Deal

402 22 2
                                    

Keesokan harinya miko berangkat ke sekolah dengan membulatkan tekad menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi padanya. Bodohnya dia saja masih belum mengetahui gilang kelas apa. Miko bingung harus kemana dia mencarinya, tidak mungkin juga dia mengecek satu per satu setiap kelas.

Diurungkan niatnya untuk mencari gilang karena hari ini ada tugas dan dengan cerobohnya ia lupa untuk mengerjakannya. Dengan sigap ia menanyakan pada hasan mengenai tugasnya dan segera menyalinnya dengan cepat. Waktu yang tersisa cukup untuk menyelesaikan tugas yang belum dikerjakannya.

____

Memasuki waktu istirahat miko kembali mengurungkan niatnya karena ia kelaparan. Miko hanya memakan pasta yang kemarin dia buat. Dalam perjalanannya ke kantin dengan hasan dilaluinya dengan damai sampai akhirnya dia bertemu dengan rio.

Miko gak lupa dengan rio yang beberapa waktu lalu berurusan dengannya. Ditatapnya rio tanpa rasa ragu padahal hatinya jedag jedug takut untuk ribut. Miko tetap tenang menyembunyikan rasa takutnya hingga akhirnya tebakan miko bener rio gabakal ngelepasin kesempatan ini.

Rio datang dengan ketiga orang geng nya menghampiri miko sambil menyeringai.
"Masih punya nyali lo keluar kelas?" Ucap rio disambut gelak tawa temannya.

"Bebas dong, gw juga bayar sekolah disini" Balas miko dengan mantab.

'Bughh'
Bogem mentah dilayangkan pada miko yang membuat miko tersungkur kebelakang dan muncul memar dipipinya.

Saat rio hendak melanjutkan aksinya tiba tiba gilang menghadangnya hingga rio menabraknya dan mundur kebelakangn beberapa langkah.

"Ngapain lo, minggir! Urusan gw sama dia" Tunjuk rio pada miko yang masih terduduk memegangi pipinya.

Gilang hanya diam dengan tatapan tajam menatap rio. Teman rio yang menyadari itu langsung menarik rio untuk segera pergi dan tidak berurusan dengan gilang. Dengan kesal rio berbalik dan pergi meninggalkan mereka bertinga.Hasan yang menjadi saksi disitu hanya diam bak patung tidak ingin ikut terseret kedalam masalah miko.

Miko menatap gilang yang sekarang menatapnya.
"Ke uks sana" Ucap gilang singkat lalu pergi meninggalkan mereka berdua. Hasan membantu miko berdiri dan menemaninya ke uks untuk mengobati memar di pipinya.

Sesampainya di uks miko ditangani dan males mengikuti pelajaran berikutnya. Ia berniat untuk tidur aja di uks. Hasan yang akan mengijinkannya pada guru kembali ke kelas meninggalkan miko sendiri.

Tak lama setelah hasan pergi gilang datang membawa susu kotak dan roti. Miko agak terkejut dengan kedatangan gilang yang tiba tiba yang kemudian gilang duduk disamping kasur miko. Disodorkannya susu dan roti yang dipegang gilang pada miko dan disambut baik oleh miko karena ga munafik dia laper banget.

Saat asik menyedot susu miko menghentikannya lalu mengeluarkan suara.
"Buat yang waktu itu, lo pasti ada maksud kan ngasi tau itu ke gw"

Gilang beralih menatap miko dengan muka datar dan kemudian membalas perkataan miko
"Apa yang bisa lo lakuin buat gw?"

Miko berpikir sejenak dengan balasan yang gilang ucapkan padanya. Jujur ia juga gatau bakal ngelakuin apa. Hingga akhirnya gilang membuka suara lagi lantaran miko terlalu lama berpikir.

"How about "Gilang menggantungkan perkataanya dan berlagak sedang berpikir
" Being my slave"

Miko agak terkejut dengan perkataan yang gilang ucapkan.
"Gw bakal ngelakuin apa aja?"
"Apa aja!" Balas gilang singkat.

Miko terdiam, ia membayangkan kedepannya nasibnya akan bagaimana. Gilang menatap jam tangannya.

"Lo diem berarti iya, mulai besok bawain gw bekal!" Ucap gilang lalu beranjak meninggalkan miko.
"Hah"
Reaksi miko hanya tercengang dan hanya ber hah ria.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

don't leakedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang