Pernah peduli

33 10 11
                                    

Waktu dan keadaan lah yang mampu membuat sikap seseorang berubah

~Alifah~

Sebelum baca jangan lupa buat vote dan commen ya! Happy readers


"Yey, akhirnya bisa kerumah Alifah." seru Lola gembira.

Pada awalnya Alifah gak ngizinin mereka buat kerumahnya namun karena tingkah Lola yang subahanallah bawelnya akhirnya Alifah pasrah.

"Bisa diam gak tuh mulut lu Lol, bosan gue dengarnya." 

"Yey, Lola kan lagi gembira, ist Aira jahat sama Lola." rengeknya

"Ya gimana ya Lol, soalnya gue yang nyetir jadi gagal fokus gara-gara suara lu yang kaya towa."

"Iya deh Lola diam."

---
"Duduk aja dulu kalian, gue mau ke kamar dulu buat ganti baju." Ucap Alifah ketika sudah sampai di rumahnya.

Namun, belum sampat dia ke kamarnya langkahnya terhenti ketika dia mendengar suara bundanya yang baru pulang kerja.

Alifah membalikan langkahnya menuju bundanya dan menyambut tangan bundanya untuk menyaliminya begitu pula dengan Lola dan Aira.

"Hallo tan, perkenalkan nama aku Lola dan yang di sebelah aku namanya Aira, kami berdua temannya Alifah." ucap Lola memperkenalkan dirinya dan Aira

"Hallo Lola, Aira. Tante senang banget kalian bisa mampir ke rumah tante, karena kalian udah mau mampir gimana kalau kita masak?"

"Ayo tan, Lola senang banget makan."

"Pliase.. Lol jangan bikin malu." tegur Aira karena Lola sungguh orang yang tidak tau malu sampe ke ubun-ubunnya.

"Wah kalau gitu kita hari ini masak yang banyak."seru bunda Alifah

Sungguh di luar dugaan Lola, Lola kira bundanya Alifah seperti Alifah yang tidak suka dengan orang-orang di sekitarnya namun malah sebaliknya.

Lola jadi souzon kalau Alifah bukan anak bundanya tapi anak pungut.

---

Sesuai dengan perkataan bundanya Alifah, maka sekarang mereka bertiga sudah ada di dapur, berkutat dengan bahan makanan dan alat-alat dapur.

"Tan ini wartelnya dipotong kecil-kecil?" tanya Aira memastikan kalau pekerjaannya benar

"Iya, tapi hati-hatinya nanti Aira bisa luka."

"Ah, tante mah berlebihan, Aira itu temannya Lola yang paling berani. Nonjok orang aja Aira bisa apa lagi cuma potong wartel tan. Biasanya kalau ada yang gangguin Lola dan Alifah, Aira yang selalu lindungi kita berdua.

" Tente senang banget, Alifah punya teman kaya kalian."

"Kita juga senang kok punya teman kaya Al."

"Pasti kalau di sekolah Al gak punya teman kan selain kalian?"

"Iya tan, soalnya Al sih yang selalu jaga jarak sama orang-orang. Dengan kita berdua saja kadang Al jaga jarak."

"Sebenarnya Al dulu orangnya ceria dia juga orang nya bawel dan Al suka sekali nolong orang-orang di sekitarnya Al pun juga punya teman dulu. Tapi tiba-tiba saja sifat Al berubah setelah dia dan temannya bertengkar."

"Bunda.." tegur Alifah, seketika bunda menatap Alifah begitu pula dengan Lola dan Aira. Alifah berdiri menatap bundanya dengan mata yang mengisyaratkan agar bundanya diam dan berhenti membicarakannya kepada teman-temannya. Seketika suasana menjadi canggung diantara mereka.

"Eh, Al udah selesai toh ganti bajunya. Sini gabung dengan kita." ajak bunda untuk mencairkan kembali suasana.

Sementara Aira dan Lola melanjutkan aktivitasnya masing-masing tanpa banyak bicara,  mereka berdua memaklumi Alifah. Mungkin Alifah masih belum siap untuk menceritakan masa lalunya dengan mereka berdua.

Dan mereka berdua akan selalu bersabar sampai Alifah siap menceritakan semuannya dengan mereka tanpa ada lagi rasa canggung diantara mereka.

------

Terimakasih telah baca cerita Author ya.😊

Anti SosialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang