27/12/2020
©liuphoria
-semi baku
-edisi males mikir judul :'/***
Tahun baru kali ini, Dejun menginap di rumah keluarga Hendery. Sejak pagi ia sudah datang untuk membantu mama Hendery mempersiapkan acara nanti malam. Yah, bukan acara besar, sih, cuma bakar jagung dan steik. Mama juga mau membuat kue dan masakan lainnya.
Sekarang pukul sepuluh pagi. Dejun duduk di pinggir kasur sembari melipat tangan, di kamar Hendery. Menatap pacarnya yang dari tadi hanya tiduran di kasur sambil bermain game online.
"Mama kamu nyuruh kita nyari bahan kue," kata Dejun sambil memamerkan kertas daftar belanjaan.
"Hm."
"Kalo kesiangan belinya, ntar makin sore masaknya."
"Hm."
"Kamu denger, nggak?"
"Denger. Bentar lagi ... ah, gimana sih, si Lucas malah maju sendiri!!" Hendery mendumel karena game yang ia mainkan.
"Hm, ya udah. Aku sama Haechan aja."
Baru saja Dejun mau berdiri, kaki Hendery langsung menahannya. Tangannya dengan cepat menarik lengan pacar manisnya itu sampai terjatuh menimpa Hendery. Hendery dengan santai menjadikannya guling dan lanjut bermain.
"Haechan lagi pergi," katanya tanpa melepaskan pandangan dari layar.
"Ya udah, aku sendirian aja perginya."
"Bareng aku aja. Bentar."
"Bentar terus, tapi nggak selesai. Minggir, Der. Ditungguin Tante, tahu nggak??!"
"Hm."
"TANTE, HENDERY NGGAK MAU—"
CTAK!
"Aduh!" Dejun refleks berteriak begitu merasakan bibirnya perih. "Kamu mukul aku pake hape?!"
"Nggak sengaja, sayangkuu. Aku refleks, kaget karena kamu teriak deket telingaku." Hendery panik, meletakkan ponselnya sembarang lalu mencoba memeriksa bibir pacarnya. "Luka nggak? Maaf, ya. Sini aku lihat."
Si manis berdecak kesal, menepis tangan Hendery. Ia beranjak ke cermin. Ada goresan kecil di bibir dalamnya, akibat bergesekan dengan giginya sendiri. Perih.
"Ck, alamat bakal sariawan!"
"Sini, aku lihat lukanya."
"Main lagi aja sana!" Dejun melengos pergi. Pacarnya terus membuntutinya.
"Sayang, maafin aku. Nggak sengaja. Ayo, aku anter aja, yaa??"
"Hayo, pacarnya kenapa, tuh?" tegur Mama dari dapur. "Hendery ngapain? Pukul aja, Jun."
"Malah nggak ngapa-ngapain, Tante. Main hape terus," sarkas Dejun, mengambil ponselnya di meja ruang tengah. "Dejun pergi dulu, ya. Uangnya udah Dejun bawa kok, Tante."
"Hati-hati!"
"Dejun, mah. Aku anter, ya? Ya?" Hendery masih belum menyerah. "Kan kamu minta anter aku tadi."
"Udah tadi. Sekarang enggak."
"Katanya Mama nyuruh kita yang belanja? Berarti aku juga, kan?"
"Iya, iyaaa... Cepet siap-siap sana."
"Yeeyy!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
h e n x i a o
Fanfic𝗵𝗲𝗻.𝘅𝗶𝗮𝗼 (𝗇) 𝘭𝘰𝘷𝘦. ▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄ - stories by liuphoria written in Indonesian - oneshots; short stories - update irregularly - cover from pinterest - bxb #4 - oneshots [7/12/2020]