Jam menunjukkan waktu untuk istirahat
Miko masih sibuk menyalin catatan milik hasan mengenai materi sebelumnya."Mik...gw laper, temenin kantin yok"
"Gabisa"
"Loh, kenapa mik"
Tiba tiba miko merasa perutnya kelaparan, padahal ia sudah berusaha mencari cara agar tidak perlu keluar dari kelasnya.
"Ayo gw laper juga"
Setelah mereka keluar kelas miko dipandu oleh hasan yang memberi tahu tempat tempat yang ada disekolah itu.
Ditengah perjalanan ke kantin tiba tiba martin bertanya.
"Mik, lo dulu sekolah dimana"
"Lo tau bintang pandora gak? "
"Nggak, percuma juga sih ngasi tau gw juga gak terlalu tau sekolah lain. "
Ucap hasan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Syukurlah miko tidak perlu menjelaskan lebih lanjut mengenai masa lalunya.
Hening sesaat lalu hasan bertanya lagi.
"Emangnya kenapa lo pindah kesini? "
"Gw ada masalah sama keluarga gw"
"Oh.. "
Miko bernafas lega karena ia tidak perlu repot repot menjelaskan panjang lebar.
Miko dan hasan makan dengan tenang sampai akhirnya hasan mengajak miko kembali kekelas karena bel masuk akan berbunyi.
Selama perjalanan hening tidak ada yang berbicara.
"Mik gw ke toilet bentar ya"
"Oh ok"
Miko memimpin didepan kemudian hasan menariknya.
"Mik jangan lewat sini"
"Hah..kenapa? "
"Udah muter aja"
"Emangnya kenapa, kan kata lo toiletnya didepan sana"
"Mik percaya sama gw"
"Kenapa sih ayo, cape gw muter muter"
Miko memantapkan jalannya dan melewati lorong depan kelas kelas, dibelakangnya hasan terlihat seperti was was.
Setelah hampir sampai ditoilet baru hasan terlihat sedikit tenang.
"Gw ke toilet dulu, lo duluan aja kekelas"
Miko melihat hasan masuk toilet dan pergi kekelasnya.
Sesampainya didepan kelas miko mendengar suara seseorang sedang mendominasi kelas.
"Apa sih bagusnya si miko, kalo dia burik juga gaada bagus bagusnya "
Miko masuk kekelas dengan tenang dan tidak ingin mencari keributan.
Ketika hendak sampai di mejanya
"Kalo gw bongkar juga kebejatannya pasti bakalan gaada yang suka. "
Miko terhenti dan seisi kelas tertuju padanya.
Hening tidak ada yang bergeming saat miko menuju kearah risma, hingga ia sampai dihadapannya.
Miko menatapnya lekat hingga risma seperti gelagapan dan membuang pandangannya.
Miko menunjukkan smirk mengejeknya hingga risma terduduk kembali dikursinya.
"Lo ngomong begitu biar apa? "
Semua semakin terkejut dengan apa yang miko katakan dan risma menatap miko tidak suka.
"Keren lo ngomong kayak gitu? "
Miko tertawa mengejek dan menghela nafasnya.
"Kalo lo iri jangan kentara, mukalo yang pas pasan makin keliatan"
Miko kembali ke mejanya dan duduk dengan tenang memainkan hpnya, saat itu juga hasan datang masuk kekelas.
Hasan menghampiri miko dan bertanya apa yang terjadi.
"Kenapa kok pada ngumpul tuh"
"Biasalah"
"Oohhh"
Jawab hasan tanpa berdowsa.
Miko bukanlah tipe orang yang di drama indosiar yang menangis kalau dihina.
Prinsip yang dipegang miko adalah kalau ia diinjak kakinya, maka miko pasti akan menginjak kepalanya.****************
Bel pulang berbunyi, miko berkemas untuk pulang namun seseorang datang kekelasnya dengan pakaian yang dikeluarkan tanpa dasi dan rambut acak acakan.
Hasan terlihat gelisah dan tidak tenang melihat orang itu, entah apa alasannya tapi miko merasa orang itu adalah tipe tipe orang yang bermasalah.
"Mana si miko! "
__________________________________________________________________________________
Holaaa
Anjrottt aku suka banget bikin cerita ini karena imajinasiku semakin ngadi ngadi.Stay tune ya
Jangan lupa vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
don't leaked
FanfictionWARNING!!! 18+ CERITA INI BERBAU GAY, HOMO, LGBT JADI BIJAKLAH DALAM MEMILIH CERITA. - - - Setelah vidio sex tape miko tersebar, ia terpaksa mengundurkan diri dari sekolah elitenya dan memilih di sekolah swasta. sialnya siswa disana juga mengetahu...