piece of memory

1.5K 57 4
                                    

"ah... jangan disitu.hhh...!"

gama menyedot puting miko dan meremas bubble but miko.

miko merasa sangat terangsang kali ini, hasratnya yang lama belum tersalurkan mendukung gairah miko semakin memuncak.

Blam!!!

suara pintu terbanting menyadarkan miko.

miko segera bergegas berdiri dan pergi berlari keluar meninggalkan gama yang mematung terdiam dikursi.

miko berlari sembari merapikan seragamnya kembali, ia takut seseorang melihat keadaannya yang seperti habis diperkosa, tapi emang bisa dibilang begitu sih.

ia berlari kearah gerbang sekolah dan ia terhenti ketika sebuah mobil berhenti didepannya.

miko terdiam menunggu mobil itu lewat namun ternyata pemilik mobil itu seperti menunggu miko untuk masuk kedalam.

miko yang ingin segera pulang hanya melewati mobil tersebut karena ia melihat tanda tanda mobil itu tidak akan bergerak.

namun saat berjalan miko merasa ada yang mengikutinya, dan saat miko menoleh kebelakang benar saja. mobil yang menghadangnya tadi mengikutinya

miko sudah lelah dengan hari ini, ia berhenti menunggu mobil tadi menghampirinya saja.
tenaga miko sedikit terkuras melawan  nafsu bodohnya yang tadi memuncak.

mobil putih itu sekarang berada fi samping miko.

dengan malas miko menoleh kearah samping, menunggu pengemudi membuka kaca mobilnya dan sialnya pemilik mobil itu pemuda yang menariknya saat disekolah.

"mau.."
"masuk!"
perkataan miko dipotong langsung oleh pemuda tersebut.

miko tak ingin berurusan lama dengan pemuda ini. hari ini cuaca sangat terik membuat miko menuruti saja kemauan pemuda ini.

miko masuk kedalam mobil pemuda itu dan diam menunggu pemuda itu berbicara menyelesaikan masalahnya.
jujur miko sangat ingin rebahan di kasur empuknya sekarang.

pemuda itu tak kunjung berbicara dan hanya melajukan mobilnya.

miko yang kebingungan hanya menatap pemuda itu dengan tatapan tanya.

namun miko tersadar kalau ini jalan menuju rumahnya, dibenak miko banyak pertanyaan yang muncul.
miko semakin terdiam saat mereka berdua semakin dekat dengan rumah miko.

jujur pemikiran miko saling bergulat diotaknya, pasalnya tak banyak yang tahu rumah miko.

saat sudah sampai didepan rumah miko, miko menatap pemuda itu lagi dengan tatapan sedikit ngeri karena ini termasuk kek tindakan penguntit gitu gasi?

"lu gamau pulang?"

"tau rumah gw darimana?"
miko mengeluarkan suaranya setelah beberapa saat dia bergulat dengan pikirannya.

suara dering telpon berbunyi, dan itu bukan milik miko melainkan milik pemuda itu.

pemuda itu mengangkat telponnya namun tak berbicara sama sekali. ia terlihat hanya mendengarkan suara telpon yang tidak dapat didengar oleh miko.

setelah beberapa saat miko merasa diabaikan, miko memutuskan untuk masuk saja kerumahnya, ia menganggap ini bukan apa apa.

saat miko sampai di gerbang ternyata pemuda itu sudah berada di belakangnya.

" gw gilang. keknya kita bakalan sering ketemu "

miko hanya berbalik dan menatap pemuda yang bernama gilang itu malas.

"lo masi inget farel kan"

setelah mendengar perkataan gilang tadi raut wajah miko berubah secara drastis.

"dimana....farel?"

suara miko melemah saat menyebut farel, jujur ia malu mengakuinya tapi miko benar benar kesepian gaada farel.

"jadi ini tempat farel sembunyi"

gilang mengabaikan pertanyaan miko dan sibuk mengamati rumah miko.

miko masih menunggu gilang menjawab pertanyaannya.

"lu mau ngobrol disini?"

mood tidur miko hilang seketika berurusan dengan manusia bernama gilang ini.

miko membuka gerbangnya dan masuk kedalam rumahnya diikuti oleh gilang.

miko duduk di sofa ruang tamu yang entah sudah brapa lama ia tidak duduk disana, terlihat debu menghiasi sofa yang ia duduki.

"dimana farel?"
tanpa basa basi miko bertanya to the point pada gilang. karena ingatannya terakhir dengan farel saat vidio itu tersebar.

"lu beneran ga inget kejadian pas dirumah gw?"

miko mengernyitkan dahinya, pasalnya ia tidak mengenal gilang ini, apalagi ia kerumahnya.

"aku suka ekspresi wajahmu. dari muka lo nunjukin banyak perubahan ekspresi"

miko makin merasa aneh dengan orang ini. daritadi ia tak mengerti perkataannya yang setengah setengah memberitahunya.

"kalo lo nanya farel dimana, dia lagi rehab dari beberapa minggu lalu"

miko sedikit terkejut setelah mendengar perkataan gilang

"rehab? ngapain coba dia kobisa sampe di rehab. heran gw!"

miko sedikit kesal dengan kenyataan bahwa farel hilang beberapa minggu ini.

gilang menahan tawanya kemudian  membuka hpnya dan menunjukkan vidio pada miko.

vidio berdurasi beberapa detik itu menampilkan seseorang yang membelakangi mengonsumsi sesuatu semacam pil. namun miko semakin terkejut saat orang dalam itu membalik badannya dan terkapar lemas.

" gw ga nyangka sih orang kaya lu brani nyoba nyoba juga"

miko hanya terdiam dengan wajah yang pucat.

"gw dah bilang kita bakalan sering ketemu"

kenangan dalam ingatan miko muncul sedikit demi sedikit pada malam itu.

malam dimana miko mulai kehilangan semuanya
______________________
Holaaa
sori lama ga update yaa
love buat kalian yang baca crita ini
jujur aku lama si mikirin crita ini

don't leakedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang