akan traumamu kepada aku dan anak - anak. Kami ga tau apa - apa!!"

"Kamu ga merasa bersalah!? Semua ini salahmu Za! Salahmu!!"

"aku??"

"Jika malam itu kamu mau anter aku ke dokter, bukannya nemenin anak - anak dirumah. Aku ga akan kecelakaan dan buat aku trauma hingga aku ga bisa hangout ataaupun kemanapun dengan mobilku sendiri. Kamu lebih mentingin anak - anak ketimbang keselamatan aku!!"

"Rissa! Anak - anak gak ada yang jaga. Aku kan sudah tawari naik taxi online!! Kamu yang bersikeras menyetir sendiri ke rumah sakit"

"Jangan limpahin kesalahanmu sama aku!!"

Reza menghela napas "Masalahnya apa sih? Kalau kamu trauma menyetir, ayo kita latihan lagi perlahan menyetir.  Ga ada masalah yg serius!!"

"Gak ada?? Iya bagimu aku baik - baik saja"

"Terserah Mu Rissa!!! Aku lelah berdebat hal yang gak penting sama kamu!!" Reza hendak meninggalkan Rissa

"Mau kemana kamu??"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NANDINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang