CHAPTER 1

1.1K 105 5
                                    

.
.
.
.
~HAPPY READING~
.
.
.
.

"Aku adalah pembohong,yang lahir dari sebuah kota yang merupakan kebohongan,orang yang pertama membohongiku adalah keluargaku,ini adalah ceritaku yang dipenuhi dengan kepalsuan,jadi aku sarankan untuk tidak terlalu percaya kata-kata yang tertulis dalam cerita ini,takutnya itu hanya sebuah bumbu pemanis agar kisah ini menjadi menarik"

....

Pagi kembali datang,perlahan aku membuka mataku yang terasa berat,beberapa saat aku tiba-tiba berpikir malam mungkin terasa lebih baik,karena saat itu hariku hanya seperti sebuah film yang berputar,kuharap begitu...hidup di dunia Fiksi mungkin sedikit lebih baik dari pada di dunia nyata.

Tok,Tok,Tok

"Yuuji apa kamu sudah bangun?" Seseorang yang kalian sebut ibu mengetuk kamarku.
Aku diam,tidak berniat sama sekali untuk menjawab sahutannya.
"Yuuji..."
"Ibu hanya mau bilang,kalau sarapan sudah siap" setelah mengatakan itu,suara langkah kaki terdengar yang menandakan dia sudah pergi.

Sarapan ya...
Aku tidak mau terjebak dalam ritual pagi,yang canggung seperti itu.

aku memejamkan mata,menarik nafas lalu membuangnya,kemudian aku kembali membuka mataku, melihat ke arah luar jendela yang tepat berada di samping tempat tidurku,dan membiarkan sinar matahari membiaskan mataku yang sudah berkaca.

Jadi... hari seperti apa yang menantiku pagi ini?.

....

Mengendap-ngendap, aku melangkah keluar kamar,rumahku seperti pada umumnya,sederhana,tidak bertingkat-satu lantai yang cukup luas untuk segala ruangan yang biasa ada dalam dena rumah.

"Apa dia sudah pergi?" -Batinku.

Aku berjalan ke dapur atau mungkin ruang makan sambil celingukan sana-sini mengecek apakah dia sudah pergi atau belum.

krieet...

Itu suara pintu rumahku yang di buka,Aku sedikit terkejut mendengarnya.

"Apa dia baru pergi? Di jam segini? Sepertinya dia tetap menungguku hari ini" aku kembali membatin.

Aku berhenti sebentar,
menunggu sampai dia benar-benar pergi,aku tidak ingin melihatnya.

"Yuuji..." aku terkesiap,tapi berusaha untuk tenang
"Hari ini ibu memasak makanan kesukaanmu,ibu harap kamu menyukainya..." sepatah kata terdengar dilanjutkan dengan suara pintu yang tertutup.

Aku yang tadi bersandar pada dinding,kembali berjalan ke dapur untuk mengambil makanan,dari awal memang aku tidak berniat untuk makan disitu,kamar yang terbaik.

"Bakso ya..." itu salah satu makanan kesukaanku,aku bisa membuatnya sendiri,ini sangat mudah untuk dibuat.

Dengan cepat aku mengambil makanan yang tersaji diatas meja,dan kembali ke kamar,tepatnya di depan komputer yang telah menemaniku makan selama ini.

Aku mulai mencari film-tidak, hari ini aku mau nonton anime.aku memilih anime yang sebenarnya sudah kutonton rewatch maksudku,tidak ada anime yang menarik menurutku akhir-akhir ini.

Makananku sudah habis setelah diputarnya opening anime itu,

"seharusnya aku tidak terlalu cepat makan" pikirku

LIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang