Rissa sedang menunggu datangnya bus yang akan mengantarnya pergi ke rumah ibunya. Rissa duduk di halte bus bersama anak yang paling kecil, Lisa. Lisa baru berusia 5 tahun. Rissa sibuk dengan ponselnya, dia sedang bertukar foto dengan grup teman - teman sosialita nya. Dia sibuk memilih foto mana yg terbaik yang akan di upload di instagram miliknya. Saking sibuknya dengan ponsel, dia tidak memperhatikan Lisa putri kecilnya, Lisa melihat seorang bapak - bapak melambai padanya. Dengan wajah bingung, Lisa bangkit dan menghampiri Bapak - bapak tersebut. Bapak itupun membawa Lisa pergi manjauh dari Rissa.
Setelah beberapa menit, Rissa akhirnya menemukan foto terbaiknya dari ratusan foto yang mereka buat, setelah itu dia pun mengunggahnya ke instagram. Setelah selesai Rissa menoleh ke sebelah dan dia kaget karena dia tidak menemukan Lisa duduk di sebelahnya. Rissa bangkit dan mencari ke sana kemari putri kecilnya. Sembari meneriakkan namanya, Rissa berjalan menyusuri jalan. Tapi dia tak mampu menemukan Lisa. Dengan rasa panik, bingung dan putus asa, diapun menelpon Reza
"Reza!!" Teriak Rissa
"Kok ga salam dulu? Atau panggil mas?" Tanya Reza
"Za! Bukan waktunya untuk itu!!" Rissa berteriak
"Kamu kenapa? Sudah sampai dirumah ibu?"
"Belum!!"
"Loh kenapa? Ga dapat biss?? Mau aku jemput? Aku lagi free"
"Za cukup basa basi. Lisa hilang!!"
Reza terbangun dari kursinya "hilang? Hilang gimana??"
"Jadi.. aku sama Lisa duduk di halte. Tiba- tiva Lisa udah hilang" Rissa mulai menangis
"Aku ke sana!"Reza memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk segera menemui Rissa. Sesampainya di sana, Reza melihat Rissa sedang dikerumuni banyak orang. Rezapun membelah kerumunan orang untuk menemui Rissa. Reza melihat Rissa sedang memeluk Lisa sambil menangis. Ada perasaan lega dihati Reza. Rissa menatap Reza
"Mas.." Rissa bangkit sambil menggendong Lisa
Reza memeluk Rissa dan Lisa "ada apa sih?"
"Bapak suaminya ibu Rissa?" Seorang laki- laki berbicara padahya. Reza melepas pelukan Rissa dan menatap laki - laki itu"Iya. Saya suaminya. Ada apa ya mas?"
"Gini pak, mba nya ini kehilangan anaknya. Jadi kami semua berpencar mencari anak ibu ini, dan akhirnya ketemu"
"Anak saya kenapa bisa hilang??"
"Anak bapak hampir menjadi korban penculikan Pak. Mohon lebih hati- hati menjaga putra putrinya pak. Kami pamit"
Reza mengangguk "Terimakasih banyaj bapak - bapak sudah membantu kami."
Reza menyodori Rissa air mineral, Rissa masih memeluk Lisa dengan derai air mata "Gimana ini semua bisa terjadi?" Tanya Reza pelan
"Lisa hampir di culik mas"
Reza menghela napas "Kamu lagi apa? Sampai gak tau Lisa dibawa orang?"
"Aku cuma lagi main hape, pilih - pilih foto edit dan upload"
Reza berdecak kesa "Bisa gak sih, kamu lebih dewasa?? Ini anakmu lo tanggung jawabmu. Bisa- bisanya kamu buat kita hanpir kehilahgan Lisa"
Rissa kesal dan menghapus air matanya "Udah kamu ngomel? Banyak bacot bgt kamu!!"
Reza menghela napas "kamu pulang naik taxi aja, aku ada urusan"
"Urusan apa yg lebih penting dari anak istri??"
Reza berusaha keras menahan emosinya, dia kesal dengan sikap Rissa tapi dia sudah malas berdebat. Baginya Rissa seperti anak - anak. Dia hanya menggelengkan kepalanya perlahan
"Kamu berusaha menguji kesabaranku??"
Rissa melotot "aku? Nguji kesabaranmu? Kamu yg nguji kesabaranku!!"
"Mama.." panggil Lisa pelan, ia terlihat bingung melihat kedua orang tuanya bertengkar
"Maaf mas mba, sebaiknya kalian berdiskusi dirumah saja. Ga enak diliat banyak orang"
KAMU SEDANG MEMBACA
NANDINI
RomanceKetika meletakkan cinta di tempat yg salah, dan untuk orang yg salah. Mempertahankan cinta yg salah, melepaskan cinta yg salah, berjuang untuk bangkit hanya untuk menikmati indahnya Kebahagiaan Nyata .. Nandini - aku tak akan membebanimu untuk menci...